Nak, Pergilah Kencan Buta!

Tok, tok, tok.

Ji Ziming mengetuk buku-buku jarinya di sebuah pintu mahogani.

"Masuk," jawab suara seorang pria yang pelan dan tajam

Pak! Ji Ziming membuka pintu dan masuk.

Ruang itu adalah ruang belajar dengan skema warna hitam dan perabotan yang terbuat dari kayu gaharu terbaik. Sebenarnya, siapa pun yang mengetahui tentang kayu bisa mengatakan fakta sederhana ini dari aroma yang berembus di ruang itu.

"Ayah." Ji Ziming melihat ayahnya duduk di kursi panjang yang diperuntukkan bagi para tamu di sudut ruangan. Di meja kayu di sebelah kursi ada teh yang baru diseduh.

"Duduk." Pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kayu mirip dengan Ji Ziming. Namun, Ji Chengtian memiliki ciri wajah lebih tajam dan watak yang muram, Ji Ziming memiliki wajah yang menonjol tajam dan watak acuh tak acuh.

Selain itu, mereka terlihat sama di semua bagian. Sampai-sampai seseorang bisa mengenali mereka sebagai ayah dan anak hanya dengan satu pandangan.