webnovel

Awal yang sedih

sebenarnya, ini bukan waktu yang tepat untuk memberi tau cerita cintaku, karena cinta ini belum berakhir. tapi, aku yakin, cinta ini akan berakhir saat aku menulis cerita ini.

cinta ini, dimulai dari seorang yang seketika membuat hatiku tidak bisa berhenti berkata 'suka'. aku memperjuangkan cinta ini semenjak aku duduk dikelas 2 SMP. pada saat itu, aku satu kelas dengannya. aku tidak bisa berhenti meliriknya. setiap jam, setiap detik. aku tidak tau apakah dia mengetahui bahwa aku suka sama dia. aku senang, saat aku bekerja satu kelompok dengan dia, makan bersama di kantin, ataupun menjawab pertanyaan bersama. aku yakin, dia akan terkejut, dan tidak percaya kalau aku menyukai dia. sampai akhirnya, aku memberitahu salah satu temanku. kukira itu akan membuat sesuatu menjadi lebih mudah. tapi ternyata, itu menjadikan semuanya sebaliknya. dia justru memberitau semuanya kepada teman temanku. sampai akhirnya, dia mengetahui semuanya. aku mulai diejek ejek oleh semua temanku. cewek itu juga mulai menjauh dariku. beberapa hari kemudian, hal menjadi tambah rumit. aku tidak masuk sekolah selama beberapa hari. bukan karena aku menjauh darinya, karena ibuku yang sedang sakit dibandung. sampai sampai disekolah, aku tidak tau harus berbicara dengan siapa. ibuku meninggal disaat aku berjalan ke jakarta. aku pulang kebandung pada saat itu. dihari kemudiannya, aku takut untuk berbicara kepada guru. yang aku punya hanyalah pamanku. aku beranikan diriku untuk berkata pada guru. saat itu, semua guru berturut duka padaku. ibuku makamkan dekat ayah yang meninggal saatku berumur 3 tahun. sehari kemudian, cukup mengejutkan bagiku saatku melihat cewek yang kusuka berjalan ke arahku saat istirahat. pada saat itu, tidak ada siapapun dikelas. dia berkata 'gw turut berduka.'. mendengarnya berkata seperti itu, membuat hatiku menjadi lebih tenang. aku berasa, ibu ada disebelahku. mendampingiku berkata 'aku suka padamu" kepada cewe itu. mulutku grogi pada saat itu. kemudian dia hanya bertatap mata padaku. aku tidak sempat berkata apapun padanya. dia sampai dipintu dan berkata 'hmm, gw ga ngejauhin lu ko, deketin gw aja lagi, gw bakalan usahain diri, biar gw... biar ada hasilnya, gw pergi dulu' aku berasa ada harapan didepanku. mendengarnya berkata begitu, membuat hari dan hatiku menjadi penug semangat. dikemudian hari, aku mulai memberi pesan lewat watsap. dia pun membalas chatinganku dengan baik. walaupun terkadang hanya diread. menjelang kenaikan kelas, aku memberanikan diri untuk menyatakan cintaku padanya. aku berkata apakah aku dan dia bisa lebih dari teman. ditolak. sebelumnya, aku memang sudah tau dia akan berkata tidak. aku tau, aku tidak sempurna, tapi setidaknya dia tidak menjauhkan ku karena aku bertanya sesuatu yang seharusnya belum aku ucapkan pada saat itu. dia menjauh dariku. aku belum pasrah. aku hanya bisa memantau keadaannya dikelas. melihatnya tersenyum, akupun tersenyum. melihatnya sedih, aku merasa bersalah. satu semester aku tidak berbicara padanya. aku hanya bisa memikirkannya,dan belajar untuk ujian mendatang. seperti biasa, pulang sekolah aku makan ditengah rumah. itu adalah 1 hari sebelum ujian tengah semester. handphoneku mengeluarkan notif dari watsap. tidak kusangka, nama yang muncul adalah dia. berkata .....