Setelah kubujuk, akhirnya Linda mau duduk di sampingku. Bagaimanapun aku tidak bisa membiarkannya terus memohon padaku dengan posisi duduk bersimpuh. Aku juga manusia yang memiliki hati dan tidak tega melihatnya. Namun jika Linda tidak bersungguh-sungguh, dia tidak akan mungkin menurunkan harga dirinya di hadapanku. Dahulu saja dia sangat membenciku dan akan melakukan segala cara untuk menyingkirkanku, tetapi sekarang dia malah datang dan memohon padaku.
"Aku sudah memaafkanmu," ucapku yang membuat matanya berbinar.
"Kak Mario bilang kau tidak mau memaafkanku," ucap Linda yang ingin memastikan bahwa ucapanku jujur.
"Aku hanya tidak ingin menemuimu," ucapku meluruskannya.
Linda menunduk dan mengusap air matanya. Linda yang kulihat hari ini benar-benar berbeda. Dia tampak jauh berbeda. Aku tiak melihat ambisinya lagi yang ingin mendapatkan Argat. Tawa dan tatapan tajamnya saat itu tidak terlihat kali ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com