Alena terus mengomeli suaminya menggunakan bahasa Jawa sambil mengeringkan rambutnya di bantu oleh para pelayan.
"Dheweke sanuli nglakoke kuwi yen lagi kesal. Dasar laki - laki, ora bisa ndeleng situasi lan kondisi. aku dadi kudu nggaringna rambutku. kekeliwatan dheweke. Pisan ping - aku mengko sing arep memperkosa dheweke" Alena mengomel dengan sebal. Para pelayan yang tidak mengerti hanya terdiam sambil memegang hairdryer di tangannya.
Alena bahkan harus mengganti pakaiannya yang dirobek Nizam tadi. Para pelayan menutup mulutnya rapat - rapat padahal mulut mereka sudah tidak tahan ingin bergosip tentang apa yang dilakukan Nizam kepada Alena.
Apalagi sekarang Nizamnya malah pergi meninggalkan Alena menuju ruang pertemuan karena ada Arani dan Amar yang sudah menunggu Nizam di sana. Mereka akan membicarakan beberapa masalah tentang kedatangan pangeran Abbash yang sedang meluncur dari Bandara ke istana Azura.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com