webnovel

Latihan Keras

Biên tập viên: Wave Literature

Northern Spiritual Academy, Dibalik Pegunungan.

Ditempat itu, hutan lebat dan air terjun besar membentang luas yang meluncur ke bawah bagaikan ular piton perak. Terdengar suara air bertabrakan dengan batu bergemuruh dari atas ke bawah, menyebabkan kabut muncul dan keluar dari air terjun tersebut.

Guru Mo meletakkan tangan di belakang punggungnya sambil berdiri di ruang kosong di bawah air terjun. Dihadapannya berdiri Mu Chen, Tang Qian'Er, Mo Ling, Chen Fan dan Huo Yun.

"Mulai hari ini, aku akan memberi kalian latihan khusus. Selain Mu Chen, kalian semua harus bisa maju ke tahap Spiritual Rotation Stage dalam satu bulan. Jika tidak, kalian akan di keluarkan dan kehilangan hak untuk memperjuangkan tiket Five Great Academies." Pandangan Guru Mo menyapu semua murid yang berdiri di hadapannya.

Mendengar hal tersebut, ekspresi Tang Qian'Er, Chen Fan dan yang lainnya menjadi serius. Tujuan mereka berlatih di Northern Spiritual Academies adalah untuk memasuki Five Great Academies, jika mereka gagal memenuhi syarat, mereka akan sangat kecewa.

"Empat dari kalian saat ini berada di puncak tahap Spiritual Movement Stage Late Phase. Chen Fan dan Huo Yun telah memulai usaha mereka untuk membangun Spiritual Wheel1. Namun, kalian semua masih memiliki satu langkah lagi. Oleh karena itu, kalian semua perlu menggunakan dorongan dari luar untuk memadatkan Spiritual Energy kalian menjadi roda."

"Dorongan dari luar?" Chen Fan dan yang lain bertukar pandang.

"Kalian lihat air terjun ini?" Guru Mo tersenyum dan menunjuk ke arah air terjun yang bergemuruh di belakangnya. Banyak arus air yang mengalir turun dan menabrak batu-batu di bawahnya dengan kekuatan yang besar—menyebabkan percikan air dan membuat udara sekitar dipenuhi kabut.

"Mulai hari ini, kalian berempat akan duduk dibawah air terjun dan berlatih. Kalian semua harus menggunakan Spiritual Energy untuk menahan dampak dari air terjun. Dorongan dari luar akan secara bertahap meresap ke tubuh kalian dan secara perlahan memaksa Spiritual Energy dalam aurasea kalian memadat menjadi roda.

"Ah?"

Chen Fan dan yang lainnya tertegun. Duduk dan berlatih dibawah air terjun? Tidakkah mereka akan langsung pusing setelah melawan tekanannya hanya dalam satu menit?

"Tidak ada jalan pintas dalam berlatih. Jika kalian ingin memasuki Spiritual Rotation Stage dalam satu bulan, kalian harus melakukannya dengan cara yang kejam. Jika melakukan hal ini saja kalian tidak mampu, maka kalian tidak perlu repot-repot bersaing untuk mendapatkan tiketnya!"

"Baik!"

Keempatnya menjawab dengan tegas.

"Jika kau sudah tidak memiliki cukup Spiritual Energy dalam tubuhmu, kalian bisa berhenti sejenak untuk memperbaharui Spiritual Energy kalian. Setelahnya, kalian harus berlatih kembali!" ucap Guru Mo dengan tatapan tajam.

"Baik!"

"Kalian bisa mulai sekarang." Ucap Guru Mo melambaikan tangannya.

Tang Qian'Er dan yang lainnya bertukar pandangan. Mereka lalu menggertakkan giginya saat Spiritual Energy mengalir keluar dari tubuh mereka. Setelahnya, mereka bergerak dan melalui sungai besar sebelum sampai di bawah air terjun.

Bang Bang Bang!

Namun, setelah mereka mencapai bagian bawah air terjun, belum sampai mereka duduk bersila di bawah air terjun, mereka sudah terpental ke dalam danau karena tekanannya yang sangat kuat. Semua orang terlempar ke air bagaikan ayam sedang tenggelam.

Keempatnya lalu naik keluar dari danau. Spiritual Energy mereka keluar dalam jumlah banyak dan secara paksa menahan dampak tekanan dari arus air saat mereka duduk. Mereka lalu menggertakkan giginya dan menahan rasa sakit yang disebabkan oleh tekanan air terjun, dengan keras mereka menahannya dan mengedarkan Spiritual Energy mereka.

Mu Chen menatap keempat orang yang duduk bersila di bawah air terjun dan menggigiti bibirnya. Cara ini benar-benar cukup serius; ini benar memang latihan kejam.

"Mu Chen."

Pandangan Guru Mo terpaku pada Mu Chen, bocah itu terkejut dan membuatnya merasa bersalah.

