webnovel

32. acara dimulai

Setelah beristirahat sebentar Alex pun meminta bagus dan ketua panitia lainnya untuk memulai acara. Walaupun acara dimalam hari ini hanya sekedar perkenalan dan visi misi Alex untuk perusahaan tetapi dari sini dia tahu bahwa beberapa karyawannya sangat semangat ketika Alex membicarakan hal itu didepan umum.

Alex : mohon bapak dan ibu yang telah datang silahkan duduk dibangku yang telah disediakan panitia.

Karyawannya : pak Alex kapan acara seneng -senengnya dimulai.

Alex : iya sebentar lagi acara akan dimulai oleh karena itu bapak dan ibu dipersilahkan duduk.

Karyawan : ( mereka pun akhirnya duduk dibangku yang telah disediakan )

Bagus pun memberi arahan kepada karyawan untuk duduk karena acara sebentar lagi akan dimulai. Akhirnya moderator membuka acara dengan mengucapkan bismilah dan membaca surat alfatiha. Bagus pun diminta oleh Alex sebagai moderator. Alex sadar bahwa ini adalah pertama kalinya dia membuka acara dan perkenalan, karena memang sebelumnya banyak orang yang tidak tahu siapa Alex.

Acara pun dimulai dan Alex merasa gugup karena ini pertama kalinya dia merasakan bagaimana dia harus tampil di muka umum terutama didepan bawahannya sendiri. Namun Alex sadar bahwa ini harus dilakukan dan dia tahu bahwa perkenalan ini bukanlah hanya sekedar ramah tamah tetapi lebih cenderung kepada perkenalan diri dan visi misi Alex untuk memajukan perusahaan di masa depan nanti. Alex sadar bahwa perkenalan ini adalah salah satu cara agar bawahannya lebih mengenal dia. Alex pun memulai acara dan dia sangat bersemangat walaupun dia di awal tampak gugup saat menyampaikan visi dan misinya.

Alex merasa mungkin inilah yang dimaksud perkenalan dan tak kenal maka tak sayang banyak hal yang disampaikan oleh Alex walaupun hanya sebatas kata-kata saja. Alex pun memulai dengan caranya sendiri , Alex sangat senang dengan humor makanya dia membuka pidato pun dengan ciri khasnya karena Alex adalah orang Medan makanya dia berbicara layaknya orang Medan walaupun itu terkesan kaku Dimata karyawan nya tetapi Alex sendiri pun hanya tertawa setelah mendengar celetukan sesama orang Medan.

Alex merasa bahwa tidak ada guru yang mengajarkan dia berpidato atau tampil dimuka umum dia hanya merasa bahwa inilah namanya perkenalan. Alex sendiri pun merasakan hawa yang sejuk dan ramah , dia selalu merasa hangat akan karyawannya. Karyawan nya banyak yang senang apalagi Medengat pidato sambil disuguhi beberapa makanan kecil.

Alex merasakan akan hangatnya mereka berkomunikasi dan ramah tamah yang mereka lakukan. Mereka sadar bahwa mungkin Alex lebih muda dari karyawannya dan dia banyak harus banyak belajar bagaimana dia harus berkomunikasi dengan karyawannya. Alex sendiri pada akhirnya dia tidak merasakan kaki atau bahkan gugup dia hanya merasakan karyawan dan atasannya saling mengerti, banyak hal yang Alex dapatkan setelah beramah tamah , Alex sendiri pun tahu ternyata menjaga hubungan karyawan dan atasan adalah penting terutama komunikasi sesama karyawan lainnya.

Alex sendiri pun banyak belajar tentang bagaimana caranya dia berorganisasi dan memberikan pendapat kepada karyawan dikantornya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Alex mempelajarinya , disisi lain banyak karyawan yang senang akan kinerja Alex selama satu tahun bersamanya. Dulu sebelum Alex terjun ke bisnis milik bapaknya dia merasa benci akan menjadi atasan karena dia merasa arogan dan tidak peduli kepada bawahannya dia senaknya saja mengambil uang kantor untuk kepentingan pribadi. Alex sendiri pun banyak di bilang bos yang arogan dan mau seenaknya saja.

