webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · แฟนตาซี
Not enough ratings
401 Chs

Tanda

Antonie menceritakan padaku bahwa beberapa Nas-nas membicarakan tentang manusia yang datang ke lembah Heron dan mampu menenangkan Aras. Makhluk bertanduk itu mengamuk, membunuh siapa saja yang ada di dekatnya, tapi mereka bilang kalau manusia itu berhasil memenangkannya. "Setelah aku ditempatkan di camp Alpha, aku memang tidak mengetahui banyak hal. Apa saja yang terjadi di luar. Namun, sejauh yang aku tahu, Aras bukan makhluk yang akan menyakiti orang tanpa alasan. Mereka dikenal lembut, bahkan melodi yang berasal dari tanduknya bisa menyembuhkan."

Akhirnya, aku pun turut menceritakan pada Antonie apa yang sudah terjadi dan alasan kenapa makhluk itu mengamuk. Dia terlihat terkejut dengan ceritaku. "Aras menyebrang untuk mencari siapa yang sudah membunuh temannya, tapi alasan sebenarnya bukan itu. Seperti yang sudah aku katakan; dia adalah makhluk yang baik. Dia hanya ingin mengingatkan roh pengembara itu bahwa tubuhnya tidak abadi," jelasku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com