"Apa kau sudah membaca kedua Spiritual Arts?" tanya Guru Mo lirih.

Mu Chen menganggukkan kepalanya.

"Tempatmu berlatih ada disebelah sana." Guru Mo menunjuk sebuah lokasi di dekat sungai. Mu Chen menolehkan pandangannya dan tiba-tiba mati rasa. Ia bisa melihat bahwa di tempat itu air terjun bisa mengalir turun tanpa suatu hambatan. Sebagai perbandingan, tempat Tang Qian'Er dan yang lainnya berlatih terdapat beberapa batuan di atasnya untuk meringankan tekanannya. Sedangkan untuknya benar-benar luas dan tidak ada apapun yang menghalangi alirannya.

Dan yang paling penting, hanya terdapat balok-balok kayu seukuran kakinya berdiri tegak di bawah aliran air terjun.

"Jika kau ingin berhasil mempelajari Shadowspirit Step, langkahnya sangat sederhana. Kau hanya perlu melewati balok-balok kayu tersebut tanpa basah sedikitpun." Ucap Guru Mo.

"Apa?"

Mu Chen benar-benar tercengang. Ia harus berjalan bolak-balik namun ia tidak boleh basah. Bagaimana itu bisa mungkin?

"Air terjun tidak mengalir terus menerus, akan ada beberapa jeda waktu. Jika kau ingin melakukannya dengan sempurna, kecepatanmu harus bisa menyesuaikan dengan jeda waktu dari arus air."

Mu Chen tersenyum getir. Kesulitan ini tidak kecil, tapi, ini adalah cara paling bagus untuk melatih gerakannya.

"Terlebih lagi, Spirit King Finger sangat ganas dan tajam. Tapi dengan tingkat latihan yang kau lakukan dengan jarimu, masih mungkin bagimu untuk berlatih Spirit King Finger. Maka dari itu, jari-jarimu harus mendapat pelatihan ini. Aku akan menjatuhkan beberapa batang kayu dari atas air terjun, dan yang perlu kau lakukan adalah menggunakan jarimu untuk memotong balok kayu itu dengan cepat." Ucap Guru Mo pelan.

Mu Chen merasa kepalanya akan mati rasa. Balok kayu akan jatuh lebih cepat melalui arus air. Seberapa kuat tekanannya? Terlebih lagi, berdasarkan kecepatannya, ia pasti kelewatan jika ia melepaskan fokusnya sedikit saja. Jika ingin menembusnya, ia harus bergerak sesaat setelah balok kayu tersebut lewat. Tidak hanya membutuhkan pengendalian sempurna atas kecepatan menyerang, latihan ini juga sangat brutal terhadap jari-jarinya.

"Kenapa? Apa kau takut?" tanya Guru Mo lirih.

"Meskipun sedikit merepotkan, ini tidak cukup membuat saya ketakutan." Mu Chen mengambil nafas panjang. Wajahnya yang tampan perlahan menjadi tenang dan semangat memenuhi mata hitamnya.

"Ok."

Melihat hal ini, Guru Mo juga menganggukkan kepalanya puas: "Kalau begitu, ayo mulai."

Mu Chen juga mengangguk, ia tidak merasa ragu dan segera bergerak. Ia langsung melewati permukaan air dan menuju ke arus air terjun yang mengalir deras seperti burung layang-layang, dan mendarat tepat diatas balok kayu yang kecil itu.

Boooom!

Aliran air yang kuat mengalir ke bawah dengan kuat. Jari-jari kaki Mu Chen dengan cepat menyentuh balok kayu dan melangkah ke balok kayu berikut di depannya.

Bang!

Tapi tepat ketika ia akan melompat, arus air yang kuat menyambarnya dan membuatnya terlempar ke danau di bawah. Sepertinya ia meremehkan kekuatan kecepatan arus air.

Mu Chen meludahkan air danau yang masuk ke mulutnya dan tangannya menampar air kesal. Ia lalu melompat ke atas balok kayu lagi. Ekspresi wajahnya menjadi serius dan Spiritual Energy mengalir dari dalam tubuhnya untuk menghalangi tekanan arus air.

Awalnya, ia menggunakan hampir seluruh Spiritual Energy nya untuk melindungi tubuhnya. Namun, ia mulai terbiasa.

Mu Chen memfokuskan seluruh inderanya sebelum melangkah dengan cepat melewati arus air. Ia lalu mendarat diatas balok kayu. Tapi, sebelum ia mulai melangkah kedepan, ia mendengar suara aneh berasal dari aliran air dan matanya membelalak. Ia melihat dua bayangan hitam menuruni arus air dengan keras.

Itu adalah balok kayu yang bercampur dengan aliran air.

Dua jari tangan Mu Chen menjulur dan dengan cepat mendorong keluar.

