Mengapa Menikah?

Suasana di dalam ruangan kerja Baren yang ada di rumah nya tampak hening dan terasa tegang.

Tak seperti sebelumnya yang sedikit tertawa kini wajah pria paruh baya itu justru sedikit kaku dan menegang, seakan otot wajahnya mengeras setelah mendengar ucapan dari putrinya yang sangat tak terduga untuknya.

"Bisa kau jelaskan mengenai perkataan yang sangat mengejutkan ku tadi?" tanya Baren dingin.

Berkali kali Lary menegukkan saliva nya. Sungguh jika ia melihat tatapan Baren saat ini seakan akan ia melihat kembali kejadian masa lalu nya saat Baren tak menyetujui hubungannya dengan George dulu.

"Da..-dad," lirih Lary takut takut.

Hanya sebuah dehaman kecil yang dapat Lary dengar.

Oh ayolah tak bisakah Baren benar benar melunak?

Hal itu yang langsung terpikirkan dalam alam bawah sadar Lary.

Bukankah tadi suasana hati Baren membaik? Lalu mengapa sekarang justru seperti ini?