webnovel

Tiga Gulungan Skill

Ding.

SISTEM: [ Selamat kau telah berhasil memasuki training hall ]

Sebuah pesan masuk setelah kapten mengatakan bahwa kai lulus. kai mengabaikan pesan tersebut, dan mengulurkan tangannya ke arah bogan.

Bogan melihat uluran tangan kai dan menggenggamnya sambil tersenyum kecut.

"Aku tak menyangka akan kalah dengan pemula" ujar bogan dengan wajah merah merasa sedikit malu.

"Kau terlalu meremehkan lawan mu makanya kau kalah" ucap kai melihat ke arah bogan dengan wajah tersenyum kecil.

" Ya, kau benar. aku sedikit melengahkan penjagaan ku dan kau berhasil mendapatkanku saat itu, ngomong-ngomong apa kau puas ?"

"Puas ?" tanya kai pura-pura bingung. dia tahu maksud bogan dan tidak ingin menunjukkannya.

"Jangan pura-pura tidak tahu, aku melihat kau tersenyum saat melepaskan pukulan yang bertubi-tubi tadi." ujar bogan dengan senyuman di wajahnya. meskipun mendapatkan pukulan yang bertubi-tubi dari kai dia tidak terlihat marah atau malu sama sekali. dia lebih terlihat seperti menikmatinya.

"Jangan bercanda, mana mungkin aku bersikap seperti itu" Ujar kai ramah, terlihat seperti pria penuh dengan kebaikan.

"Benarkah ?" tanya bogan dengan nada curiga.

Kai hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaan bogan. Setiap serangan kai mengenai wajah atau pertahanan bogan yang membuatnya sangat menikmati setiap hantaman. kai yang tidak bisa menahan diri lagi meningkatkan kekuatan pukulannya sehingga setiap hantaman terasa keras pada kepalan tangannya.

Bogan menggelengkan kepalanya melihat senyuman kai, dia tidak yakin apakah kai berbicara jujur atau dia yang melihat ilusi.

Training hall adalah sebuah tempat bagi para Swordsman untuk mempelajari skill mereka, dan bukan hanya Swordsman, Spearman juga mempelajari skill mereka di training hall. hanya kedua job tersebut yang memiliki tempat yang sama untuk mempelajari skill lanjutan, sedangkan job lain memiliki bangunan mereka masing-masing. setiap pemain bisa mempelajari skill baru di bangunan job mereka. akan tetapi skill tersebut adalah skill umum, dan hanya bangunan utama yang memiliki skill yang langka.

Seperti training hall yang kai dan sword master kunjungi, hanya ada skill umum di bangunan tersebut. sedangkan bangunan utama dari training hall, para pemain tidak tahu di kerajaan mana itu terletak. jika pemain tahu letak bangunan utama di suatu kerajaan, maka satu kerajaan akan memiliki lebih banyak pemain dengan job yang sama dengan bangunan utama daripada job lain sehingga ketidakstabilan akan terjadi dan pihak perusahaan game tidak ingin itu terjadi.

Sword master yang melihat pertarungan kai hanya diam dan tak berķata apa-apa. dia sudah tahu bahwa kai sangat liar ketika berada dalam pertempuran. akan tetapi ketika kai bertarung dengan bogan, sword master menyadari sesuatu, bahwa setiap teknik yang kai gunakan ketika bertarung sangat sinkron meskipun tekniknya berasal dari beladiri yang berbeda-beda.

Seperti gaya bertarung di dunia bawah tanah, tanpa aturan, tanpa bentuk dan tidak terprediksi. Terlebih lagi gaya kai bertarung sangat liar, yang terkadang menukar luka dengan luka membuat gaya bertarungnya lebih berbahaya.

Sword master melihat ke arah kai yang berjalan ke arahnya dengan santai dan hanya tersenyum. dia tidak pantas mengomentari gaya bertarung kai karena setiap orang pasti punya pengalaman hidup yang berbeda-beda.

Tapi yang membuat sword master agak heran adalah kai masih sangat muda tapi dia terlihat sangat berpengalaman dengan gaya bertarung tersebut. seakan-akan kai sudah bertarung di arena dunia bawah tanah semenjak kecil dan selamat dari arena tersebut.

'Apakah itu pengalaman dari game fantasy ? tidak mungkin, game fantasy lebih fokus ke arah fantasy daripada pertarungan keras yang penuh dengan realita.'

