webnovel

satu

selamat pagi bu Arin....

beberapa pegawai kantor menyapa arini...

ada yang memanggil bos...ada yang memanggil bu ayn dan ada yang memanggi bu arin...

aku sendiri agak gugup ketika ibu arin semakin mendekat. berbagai khayalan berkecamuk dalam pikiranku.

semoga aku diterima di kantor ini....aku sangat butuh pekerjaan itu. ayahku membutuhkan uang untuk berobat...ayah adalah satu satunya keluargaku yang tersisa saat ini.

pak...silahkan masuk keruangan...

colekan pegawai kantor itu membuyarkan lamunanku.

segera aku masuk keruangan diantar oleh pegawai tadi.

Ruangannya sangat dingin dan wangi...mungkin karena siempunya ruangan wanita sehingga ruangan itu full aroma pikirku. tapi..aroma itu ...aku mengenalnya...tapi...wangi parfum siapa yaa...

silhkan duduk pak...

lagi lagi aku terkejut...uppss...sialan dg pikiranku...selalu saja mengajakku menghayal....mungkin karena otakku yang banyak menghayal inilah yang bikin perusahaan papakku bangkrut dan sampa papa jatuh sakit.

aahh...bukan...om john yang telah mengkhianati papa. sampai uang perusahaan papa habis dilalapnya.

dasar...pengkhianat....

silahkan duduk pak...kok bengong...

wanita muda itu tersenyum...

aku gelagapan...

eh..iyaa...makasih... kataku sambil duduk di kursi yang empuknya wow banget.

dulu aku juga pernah duduk di kursi begini...tapi ...

saya arini...kulihat wanita muda itu mengulurkan tangannya. lagi lagi aku gelagapan. tanganku kedinginan, jantungku berdegup kencang.

kutatap mata wanita muda itu...sama persis dengan mata tasya. gadis yang pernah mencuri hatiku...tapi aku tak pernah memperdulikannya ketika dia memberikan peehatian lebih padaku.

hanya karena dia anak panti. yaahh...tasya sudah yatim piatu sejak bayi...dan dia dibesarkan dipanti asuhan.

pak...kok ngelamun lagi....

wanita muda itu lagi lagi tersenyum...

aku mengulurkan tangan dan menjabat tangan wanita muda itu.

wooww...lembut dan halus...

Arya...

kulihat wanita muda itu sedikit terkejut tapi dia bisa menguasai perasaannya.

Alhamdulillah...aku diterima dikantor itu...sebagai staf marketing. membantu pak dimas.

sesuai jurusan waktu kuliah dulu... jurusan pemasaran.

aku kuliah ambil jurusan ini karena papa yang menginginkannya, dia ingin aku melanjutkan usaha yang sudah dirintisnya sejak dia muda. bahkan sebelum menikah dg mama. tapi waktu itu aku ga mau kuliah aku hanya suka hura hura bersama teman temanku.

banyak uang papa yang kuhabiskan percuma...manalagi aku jarang masuk kuliah sampai dosen pun kewalahan menanganiku. untung banyak dosen-dosen teman papa, sehingga mereka berbaik hati untuk membantuku.

uang memang tidak menjamin kebahagiaan, tapi dengan uang kamu bisa bermanfaat untuk kehidupan orang lain. begitu kalimat yang sering papa ucapkan padaku...

aahh...papa....

Chương tiếp theo