Kritik dari Li Qiye sungguh menyentuh rasa takut terdalam di hati Teng Jiwen. Perkataan itu benar-benar mengorek luka lama Heavenvine Citadel.
"Kami bukan seonggok sampah, benalu, ataupun hama bagi sulur leluhur!" Pada akhirnya, dia hanya bisa berkata demikian.
Li Qiye menatapnya dengan pandangan yang merendahkan: "Di mataku, tidak ada bedanya. Lantas kalian itu apa kalau bukan itu semua? Para tua bangka itu hanya bisa bicara. Jika kau tidak merasa demikian, maka buktikanlah dengan bertindak sebagai keturunan sejati sulur leluhur."
Teng Jiwen mengarik nafas dalam-dalam lalu mengangguk: "Tuan, tunggu saja. Heavenvine Citadel akan memberikan jawaban kepada anda dalam dua hari!"
Dia pun berbalik dan pergi. Langkahnya menggambarkan betapa bulatnya tekad pemuda itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com