Sword master membuang pikiran yang tak perlu dan maju kedepan setelah kai berada di dekatnya.

"Apakah aku juga akan melawan dia ?" tanya sword master kepada kapten.

"Ya" ujar kapten singkat. wajahnya terlihat suram dan menatap bogan dengan tatapan tajam.

Menyadari tatapan kapten, bogan menciut dan keringat dingin muncul di wajahnya. dia menyadari bahwa kapten marah karena dia meremehkan lawan yang membuat dirinya lengah dan kalah.

" Baiklah. pertarungan di mulai" ucap kapten dengan nada tegas. dia tidak ingin melihat bogan bermain-main lagi. meskipun itu hanya sebuah tes, dia tidak ingin melihat anak buahnya kalah dengan buruk seperti saat melawan kai.

Sword master memasang kuda-kuda bertahan dan menunggu bogan menyerang. sword master sudah tahu kemampuan bertarung bogan karena dia sudah melawannya beberapa kali, jadi dia tidak buru-buru untuk menyerang.

Bogan yang merasa tekanan dari tatapan kapten terpaksa menyerang duluan dan menunjukan kemampuan dirinya. tidak ingin dimarahi oleh kaptennya, bogan menyerang dengan serius.

Bogan menyerang maju ke arah sword master yang hanya berdiri dengan posisi bertahan. berbeda dengan kai, yang mana dia menyerang dan bogan yang bertahan. kali ini bogan lah yang menyerang duluan sedangkan sword master bertahan.

Ketika menyerang, teknik bogan yang kasar dan tidak terpoles membuat serangannya mudah terbaca oleh sword master. setiap serangan bisa di tangkis atau dibelokkan oleh sword master, sebelum dia menyerang balik. pertama kali mereka melawan bogan adalah ketika bogan memiliki level 7, sekarang kai dan sword master memiliki level 10 dan bogan memiliki level 12.

Perbedaan level yang tidak terlalu jauh membuat kai dan sword master tidak kesulitan dalam menghadapi bogan. berbeda dengan pertama kali bertemu di mana perbedaan kekuatan mereka sangat besar. dan beruntungnya bogan tidak terlalu serius dalam menyerang mereka ketika pertama kali bertemu.

Karena perbedaan dua level, bogan dan sword master memiliki perbedaan kekuatan tapi itu tak terlalu jauh sehingga sword master bisa menepis serangan dan membalikannya.

Jika sword master masih di bawah level 10 mungkin teknik seperti ini tak akan bisa digunakan dan sword master akan terhempas ketika menerima serangan bogan. hal yang sama juga berlaku untuk kai, jika dia di bawah level 10 maka serangan yang di lancarkan ke arah bogan tidak akan efektif dan itu membuat bogan bisa menyerang balik dan menyebabkan kai kalah.

Pertarungan bogan dan sword master tidak berlangsung lama. sama seperti kai, sword master berhasil mengalahkan bogan. akan tetapi kali ini bogan tidak kalah dengan buruk, karena serangan sword master tidaklah kejam seperti serangan kai.

Setelah pertarungan bogan dengan sword master, wajah sang kapten tidak lagi suram. dia memasang wajah datar ketika bogan beristirahat.

Kapten membawa kai dan sword master ke dalam gedung training hall dan melirik ke arah bogan yang sedang istirahat. bogan yang melihat kapten melirik ke arahnya kembali menciut. 'Aku dalam masalah besar!' pikirnya.

Melihat bogan menciut karena tatapan sang kapten, kai dan sword master hanya tersenyum. mereka terus berjalan mengikuti kapten.

Kai dan sword master mengikuti kapten memasuki sebuah bangunan yang terletak cukup jauh dari halaman latihan. bangunan tersebut berukuran cukup besar dengan desain ala barat yang berbentuk seperti perpustakaan. ketika kai dan sword master masuk dan melihat isi bangunan mereka cukup terkejut.

Dalam ruangan tersebut dipenuhi dengan rak-rak buku dan patung-patung yang mengenakan armor dan pedang. patung tersebut berdiri tegak dengan memegang pedang yang menancap ke tanah dan terlihat sangat heroik. tapi yang membuat kai terkejut bukanlah ruangan atau patung-patung tersebut, tapi rak-rak buku yang tertata rapi membentuk sebuah barisan yang memenuhi ruangan tengah dan berdiri rapi menempel di dinding.

