Bonus

Baren yang sebelumnya tengah sengaja tak menggunakan semua alat komunikasi nya lantaran sedang bernegosiasi dengan organisasi penting, akhirnya dapat menggunakan alat komunikasi nya kembali setelah transaksi tersebut selesai.

Manik Baren membulat sempurna saat mendapati email dari George di luar dugaannya.

Dengan cepat jari jemari Baren layaknya menari pada keyboardnya membalas email dari George tersebut.

Pria paruh baya itu sedikit menyesali, bahwa ia sebelumnya tak bisa mengangkat telefon dari George, yang nyatanya sebenarnya ia telah menunggu akan hal itu.

'Ternyata kau boleh juga untuk ku manfaatkan seperti ini, hanya saja karena ketidak terus terangan mu dulu aku masih tak dapat mengizinkanmu dengan putri kesayanganku,' benak Baren, yang mulai senang dengan keputusan untuk tak menghabiskan George dengan sia sia kala itu.