Setelah menerima kertas tanda terima dari Dewi, kedua pelanggan itu pun kemudian berpamitan. Dewipun membawa kedua barang servisan ke belakang.
"Silahkan Mas Huda ...," kata Dewi, memasrahkan laptop dan printer di meja kerja Mas Huda.
Mas Huda menatapnya tak langsung memegangnya.
"Kenapa Mas Huda? Ayo semangat bekerja! He ... he," kata Dewi.
"Kok agak ngantuk ya rasanya Wik? Aku merem bentar deh ya? Haahhem," sahut Mas Huda sembari menguap di hadapan si Dewi.
"Ya sudah ... istirahat saja dulu Mas. Kalau orang sedang ngantuk itu ya jangan dipaksa. Lagian Mas Huda kan di sini bosnya? Ngapain coba pakai minta ijin sama saya segala? He ... he," sahut Dewi.
"Ya namanya juga bos teladan," sahut Mas Huda yang kemudian mematikan lampu servis dan berjalan menuju sofa yang tak jauh dari sana.
"Bos telatan," sahut Dewi sembari menertawakan. Namun sepertinya Mas Huda memang sudah benar-benar mengantuk, dia sama sekali tidak menjawab ledekan dari Dewi barusan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com