webnovel

Menumpang

"..." Apa yang kamu maksud dengan mungkin, huh?

Feng Cang menyadari kebingungan Ah Shen dan mencoba menjelaskan. "Dia ingin menjual tubuhnya padaku."

"..."

"Aku tidak butuh tubuhnya."

"Apa kamu mengatakan itu padanya?"

"Ya."

"..." Apa kamu tahu berapa banyak wanita yang berusaha melemparkan tubuh mereka ke ranjang pria itu?!

"Lalu apa yang kamu katakan?" tanya Ah Shen cemas.

Feng Cang jatuh ke dalam depresi saat ingat dia mengatakan bahwa dia sudah mencintai seseorang. Sial, apa yang sebenarnya aku pikirkan?!

"Feng Cang?" Ah Shen menatap Feng Cang yang suram dengan penuh kecemasan. Apa seburuk itu?

Feng Cang menggeleng cepat. "Intinya, dia pergi."

"..." Tentu saja. Kamu sudah melukai harga dirinya!

Ah Shen menghela napas berat sebelum menarik Feng Cang pergi. "Ayo, kita pulang."

Feng Cang mengangguk senang. Inilah yang dia harapkan sejak tadi!

Ah Shen menatap Feng Cang sebentar. Dengan sifat seperti ini, dia tidak tahu bagaimana gadis ini bisa melebarkan sayap di dunia bisnis.

"Apa yang salah?" tanya Feng Cang saat mendapatkan tatapan aneh dari Ah Shen.

Ah Shen menggeleng sebelum berjalan mendahului Feng Cang, tidak melihat senyuman nakal di wajah Feng Cang.

Tak jauh dari mereka, seorang pria menatap Feng Cang dengan tatapan ambisius.

"Wu Xi!"

Pria itu mengalihkan pandangannya dan memberikan senyum ramah ke arah gadis berambut pendek yang baru saja menghampirinya.

"Ayo, orang tuaku ingin bertemu denganmu."

Wu Xi menggeleng sambil melirik sekilas ke arah tempat Feng Cang berdiri tadi. Sayangnya, gadis itu sudah menghilang entah kemana.

"Aku ada masalah mendadak," ucap Wu Xi sambil tersenyum meminta maaf. "Mungkin aku akan menemui paman dan bibi lain kali."

Gadis berambut pendek itu terlihat kecewa saat mendengar ini. "Kamu tidak bisa menundanya?"

Wu Xi tersenyum sedih. "Maaf."

"Itu baik-baik saja. Aku rasa masalahmu lebih penting daripada ini,," ucap gadis itu sambil memaksakan senyuman.

Wu Xi melihat punggung gadis itu yang menjauh dan tatapannya mendingin. Dia segera berbalik ke pintu keluar, terlihat terburu-buru.

***

"Apa itu menganggu?" tanya Ah Shen sambil menggandeng Feng Cang yang terlihat kesulitan berjalan dengan sepatu hak tinggi.

Feng Cang mengangguk tak berdaya.

Ah Shen tersenyum lemah. "Kenapa kamu tidak melepasnya saja? Tidak akan ada yang melihat, hanya ada aku."

Feng Cang menggeleng. "Ini tidak masalah. Aku hanya perlu berjalan sebentar dan menahannya sedikit."

Saat Ah Shen akan membuka pintu mobil, Feng Cang melihat sesosok pria yang tidak asing.

"Bisakah aku menumpang? Mobilku mogok dan aku harus segera pergi ke kantor." Wu Xi memasang wajah bermasalah. "Aku rasa jalan kita searah."

Feng Cang ingin tertawa dalam hati. Jaman sekarang, siapa yang akan mempercayai alasan klise seperti itu? Bodoh!

"Benarkah? Itu buruk! Masuklah, aku akan mengantarmu!" Ah Shen mempersilahkan dengan segera.

Feng Cang: "..."

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Ah Shen bingung saat melihat cara Feng Cang menatapnya.

"Kak, kamu berhasil mengubah pandanganku tentang dunia," ucap Feng Cang pelan sebelum masuk ke mobil.

Ah Shen yang ditinggalkan kebingungan karena tidak tahu apa maksud ucapan Feng Cang hanya bisa menggeleng pelan sebelum ikut masuk.

Feng Cang segera melepas sepatunya saat duduk di mobil. Dia menghela napas lega saat merasakan kakinya bisa bernapas.

"Kakak, kenapa kamu tidak segera mengemudikan mobil?"

Feng Cang menoleh ke samping hanya untuk melihat Ah Shen yang menatap ke belakang dengan tatapan kosong. Dia mengerutkan kening sebelum menoleh ke belakang dan melihat Wu Xi berdiri sambil memegang pintu mobil yang terbuka.

"Kenapa kamu tidak segera masuk?" tanya Feng Cang dengan dahi berkerut.

Wu Xi menunjuk kursi di depannya.

Feng Cang menurunkan tatapannya dan membeku saat melihat seorang pria berambut hitam yang berbaring di kursi belakang.

"Siapa dia?" tanya Wu Xi.

"Se... Sejak kapan dia ada di sini?" tanya Ah Shen.

Mungkin karena ditatap banyak orang, pria itu akhirnya membuka matanya dan mengerutkan kening saat matanya bertemu dengan ekspresi bingung Wu Xi. "Apa yang bajingan ini lakukan di sini?" desisnya.

Dia segera bangun dan menatap Wu Xi dengan tatapan tajam. "Sial! Apa aku masuk ke mobil yang salah?!" serunya.

"Tuan Wang, aku rasa begitu," ucap Ah Shen hati-hati.

Wang Wei mengalihkan tatapannya ke Ah Shen lalu ke Feng Cang. "Oh, tidak, aku masuk ke mobil yang tepat," ucapnya dengan seringai yang menghiasi wajah pria itu.

Ah Shen: "..."

Wu Xi: "..."

Feng Cang: "..."

Jadi, kamu masuk ke mobilku dengan sengaja?!

Chương tiếp theo