Papa, Aku Merindukanmu

"A-Aku mau tisu," kata Mu Xiaoxiao dengan malu-malu sambil mengusap hidungnya. Meskipun lampu di ruang tamu tidak menyala, dia bisa merasakan bahwa bajunya sudah basah saat dia menempel di dada Shaojie. Xiaoxiao tidak ingin membuat Shaojie tidak nyaman dengan menyeka ingusnya di kemejanya.

Tetapi, Yin Shaojie tidak melepaskannya dari pelukan. Dia hanya membalikkan tubuh dan mengulurkan lengannya untuk mengambil beberapa tisu dari meja kopi di belakangnya.

"Apakah menangis membuatmu merasa lebih baik?" dia bertanya dengan lembut, tidak seperti nada suaranya yang biasa.

Mu Xiaoxiao mengangguk dan menekan hidungnya dengan tisu.

Melihat tangisan Xiaoxiao sudah mereda dan pesanan makanan akan tiba sebentar lagi, dia lalu bertanya, "Bisakah kita menyalakan lampu sekarang?"

"Oke." Mu Xiaoxiao mengangguk lagi, bertindak sangat patuh.