Di setiap rak-rak buku tersebut tidak di ada satupun yang isinya buku melainkan gulungan skill.

Ya... itu gulungan skill.

Setiap gulungan skill terlihat sangat kuno dengan warna yang kekuningan dan mereka semua tertata rapi di setiap rak-raknya, memberikan kesan seperti berada dalam ruangan kerajaan kuno.

Kai merasa terkejut, dia merasa bahwa dia sedang tidak berada dalam sebuah ruangan melainkan sebuah lautan yang dipenuhi dengan gulungan skill.

Di game lama ketika pemain menginginkan skill maka segalanya akan tersedia di layar, tidak di tata rapi seperti ini, makanya kai terkejut meski sudah pernah bermain game vr sebelumnya.

Melihat wajah terkejut kedua pemula, sang kapten membusungkan dadanya ke depan dengan wajah bangga. dia saat pertama kali memasuki training hall juga merasa sangat terkejut dengan ruangan tersebut.

Setelah membiarkan kai dan sword master terlelap dalam kekaguman untuk sesaat, barulah kapten menggiring mereka menuju area terdalam. melewati beberapa rak-rak buku, kai dan sword master tak bisa lepas dari rasa takjub ketika melihat seluruh gulungan skill yang terletak di setiap rak. disetiap pandangan yang ada hanyalah gulungan skill, sangat cocok dengan sebutan lautan gulungan skill.

Di kedalaman ruangan terdapat sebuah meja dengan seorang kakek tua yang duduk sedang membaca buku. kakek tua tersebut memiliki rambut putih dengan jenggot putih yang tebal dan bekas luka yang panjang di samping mata kirinya. meskipun begitu, aura yang dipancarkan oleh kakek tua itu bukanlah aura yang kuat seperti prajurit melainkan aura yang ramah seperti seorang kakek tua yang merupakan seorang kerabat dekat.

Kakek tua itu mengenakan pakaian putih panjang lengan dengan jubah berwarna hitam di luarnya dan sebuah topi berwarna merah di atasnya.

Bahkan sang kapten pun yang memasang wajah sangar langsung tersenyum dan merendahkan diri. dia berjalan kedepan dan menyapa sang kakek tua dengan nada yang sopan dan penuh hormat.

"Senior rak, kita kedatangan dua prajurit baru"

Mendengar namanya dipanggil, kakek tua tersebut melirik ke arah kapten lalu melirik ke arah kai dan sword master. kakek tua yang dipanggil senior rak tersebut menatap kai dan sword master dari atas sampai kebawah seperti sedang melihat barang baru yang perlu di periksa dengan seksama.

Insting bertarung kai mulai meronta-ronta, sifat liar dan tidak terkendali mulai ingin keluar. kai mengeraskan wajahnya sambil menatap balik senior rak.

'Orang ini berbahaya' pikir kai.

Bukan hanya kai bahkan sword master juga mengerutkan keningnya.

Setelah menatap beberapa kali dari atas ke bawah, senior rake berkata dengan nada yang sedikit bahagia "Satu punya insting yang mengerikan sedangkan satunya lagi punya mata yang bagus."

Mendengar ucapan dari senior rak, kapten tersenyum senang. dia tahu bahwa kedua prajurit tersebut tidak bisa diremehkan karena dia sudah melihat sendiri kemampuannya, akan tetapi mendapat persetujuan dari tetua lebih memuaskan daripada pengamatannya sendiri.

Sword master tersenyum kecut mendengar ucapan tersebut. setelah sekian lama berlatih dia kembali di remehkan, dan itu di dalam game. 'sungguh lucu'

Berbeda dengan sword master, kai hanya memasang wajah datar. dia tidak bisa berkata ataupun bergerak karena sedang menahan instingnya yang hampir di luar kendali. dia takut akan membuat masalah jika tidak menahan instingnya.

Senior rak mengambil tiga gulungan dan meletakkannya di atas meja lalu dia berkata dengan wajah dan nada yang datar.

"Sebagai hadiah karena melewati tes, kalian diberikan satu gulungan dari ketiga gulungan itu. pilihlah !!"

Melihat tiga gulungan skill, sword master dan kai maju dan memeriksa setiap skill di dalam gulungan tersebut.

Chương tiếp theo