webnovel

Dunia yang berbeda

Ketika itu matahari sedang cerah-cerahnya.. Bulan berjalan menuju kampus yang terkenal memiliki taman dan gedung-gedung yang terindah di kota itu. Janji bertemu dosen pembimbing sebentar lagi di gedung utama. Mahasiswi tingkat akhir yang tengah mengurusi berbagai kelengkapan ujian skripsinya ini hampir lupa untuk memperhatikan kesehatannya. Yah, biasanya memang begitu..mahasiswa tingkat akhir dengan setumpuk buku di tangannya..lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan dari pada makan.

Hari ini walau setengah berlari, Bulan tetap terlihat anggun dengan high heels nya..Yaa..dia dan high heels adalah sahabat akrab. Selama di bangku kuliahan..dan beberapa tahun ke depannya. BFF.

Beruntung dosen pembimbing sangat bekerjasama. Semua urusan slesai sesuai target. Tinggal menunggu jadwal ujian minggu depan.

Dan saat ini, Bulan menunggu di lobby gedung utama. Segera saja laki-laki tinggi berkulit putih, bercelana jeans gelap, berjaket khas mahasiswa itu memanggilnya. Bulan memang berencana membicarakan sesuatu dengan nya. Sesuatu yang hampir 2 minggu ini menguras pikiran dan hati nya. Merubah-rubah moodnya. Dan itu sama sekali tidak baik. Bulan berencana untuk menetapkan hatinya bahwa tidak akan ada lain kali. Tidak ada kesempatan lagi. Hanya saja demi hubungan yang telah lalu, dia berjanji untuk menyampaikannya dengan baik-baik. Tanpa emosi, tanpa air mata, dan tanpa perdebatan lagi. Toh ini juga bukan pertama kalinya. Demi sopan -santun. Dan semua akan baik-baik saja..semoga.

Berjalan ke parkiran, Leo memintanya menunggu sebentar di bawah palm merah. Dan kemudian mereka berdua melaju menggunakan motor Nmax yang baru dibeli Leo tahun lalu menggunakan gaji kerjanya yang pertama. Menuju ke restoran favorit mereka selama ini. Leo memacu kendaraanya lebih cepat dari biasanya. Pikirannyapun sedang kalut akhir-akhir ini. Antara rasa bersalah dan egois yang saling beradu tak mau tau. Dan tiba-tiba saja..braakkk!!!!

Sekilas Bulan sempat terlihat kilatan body crhome sepeda motor jenis Harley... tepat di depannya..kemudian dia melayang, terlempar ke udara, dan mendarat dengan sangat menyakitkan di jalan. Untunglah helmnya terpasang sempurna, dan melindungi kepalanya dari benturan keras. Namun tetap saja dia tidak mampu bergerak. Entah, mungkin karena shock, ataupun terluka. Dan saat itulah, sepasang tangan kokoh meraihnya..Mengangkat dan menggendongnya ke tepi jalan yang tengah ramai itu. Walau penglihatannya masih samar, tapi Bulan paham betul..bukan Leo yang menyelamatkanya..tetapi..

Chương tiếp theo