Bahu Amar tampak turun naik karena Ia ingin menahan tangisan itu dalam dadanya. Tetapi lagi – lagi gagal. Tangisannya kembali keluar.
"Dunia yang indah ini tidak akan sama lagi tanpa kehadiranmu. Aku masih bisa mencium bau harum rambutmu dalam dekapanku. Zarina.. Aku adalah seorang jendral yang sering berperang melawan puluhan bahkan ratusan prajurit dan Aku telah banyak menyaksikan kematian dalam hidupku.
Tetapi mengapa menghadapi kematianmu sangat menyakitkan bagiku. Dengan siapa sekarang aku harus berbagi suka dan duka. Dengan siapa Aku harus menghabiskan malam – malam yang gelap dan panjang. Aku akan kedinginan sepanjang masa.
Ya.. Tuhan mengapa ini sangat menyakitkan. Apakah Hamba adalah orang yang tidak mengakui takdir ? Astaghfirullohaladzim.. Ya Alloh Hamba mohon ampun" Kata Amar sambil menutupi wajahnya oleh kedua tangannya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com