Chris yang sedari tadi tengah berada di kafe yang berada di depan rumah sakit menunggu minumannya diantar oleh pelayan, mulai mengedarkan pandangan nya kesekelilingnya karena bosan, manik Chris terfokus pada pria paruh baya yang tengah duduk tak jauh dari tempat nya.
Dengan sedikit ragu ragu Chris menghampiri pria paruh baya itu, ia tampak tak asing dengan wajah pria paruh baya itu.
Walaupun memang sedikit aneh penampilan nya menurut Chris, seingat Chris pria paruh baya itu biasanya menggunakan jas nya di kantor, namun kini hanya menggunakan jaket, dengan topi dan kacamata.
"Pak David ?" tanya Chris ragu ragu pada pria paruh baya itu.
Pria paruh baya itu tampak tertegun sejenak mendapati Chris yang kini tengah berada di hadapannya.
Haruskah ia membongkar identitas aslinya disini atau berbohong ?
Itulah yang ada dipikiran pria paruh baya itu.
Dengan sedikit ragu ragu, demi kolega nya, ia membongkar identitasnya itu.
"Oooh pak Chris .... duduklah" ucap pria paruh baya itu.
"Ah ternyata benar ... saya fikir saya salah orang, karena anda lama sekali merespon saya" ucap Chris tanpa menghilangkan rasa hormatnya.
"Bagaimana kau bisa menyadariku ? padahal saya sengaja menggunakan seperti ini agar tak ada yang mengenal saya disini" ucap pria paruh baya itu.
"Ahh itu ...saya hafal sedikit bentuk perawakan anda ... eh bukan anda saja melainkan seluruh kolega yang saya kenal pak David" ucap Chris.
"Mmm tidak salah, memang anak muda daya tangkap nya lebih bagus dibandingkan dengan pria seperti saya ini" ucap pria paruh baya itu.
Chris dengan cepat menggelengkan kepala dan menyanggahnya.
Tak lama minuman Chris datang dan diletakkan di meja tempat Chris berada.
"Sedang apa pak David disini ?" tanya Chris sopan.
"Mmm hanya mencari seseorang ... hanya saja saya tak menemukannya"
Chris tertarik dengan yang baru saja dikatakan pria paruh baya itu.
"Apakah dia hilang?"
"Bisa dibilang begitu ... dia masih keluarga saya" ucap pria paruh baya itu.
Chris menganggukan kepala nya seolah memahami kata katanya.
"Kalau kau sendiri ?"
'Apa yang harus kukatakan ?' gumam Chris dalam hati.
Tak mungkin Chris mengungkapkannya bukan ? terlebih kakak nya berusaha sedemikian rupa melindungi Clara, dan ia juga tak mau memberi tahu mengenai papa nya yang bekerja di rumah sakit itu.
"Ah aku hanya mengunjungi kenalan ku" ucap Chris sesantai mungkin.
Pria paruh baya itu juga ikut menganggukan kepala nya seperti Chris sebelumnya.
"Oh iya apakah kau mempunyai kenalan dokter di rumah sakit itu ?" tanya pria paruh baya itu tiba tiba.
Sontak Chris terdiam seribu bahasa.
Bagaimana mungkin dia tidak tahu dengan dokter yang berada di rumah sakit itu, papa nya saja dokter disana, belom lagi jika fakta terbesar nya terungkap.
"Mmm memang nya kalau boleh tau ada apa ya pak ? mengapa pak David menanyakan dokter di rumah sakit itu ? apakah bapak sakit ?" tanya Chris akhirnya.
Dengan cepat pria paruh baya itu menggelengkan kepala nya.
"Ah tidak hanya saja .... mmm ah pak Chris sebaik nya lupakan saja pertanyaan ku tadi" ucap pria paruh baya itu.
Chris rasanya ingin sekali menghela nafasnya nya panjang dan memekik kelegaan nya, tapi tenang saja Chris tidak bodoh, jika ia melakukan hal itu justru akan menimbulkan kecurigaan yang nyata bukan ?.
"Baiklah ..." ucap Chris singkat sambil menyesapi minumannya yang tadi belom sempat ia sentuh.
'Hampir saja' gumam Chris dalam benak.
Setelah percakapan yang cukup panjang antar keduanya, pria paruh baya itu berpamitan terlebih dahulu pada Chris, dan tentu saja Chris mempersilahkannya.
Tak berselang waktu lama setelah pria paruh baya itu meninggalkannya, ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah sakit, lebih tepat nya ruang rawat inap Clara.
Sejujurnya Chris masih memikirkan percakapannya dengan David pria paruh baya itu, karena menurut Chris pria itu tampak sedikit berbeda dari biasanya ia pernah bertemu di kantor untuk bekerja sama, belom lagi dengan penampilannya yang sangat jauh dari biasanya.
...
...
"Pak .. aku sudah mendapat informasi mengenai pria paruh baya yang sempat kau cari"
"Apa yang kau dapatkan ?"
"Dia adalah salah satu CEO perusahaan besar di bidang properti, namun selama ini dia tak pernah menampakkan wajahnya di depan umum, hanya seperti jajaran kolega nya saja yang mengetahui identitasnya"
Mr.K tampak menautkan alis nya saat kepercayaan nya itu mengatakan CEO bergerak di bidang properti, bukankah Chris memungkin kan nya lebih mengenalnya ?.
"Siapa nama nya ?"
"David pak"
"Ah baik ... ada informasi lain ?"
"Tidak pak"
"Baiklah ... jika ada informasi tambahan kabari secepatnya"
Setelah percakapan itu telefon pun diputus oleh Mr.K.
'Lebih baik aku mencari tahu lewat Chris, tak menutup kemungkinan dia tahu' gumam Mr.K pada dirinya sendiri.
——————
Leave comment and vote 😊