webnovel

Liburan

Nama kamu nggak usah panjang-panjang, Nanti juga aku panggil sayang.

-Jombo Ngarep-

"Kalau celana bekas racing jangan dipake dong," Joni, teman liburan Tria kini berkomentar dengan nada jahilnya. Tria memutuskan untuk pergi ke Sumba, ingat Sumba bukan Sumbawa.

Sejak pamit pergi ke Ibu nya ingin pergi ke Sumba Ibu Tria salah mengartikan dengan Sumbawa. Padahal jelas Sumba dan Sumbawa itu beda.

"Eh tau nggak, celana racing ini juga bisa bungkam mulut lo." geram Tria. Sejak tadi Joni ini berceloteh tidak jelas, dimulai dari mobil sampai sekarang ketika mereka menunggu mobil travel menjemput yang akan mengantar ke hotel masih saja berceloteh kesana-kemari dan tertawa. Udah kayak lagu Akad.

"Galak banget sih, Ya." Joni memanyunkan bibirnya. Sejenis anak yang telat alay jika dilihat dari umur Joni yang sudah tak belia lagi.

Rombongan tur Tria hanya ada enam orang termasuk Tria di dalamnya, satu pasangan bulan madu. Dua perempuan anak kuliah yang menikmati libur semester ada Joni yang keperjakaannya di pertanyakan juga.

"Putri," Joni kini beralih mencari perhatian Putri. Ia mengambil botol minum biru muda bergambar doraemon milik Putri lalu memperhatikan setiap detail botol biasa tersebut. "Lucu banget sihh botolnya... Emmeeesssshhhhh... "

Putri hanya melirik sekilas, membiarkan Joni, bermain dengan botol minumnya. "Des, nanti langsung renang yuk...,"

"Lo bawa sunblock yang SPF nya berapa?" tanya Desi.

Tria jadi merasa iba dengan Joni dicuekin dua anak kuliahan yang lumayan sombong cenderung songong. Padahal Joni jelas lebih tua dari mereka.

"Jon," panggil Tria pada Joni yang lagi-lagi merengutkan bibirnya.

"Kenapa ya? Kangen sama Joni, baru ditinggal sebentar udah kangen. Hehehe." Joni tertawa, melangkah mendekati Tria yang mengusap dada penuh kesabaran.

Tabahkanlah hatiku, dari siksa teman baruku.

"Kangen dikira air, kangen water."

"Lo dari Jakarta mana?" tanya Tria, jika dilihat dari penampilan. Joni terlihat seperti pria berumur dua puluh lima, tapi kadang apa yang terlihat itu bisa menipu. Kadang mukanya boros, atau mungkin bisa jadi awet muda karena umurnya bisa lebih jauh dari dugaan.

Tria cukup sopan untuk tidak menanyakan umur Joni secara langsung, sangat tidak sopan jika harus bertanya mengenai umur ketika baru kenal. Tapi Tria butuh topik untuk mengajak ngobrol Joni yang terlihat tak bisa diam dengan mulutnya.

"Jakarta Barat, ya Grogol situ." tunjuk Joni. Seolah Grogol dekat dengan mereka padahal kini ia sedang ada di Sumba. "Kalau lo?"

"Tangerang."

"Jauh ya..."

"Jauh kalau dari sini, kalau dari Jakarta sih deket, Jon."

Harapan Tria kan sambil jalan-jalan cari jodoh. Eh ketemunya malah spesies langka kayak Joni, mana bisa dijadiin calon pendamping hidup. Sekali tatap aja langsung tereliminasi.

Tria pergi ke Sumba Barat, menginap di salah satu Resort yang didapuk sebagai hotel terbaik di dunia tahun 2018 oleh majalah wisata, Travel+Leisure.

Hotel yang terletak di Desa Hobawawi, Wanukaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur ini menggabungkan kemewahan dengan unsur budaya lokal.

Agen Travel yang bekerja sama dengan Resort sudah mengurusi segala akomodasi. Tria hanya bermodalkan pasang badan dan niat. Tentu saja setelah Tria merogoh kocek yang cukup dalam untuk biaya liburannya kali ini.

Villa yang Tria tempati berbentuk rumah pohon, terletak di atas tebing, menghadap langsung ke Samudra Hindia. Selain itu ada kolam renang pribadi serta pemandangan indah ke Pantai Nihi.

"Giilllaaaa... Keren banget," kekaguman Tria tak pernah habis sejak menginjakkan kakinya di resort. Meski sinyal ponselnya merem melek, Tria sama sekali tak peduli.

Sebenarnya point penting liburan itu justru menjauhkan diri dari segala aktivitas dan rutinitas biasanya. Ya kalau nggak ada sinyal Tria sih enjoy aja, karena dia bukan type orang yang suka memposting sesuatu atau harus cek feed Instagram sejam sekali.

"Memang keren, makanya ngapain ke Maldives kalau di Indonesia aja masih banyak tempat wisata, nggak kalah keren," tumben Joni ngomongnya agak bener.

