Pagi-pagi sekali Fera bangun apa gerangan dirinya cepat begini biasanya ia selalu bangun di jam waktu tertentu. Apakah efek semalam hubungan cinta dengan suaminya membuat dirinya semakin bersemangat.
Di dapur Fera memperhatikan sosok wanita yang usianya sudah tidak muda lagi punggung yang selalu menampung beban beratnya di masa kecil dulu kini semakin rapuh. Perasaan yang semalam membuatnya mengakui adalah kesalahan yang sangat fatal.
"Ma ..." Fera memanggil ibunya yang sedang menyiapkan sarapan untuk ada di rumah ini.
Tidak ada sahutan apa pun dari ibunya, dia masih sibuk dengan pekerjaan dapur. Fera menghela napas pendek, ia membantu ibunya mengerjakan pekerjaan dapur.
"Kamu mau ngapain?" tegur Melisa (Ibunya Fera) nada ketus itu masih belum hilang.
"Mau bantu letakkan sarapan ke meja makan," jawab Fera pura-pura bloon.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com