webnovel

Saling Melindungi dengan Nyawa Mereka

Biên tập viên: Wave Literature

Wajah Feng Jiu langsung berubah saat mendengar suara itu dan secepat kilat, dia menuju lokasi dimana suara itu berasal dengan. Namun, ketika dia sampai di lokasi itu, dia tertegun melihat kejadian yang berlangsung di hadapannya.

Feng Jiu hanya melihat seorang pria, yang seluruh tubuhnya tertutupi oleh darah, bertarung dengan tangan kosong melawan seekor macan yang buas. Pakaian di tubuhnya terkoyak oleh cakar tajam sang macan dan luka yang dalam pada tubuhnya terlalu mengerikan untuk dilihat...

Di sekeliling mereka, terdapat beberapa bangkai serigala abu-abu yang berjumlah lebih dari sepuluh ekor.

Saat Feng Jiu masih terkejut dengan kenyataan bahwa pria itu bisa membunuh lebih dari sepuluh serigala abu-abu dengan kekuatannya sendiri dan masih bergulat dengan macan ganas itu, Feng Jiu tiba-tiba melihat sang pria memutar kepalan tangannya dan kekuatan mistik bersatu di sekitar kepalan itu. Dengan pukulan yang keras, tangannya menghantam harimau yang beratnya sekitar beberapa ratus kati [1]1 dan langsung melemparkannya.

'Awoo!'

Harimau buas itu meraung kesakitan dan berputar beberapa saat karena kekuatan itu, sebelum akhirnya terjatuh ke tanah. Feng Jiu bahkan bisa mendengar retakan tulang patah dari harimau tersebut.

"Bocah kecil!"

Guan Xi Lin berbalik dan memanggil Feng Jiu sambil terkejut, dia mengusap darah dari wajahnya dan buru-buru menyekanya pada pakaiannya, sebelum berlari menuju Feng Jiu lalu berkata: "Bocah kecil, aku mengira sesuatu telah terjadi padamu... awas!"

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, Guan Xi Lin berteriak sambil melompat ke arah Feng Jiu, mengulurkan kedua tangannya untuk mendorong Feng Jiu dari tempat itu.

Semua itu terjadi dengan cepat, membuat Feng Jiu yang mendeteksi datangnya bahaya dari belakangnya dan menoleh. Feng Jiu tak bisa menghindari Guan Xi Lin dan terdorong ke tanah olehnya.

"Roar!"

"Ahh!"

Seekor harimau buas meraung marah, diikuti oleh suara Guan Xi Li yang terkejut dan berteriak, pria itu pun berkata: "Anak kecil, cepat, cepat kabur..."

Perubahan peristiwa yang mendadak membuat Feng Jiu tertegun, dia menatap Guan Xi Lin yang berlumuran darah, dengan setengah bahunya yang tercengkram oleh rahang harimau buas.

Kedua mata Feng Jiu memerah. Dia langsung menarik belatinya, dan bergegas ke depan.

"Dasar binatang sialan!"

Dia melompat dan meraih segumpal bulu harimau, belati di tangannya menancap pada leher binatang itu.

"Awoo!"

Harimau itu meraung kesakitan, tetapi pria yang dicengkram rahangnya ikut terseret bersamanya, tampak tak ingin melepaskan mangsanya itu. Sampai akhirnya, belati ganas milik Feng Jiu sekali lagi menancap lebih dalam ke lehernya, membuat binatang itu jatuh ke tanah dengan dentuman keras, terengah-engah dan berkedut ketika mengeluarkan nafas terakhirnya.

"Guan Xi Lin? Guan Xi Lin, kamu baik-baik saja?" Feng Jiu merasa agak panik saat dia membuka rahang harimau itu dan menarik Guan Xi Lin keluar. Dia menatap bahu Guan Xi Lin yang mengeluarkan banyak darah, dan tangan kanannya yang menggantung lemas. Sesaat, Feng Jiu merasakan hatinya bergetar.

[Luka seperti ini.. tangannya...]

"Bocah kecil... a-apa... kamu terluka?" Guan Xi Lin bertanya dengan penuh rasa khawatir, suaranya terdengar cukup pelan.

Mendengar kata-kata itu, hati Feng Jiu semakin sedih dan pikirannya dibanjiri oleh kesedihan. Kedua matanya merah, Feng Jiu mengambil obat dan menaburkannya di atas luka itu untuk menghentikan pendarahan sembari memarahi pria itu: "Apa kamu sudah lelah hidup? Siapa yang memintamu menyelamatkanku? Aku bisa menghindari! Kenapa kamu mendorongku pergi?!"

[Sebelumnya, belum ada orang yang dengan tulus melindunginya, untuk menghadapi bahaya seperti ini. Tapi, dia, si bodoh besar telah melakukan hal itu.]

[Bodoh sekali! Dia tidak bisa lebih bodoh dari ini!]

Tapi kali ini, sedikit bagian dari hati Feng Jiu yang membeku telah mencair. Emosi yang asing dan aneh membuat Feng Jiu merasa, bahwa ada kesedihan yang mengalir bagai gelombang di dalam dirinya, dan kedua matanya terasa panas seolah-olah ada kabut yang terbentuk di hadapannya, membuat dia tidak dapat melihat wajah Guan Xi Lin dengan jelas.

"Ma-Maafkan aku... aku... terlalu panik... dan lupa..."

Pria itu tersenyum dengan tulus dan terlihat sungguh-sungguh. Tetapi, karena luka di tubuhnya yang sangat parah, wajahnya berubah menjadi pucat. Dan dengan darah yang melumuri pakaiannya, Guan Xi Lin tampak seperti akan mati kapan saja.

"Bocah.. bocah kecil, aku... a-aku bai-baik saja... hanya sedikit lelah... d-dan aku akan tidur... sebentar..."

Suaranya perlahan melemah dan Guan Xi Lin akhirnya jatuh pingsan, benar-benar telah kehilangan kesadaran...

Chương tiếp theo