Kedua jari Mu Chen seperti tombak yang mengaduk-aduk lapisan uap air. Kemudian saat bayangan hitam itu datang, Mu Chen langsung memotongnya dengan ganas.

Bang!

Sebuah suara yang teredam terdengar. Balok kayu itu hanya bergetar, tidak menunjukkan tanda-tanda terpotong, lalu balok itu jatuh mengikuti arus air ke danau di bawah.

Melihat serangannya yang tidak berguna, Mu Chen meringis. Rasa sakit yang luar biasa datang dari ujung jarinya. Selain kecepatannya menurun, balok kayu yang terendam dengan air danau itu terasa lebih keras dari besi halus. Selain itu, ia tidak bisa menggunakan Spiritual Energy. Tabrakan semacam ini membuatnya merasakan tulang-tulang ujung jarinya hancur!

Boom!

Karena sedikit gangguan ini, air terjun yang mengalir cepat melempar Mu Chen kedalam danau.

"Sial!"

Kepala Mu Chen muncul dari dalam danau dan mengumpat. Ia menahan rasa sakit yang berasal dari ujung jarinya dan sekali lagi berdiri. Ia mengerahkan seluruh kecepatannya dan langsung melaju.

Bang! Bang! Bang! 

Dibawah air terjun, seseorang terus menerus terpental dan terdorong ke dalam danau. Tekanan yang kuat ini cukup membuat Mu Chen pusing. Namun, dengan keras kepala ia menahan rasa sakit di seluruh tubuh dan menggertakkan giginya. Kecepatannya pun semakin meningkat.

Meskipun ia kadang berhasil menghindari arus air sesekali, balok kayu yang jatuh dari atas masih terus-menerus menyiksa jari-jarinya.

Di dekat air terjun, Tang Qian'Er dan yang lainnya—masih duduk bersila di bawah air terjun—mendengar keributan dan perlahan membuka mata mereka. Setelah mendengar suara gaduh tersebut, mereka langsung menggigil. Meskipun mereka tidak mengalaminya sendiri, mereka bisa melihat dan mengatakan bahwa Mu Chen sedang menghadapi sesuatu yang lebih ganas dari yang mereka hadapi.

Di samping danau, Guru Mo berdiri dengan tangan yang terletak di belakang punggungnya. Ia melihat dengan tenang ke arah sosok yang canggung di bawah air terjun. Jika ia ingin berhasil, ia harus rela membayar harga yang setimpal.

Sepanjang hari itu, sosok tersebut tanpa mengenal lelah berkali-kali melewati arus air terjun. Selama itu juga, Tang Qian'Er dan yang lainnya bahkan sudah beristirahat dua kali. Sedangkan Mu Chen bahkan tidak berencana untuk berhenti dari latihan yang kejam ini.

Saat matahari terbenam muncul di langit, Tang Qian'Er dan yang lainnya menyeret tubuh mereka yang kelelahan kembali ke tepian. Setiap orang terlihat kelelahan dan wajah mereka pucat. Mereka menggelepar di atas tanah sambil terengah-engah, tidak peduli.

Melihat ini, Guru Mo berkata: "Latihan hari ini sampai disini saja."

Tang Qian'Er dan yang lainnya bernafas lega, tapi ekspresi mereka kembali muram saat mendengar Guru Mo melanjutkan kalimatnya.

"Kita akan melanjutkannya besok."

Tang Qian'Er dan yang lainnya merosot di tanah tanpa daya dan beristirahat sebentar. Namun, mereka masih mendengar suara air dari sebelah. Lalu mereka menolehkan kepala mereka dan melihat sosok tersebut bergerak seperti mesin. Sepertinya ia tidak mendengar perkataan Guru Mo dan terus menerus memanjat lalu terlempar lagi.

Meskipun mereka dapat melihat sosok tersebut mulai agak lamban karena kelelahan, tekad yang kuat terus mendukung tubuhnya agar tidak terjatuh,

"Guru Mo… Sebentar lagi ia akan mencapai batasnya!" Tang Qian'Er menggigit bibirnya dan memalingkan pandangannya dari Guru Mo.

Mo Fei menggelengkan kepalanya dan berkata lirih: "Ini adalah pilihannya. Ia lebih kuat dari kalian bukan hanya karena ia berbakat, Mu Feng… kau memiliki putra yang baik."

Raut wajah Chen Fan dan yang lainnya bercampur aduk saat menyaksikan sosok yang sudah kelelahan di bawah air terjun tersebut, membuat sedikit rasa kagum muncul dari hati mereka. Jika bakat Mu Chen lebih daripada mereka, bisa dikatakan bahwa itu adalah anugerah dari surga. Tapi, mereka harus mengakui kemauan keras Mu Chen…

Orang ini.. benar-benar gila,

Chương tiếp theo