webnovel

Pengakuan

Lisa langsung memesan kopi. Malam semakin larut dan kedua wanita itu berbicara dengan serius.

Meskipun kinan tidak mengatakan sepatah katapun pada perbincangan serius itu, namun lisa terus berbicara karena menjelaskan apa yang sebenarnya dia lakukan di rumah adam di malam hari seperti saat itu.

Dan juga menjelaskan betapa adam mencintai kinan dengan sangat tulus selama ini.

Saat lisa mengatakan itu, bahwa adam mencintai kinan dengan tulus, kinan langsung membuka suara.

Diamnya akhirnya pecah, dengan mematahkan apa yang lisa terus banggakan dari adam.

"Soal cinta, aku juga mencintainya dengan tulus. Tapi apa kau tahu yang dia lakukan saat dipaksa bertunangan oleh ayahnya????? dia hanya diam seperti tidak ada cara untuk menolak itu semua. Bahkan jika itu akan membuat orang tuanya malu setidaknya dia harus mencoba itu jika memang sudah tidak ada lagi cara. Jika dia sendiri tahu tidak ada lagi cara untuk menolak perjodohannya, itu artinya aku dan dia memang sudah saatnya untuk menyerah atas hubungan kita berdua. Tapi perlu kamu ingat, bukan aku yang menyerah duluan atas hubungan ini, tapi adam !!!!!!".

Kinan kemudian bangun dari kursinya dan pergi meninggalkan lisa yang duduk diam terkesima dengan semua yang di katakan oleh kinan dengan nada yang sangat lembut namun terdengar begitu tegas.

Setelah kinan pergi dan terlihat menaiki taksi tak lama lisa keluar dari kafe dan melihat adam yang berjalan memasuki pintu lobi apartemen.

Lisa segera memanggil dan mengatakan bahwa baru saja kinan pergi.

"Kinan baru saja naik taksi, tadi dia ingin menemuimu, namun karena kamu tidak ada aku ajak dia berbincang sebentar di kafe dan kemudian dia pergi begitu saja".

Adam langsung berlari menuju parkiran kembali setelah mendengar kinan datang ke apartemen untuk menemuinya secara langsung.

Sejak kemarin adam menanti saat itu, karena intruksi kinan untuk tidak menemuinya secara langsung, adam menunggu kinan datang langsung padanya sesuai dengan permintaannya.

Jika kinan sudah siap berbicara dengan adam dia pasti akan datang. Dan saat itu tiba adam malah sedang bersama orang tuanya.

Dengan cepat adam mengendarai mobilnya mengejar taksi kinan, ia tidak tahu taksi mana yang di tumpangi kinan. Dia hanya fokus menuju rumah kinan. Adam berpikir kinan mungkin langsung pulang.

Sore itu adam di jemput paksa oleh pak gunawan dan di bawa ke rumahnya untuk membicarakan soal pernikahannya yang akan di gelar 1minggu lagi.

Adam tidak menyangka rencana ayahnya itu akan berjalan dengan sangat cepat.

Adam sempat bertengkar dengan sang ayah bahkan dia menerima beberapa tamparan di wajahnya karena terus melawan.

Akhirnya dia di biarkan kembali ke apartemennya dengan beberapa pengikut di belakangnya yang terus mengintai pergerakan adam.

Malam itu juga dia tetap di ikuti oleh beberapa orang di belakang mobilnya. Namun adam tidak perduli, dia terus melaju menuju rumah kinan.

Tiba disana dia terus menekan bel rumah kinan berkali-kali dan memanggil-manggil kinan dengan sangat keras.

Sampai tiba akhirnya para penjaga yang mengikutinya disana. Dia dipaksa untuk pergi dari rumah itu namun adam berontak. Dia seperti orang gila yang marah-marah di depan rumah orang.

Adam sudah benar-benar frustasi karena kinan pasti sudah mendengar berita itu, berita pernikahannya, itu kenapa kinan menemuinya malam itu ke apartemen.

Bayu terlihat berjalan menuju rumah kinan dan mendapati bayu yang sedang mengamuk memberontak pada dua lelaki yang terus memegang kedua tangannya.

"Hei lepaskan dia??? siapa kalian????".

Bayu berlari dan meneriaki dua lelaki yang menahan adam.

"Tidak perlu ikut campur, lebih baik kamu diam".

Bayu yang juga mencegah terjadi perkelahian disana akhirnya diam. Dan dia bertanya pada adam apa yang sedang terjadi disana.