Guide tur Tria memang kebetulan Pria, Pak Rifai namanya. Ia membagikan rundown kegiatan yang akan dilakukan Tria selama satu minggu ke depan. Mulai dari Safari spa seharian penuh sampai eksplorasi pulau.

Dilanjutkan dengan trekking menuju beberapa air terjun tersembunyi, pesawahan yang indah, juga desa lokal dan desa seniman. Ada pula piknik makan siang komplit dengan jamuan kelapa segar yang baru jatuh dari pohon.

Kerennya lagi ternyata Resort ini mempunyai private beach yang letaknya tidak jauh dari hotel. Ini adalah surf spot ternama di kalangan peselancar profesional. Tempat berselancar yang jauh dari hiruk pikuk.

Anggota tur juga akan diajak memancing di laut lepas, snorkeling, juga spearfishing. Saat sunset, mereka akan diajak menikmati terbenamnya matahari dengan naik kuda di pesisir pantai.

Tria merebahkan diri di atas kasurnya yang nyaman, ia baru saja selesai mandi karena badannya yang cukup lengket oleh keringat.

Ponsel yang sejak tadi ia charge kini Tria nyalakan, lalu menghubungkan koneksi wifi hotel.

Ada cukup banyak pesan yang masuk. Beberapa dari rekan kerja dan juga Ibu nya yang menanyakan apa Tria sudah sampai dengan selamat, Tria langsung menelpon Ibunya untuk memberi kabar jika ia sudah sampai dengan selamat tanpa kekurangan apapun.

Ada Mila yang menanyakan hari Tria tanpa Gean, dan juga ada Gean yang menanyakan liburan Tria.

Mr Hurry Up : Yang lagi liburan, sampe lupa punya bos.

Memangnya Tria harus apa? Laporan kalau Tria ngapain aja pas liburan? Memangnya Tria anak SD.

Tria : Iya Pak Gean, Paduka Bos terhormat yang tampan dan tampan lalu juga tampan.

Tria pikir Gean tidak akan langsung membalas pesan Tria. Mengingat ini sudah pukul sembilan malam, tapi ternyata pesan Tria langsung centang dua warna biru. Dan Mr Hurry Up is typing.

Mr Hurry Up : Cuman tampan aja? Nggak ada tambahan yang lain.

Tria : Lagi bosen ya? Nggak ada temen berantem?

Tebakan Tria, Gean pasti sedang tak ada kerjaan. Biasanya Gean malas mengirimkan pesan hal yang tak penting seperti sekarang ini.

Mr Hurry Up : Enggak, saya lagi sibuk ini. HANG OUT Bareng ASHA.

Tria mendecih melihat balasan pesan dari Gean. Harus banget kata Hang Out dan Asha nya dikapital seperti itu.

Tria : 👌

Masa bodo mau pergi dengan siapa, ngapain juga Gean laporan pergi dengan siapa pada Tria. Tria bukan ibunya Gean yang harus tahu Gean sedang apa dan bersama siapa.

Mr Hurry Up : T

Mr Hurry Up : R

Mr Hurry Up : I

Mr Hurry Up : A

Tria jadi curiga, Gean sebenarnya lagi kencan apalagi nggak ada kerjaan sih? Dibales malesin, nggak dibales kasian. Masa bos dikacangin, bisa dipotong bonus Tria nanti.

Tria : Hmm... *sampe pagi*

Mr Hurry Up : Kamu liburan kemana?

Tria : Masih di belahan Bumi kok. Tenang aja, saya belum sanggup beli tiket roket buat ke luar angkasa.

Mr Hurry Up : Pantai atau Gunung?

Tria : Kasur. Saya mau tidur.

Mr Hurry Up : Baru jam sembilan lewat udah mau tidur.

Tria : Capek.

Mr Hurry Up : Ngapain aja sampe kecapean? Kamu liburan itu buat refreshing ya. Bukan malah nanti kecapean terus sakit.

Tria : Ok.

Mr Hurru Up : Jangan lupa kabarin saya sehari tiga kali.

Tria : Posessif.

Mr Hurry Up : Mike

Mr Hurry Up : India

Mr Hurry Up : Sierra

Mr Hurry Up : Sierra

Mr Hurry Up : Uniform

Butuh lima belas menit untuk otak Tria sampai mengerti maksud Gean. Setelah menyadari arti pesan Gean, semburat merah di pipi Tria muncul malu-malu di antara senyuman menjelang tidur.

TBC

07-03-2019

Dari sore hujan rintik-rintik. Kalau hujan rintik gini 1% ingat mantan 99% inget indomie pake telor hahaha 😂 Baru sadar kalau udah lumayan banyak yang baca. Komennya juga udah banyak, bukan sombong nggak mau bales. Tapi kepala gue oleng mulu rasanya kaya kapal. Maklum ngurusin price list yang tak berkesudahan. Mohon maap ya kalau belom sempet bales 🙏

Artikel tentang Sumba gue kutip dari kompas.com yaa Gue belum pernah ke Sumba soalnya, jadi mengandalkan internet :) Yang mau tau lebih jauh silahkan search.

Chương tiếp theo