Namun lambat laun Alex me jadi sadar akan siapa dirinya dan dia merasa kan dampak negatif atas apa yang dia lakukan. Alex pu. Harus menjual rumah yang dia dapat untuk menutupi Hutang kantor agar dapat berjalan sebagai mana mestinya sangat cepat memang proses yang Alex jalankan namun itu semua memberikan banyak dia pelajaran untuk lebih bisa memanage keuangan dan bisnis yang dia jalankan. Alex menjadi sadar akan tingkah lakunya yang dia lakukan dulu bahkan Alex sendiri pun sekarang terjun langsung kelapangan. Alex melihat bagaimana proses kerjanya suatu perusahaan dan dia menyampaikan hal itu semua diperkenalan diri. Alex merasa harus memperbaiki apa yang salah antara hubungan atasan dan bawahan. Alex pun merasakan bagaimana susah dan senangnya ketika dia terjun langsung melihat keadaan kantor banyak yang membuat dia menjadi mengerti mulai dari marketing hingga keuangan dia jalani semua. Dia pun banyak belajar dari bagus yang selalu memberikan saran dan masukan pada laporan yang dia pelajari untuk mengambil suatu keputusan.

Alex sendiri pun sangat senang sekara g karena dia merasakan dampak dari segala usahanya sekarang. Dia membagi kesenangan itu dengan karyawannya sehingga dia sadar bahwa inilah yang disebut kerjasama antara atasan dan bawahan.banyak yang memberikan masukan pada saat Alex pidato dan Alex mencatat gagasan itu untuk dia pelajari dan dia harus banyak belajar mengenai bagaimana mengaplikasika. Gagasan itu. Karyawannya pun senang dan akhirnya Alex menutup pidatonya dengan senang. Karyawannya pun bertepuk tangan dan sekarang acara dimulai. Setelah itu karyawannya makan-makan bersama dan mereka merasakan kehangatan antara karyawan dan bawahan. Alex tidak merasakan perbedaan dirinya dengan karyawannya sifat arogansinya yang dimiliki akhirnya dibuang dan gengsi nya untuk menjalankan suatu bisnis yang dia jalani ini.

Alex mengingat Jasmine temennya dan juga pujaan hatinya entah bagaimana kabarnya kesibukan Alex saat ini hanya sekolah dan bekerja dia tidak sempat berbagi susah dan senang kepada temen kecilnya dulu. Walaupun terkadang rasa kangen muncul saat ini. Bahkan banyak karyawan nya yang menanyakan pasangan Alex . Kenapa dia tidak membawa pasangan saat ini. Alex pun hanya tertawa mungkin nanti kapan kapan dia bawa belahan jiwanya, karyawannya pun tertawa karena Alex berbohong akan hal itu. Entah bagaimana karyawan nya mengetahui kalau dia berbohong setahu dia hanya bagus yang tahu kalau Alex berbohong.

Alex pun hanya merasa bahwa selama ini Jasmine telah hilang dalam hidupnya terkadang dia merasa kesepian akan hidup yang dia jalani tetapi karena Alex memiliki teman dan sahabat baik itu dikantor atau disekolah makanya dia merasakan tidak kehilangan akan Jasmine. Banyak hal yang dia pelajari dan dia tahu bahwa dari dalam dirinya semua itu penting baginya dan tidak ada yang menjadikan dirinya kecewa atau bahkan menyesal atas apa yang dia lakukan. Alex pun menjadi paham bagaimana dia bisa memberikan kontribusi walaupun itu hanya sekedar memberikan acara tahunan seperti sekarang , dia hanya berharap bahwa ada kerjasama antara atasan dan bawahan sehingga Alex menjadi sadar akan siapa dirinya dan dia mengetahui bagaimana ayah nya berjuang untuk memajukan usaha nya ini. Banyak hal yang dia pelajari hingga dia pun bisa menyatu layaknya keluarga didalam kantor.