"Ada apa ini sebenarnya??? kenapa kamu disini dan membuat keributan?? siapa mereka???".

Bayu tidak tahu jika kinan memang tidak ada di rumah saat itu.

"Kinan dimana???? apa dia tidak ada di dalam rumahnya??? lalu kemana dia pergi???? dia tadi datang ke apartemenku dan aku sedang tidak ada disana. Aku melihatnya naik taksi tapi kemudian dia tidak ada. Aku pikir dia pulang".

Adam yang berbicara sambil terus berusaha lepas dari cengkraman dua orang penjaganya.

Bayu segera membuka gerbang pintu rumah kinan dengan kunci yang ia punya dan masuk ke dalam rumah. Memang kinan tidak ada disana.

"Lalu dimana kinan???"

Bayu menjadi cemas, adam yang akhirnya meminta bantuan pada bayu untuk mencarinya karena dia sudah tidak mungkin untuk mencari kinan saat itu. Dia tidak akan mudah lepas dari dua lelaki itu.

"Tanpa kamu minta aku pasti akan mencarinya, lebih baik kamu selesaikan masalahmu, jika memang kamu pada akhirnya akan menikah dengan tunanganmu, maka segera lepaskan kinan, dan jika memang kamu mampu lepas dari jeratan orang tuamu, maka pertahankan kinan dan jangan buat dia sengsara seperti saat ini. Bahkan kamu seperti tidak mengerti betapa dia menderita karena mempertahankan semua ini".

Bayu segera berlari menuju rumahnya dan menelpon semua orang yang bisa membantunya mencari kinan.

Adam pulang dengan tangan hampa, ia bahkan tidak bisa bertemu dengan kinan pada akhirnua.

Dia memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh bayu. Dia merasa memang tidak mampu membuat kinan bahagia, dan dia juga tidak mampu lepas dari ayahnya karena kemanapun dia pergi bayang-bayang sang ayah akan terus mengikutinya.

Bayu akhirnya mendapatkan informasi dari orang bayarannya bahwa kinan berada di rumah lamanya.

Bayu mengintruksikan orang untuk memeriksa rumah itu. Dia berpikir mungkin bisa saja kinan mendatangi rumah itu.

Segera dia berbalik arah dan menuju rumah kinan dengan mobilnya.

Bayu melepas kacamatanya karena sangat terburu-buru dan lupa mengenakannya kembali.

Saat dia turun dari mobil, dia melihat kinan duduk tertunduk di pinggir jalan komplek tepat di depan rumah lamanya.

Kinan benar-benar sangat menderita saat itu. Menerima kenyataan bahwa semua orang yang ia sayang selalu pergi meninggalkannya.

Bayu berlutut di hadapan kinan yang terus menunduk dan memeluk kinan saat itu juga.

Air mata menetes di mata bayu, dia tidak bisa menahan rasa sedih karena ikut merasakan apa yang sedang kinan rasakan.

Ayahnya yang begitu membuatnya kecewa, kekasihnya yang tidak bisa melakukan apapun untuk mempertahankannya, dan sahabatnya yang membohonginya selama ini. Semua itu cukup membuat hati seorang wanita menjadi sangat hancur berkeping-keping.

"Maafkan aku kinan, aku bersalah padamu, aku telah banyak berbohong padamu, tapi kamu harus percaya aku tulus menyayangimu dan keluargamu, aku tidak ada niat buruk dengan segala kebohonganku itu. Aku ingin kamu percaya padaku dan memberikan aku kesempatan untuk memberitahumu segalanya".

Bayu segera membimbing kinan untuk bangun dan menatap wajah kinan yang sangat terlihat lemah.

"Kita bicara di mobil".

Bayu membawa kinan ke mobil. Kinan tidak mengatakan apapun, air matanya menjawab semuanya.

Bayu kemudian melepas memberikan kaca matanya pada kinan dan melepas baju kemejanya.

"Aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya, tapi jika aku terus menunggu waktu yang tepat untuk memberitahumu soal semua ini, maka aku akan sangat terlambat dan akan lebih lama menyakitimu, aku tidak ingin kamu merasa sendiri dalam situasi mu saat ini. Aku ada terus bersamamu, aku ingin kamu berpikir bahwa aku tetap ada di dekatmu, mendukungmu selamanya".

Kinan menatap wajah bayu yang telah merubah penampilannya menjadi bayu asli tanpa kaca mata dan kemeja gombrong dan rambut cepak kelimisnya.

Chương tiếp theo