webnovel

The Mysctical World

Author: ghkamilah
แฟนตาซี
Ongoing · 44.3K Views
  • 16 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Cerita ini mengkisahkan seorang gadis yang pergi ke menjelajahi dimensi lain, ia masuk pada dimensi yang sama sekali tidak ia kenali. Nama, umur dan orang-orang yang ia kenal telah berubah sepenuhnya, identitasnya berbeda begitu juga orang yang berada disekelilingnya. Satu hal yang dia tahu wajahnya sama sekali tidak berubah, masih persis seperti raganya didunia asalnya. Ghizey, identitas baru seorang gadis yang kini terjebak pada dimensi alam. Tak ada yang ia ingat selain kehidupannya dizaman asalnya. semua terjadi begitu saja ketika ia menemukan sebuah sisir Tua yang tak hancur dimakan usia, sisir itu terbuat dari emas dan berliam merah menghiasinya. Ia terus mencari jalan pulang dengan mengamati keanehan-keanehan yang tidak pernah ia tatap di dunia manusia. Banyak makhluk immortal dan sosok fiksi dongeng yang bisa dia lihat disini, makhluk yang sama sekali tidak ia kenalipun tak luput dari pandangan matanya Bagaimana Ghizey mengatasi keberadaannya ? Bagaimana dia hidup di tengah-tengah mereka para mahluk luar biasa yang memiliki kekuatan?

Tags
8 tags
Chapter 11

"Dimana aku?"

dreeett....

aku menoleh ke arah pintu yang tak jauh dari tempat aku berbaring, seorang wanita muda dengan pakaian aneh mendekat ke arahku dengan tersenyum, aku melihat ke segala sudut ruangan yang sangat asing ini, semua berwarna gelap hingga menimbulkan kesan suram, abu" dan hitam menghiasi segala pernak perniknya, hanya kasur tempat aku berbaring yang di lapisi kain putih. dan... tunggu sebentar, apa yang sedang aku pakai? sejak kapan aku berganti pakaian?

"Micella, Akhirnya kau sadar... aku kira kau terluka parah setelah Billie menyerangmu, apa kau baik-baik saja?"

Aku mengamati wanita muda yang cantik ini, matanya hijau bagai safir, rambutnya berwarna coklat

"mata yang indah" gumamku. "Micel?" Sahut wanita itu kembali padaku dan berhasil membuatku tersentak.

"Ya....? Apa kau berbicara denganku? Siapa Micella? Dan dimana ini? Aku belum pernah melihat ruangan ini, dan siapa kamu, apa kau yang menyelamatkanku di lobang itu?"

Aku langsung menghujami pertanyaan yang harus aku ungkapkan untuk menjawab semua alasan keberadaanku disini. Namun belum beberapa detik aku menanyakan hal itu justru membuat ekspresi terkejut pada wanita itu, alisnya berkerut memperlihatkan ekspresi heran dan mulutnya yang mulai membulat.

*Peltakk*

Astaga! Wanita ini baru saja memukul kepalaku dengan jarinya

"Micel, aku gak bercanda, apa kepalamu masih sakit? Kau pingsan dilapangan tadi".

What? Apa yang terjadi, kenapa aku pingsan di lapangan? Aku sudah mulai panik, rasanya sudah sangat aneh disini apakah aku mimpi? Tidak mungkin, kepalaku baru saja dipukul oleh wanita ini. Aku kembali mengamati seluruh ruangan berharap akan mendapat jawaban alasan keberadaanku disini, aku bergegas turun dari tempat tidur kecil ini dan berlari kecil menuju jendela di ujung ruagan, ketika aku menyentuh lantai aku menyadari aku tidak memakai alas kaki dan langsung menatap kebawah, bukan kakiku yang membuat aku terjekut tapi pakaianku. Sejak kapan aku memakai pakaian yang sama-sama aneh dengan pakaian wanita disampingku. Baiklah aku akui pakaian ini tidak aneh justru sangat klasik seperti pakaian kerajaan dulu namun ayolah... semua orang tahu ini zaman apa, aku melihat cermin dibilik samping tempat aku berbaring tadi, aku berkaca dengan cermin kecil dan mengamati wajahku.

Huftt.... aku kira aku berada ditubuh orang lain. Aku kembali berlari ke arah jendela yang seharusnya aku tuju pertama kali tadi, terlihat lapangan rumput yang asri dan sebuah lapangan seperti lapangan sepak bola tidak jauh dari sini, disebelah kiri aku melihat danau, entahlah itu danau atau laut tapi dilihat dari betapa tenangnya air  dan luasnya ia menggenang dan dikelilingi gunung itu aku yakin itu adalah danau. Aku terpaku ditempat aku berdiri sekarang, melihat kebawah dan mendapati beberapa orang aneh lainnya sedang menatapku sambil berbisik bisik, belum lagi keterkejutanku dengan semua yang terjadi sekarang.

Aku berbalik, perasaan ku tak karuan dan aku tak tahu harus bagaimana, perempuan tadi masih setia menatapku dengan keheranan dan mendekati ku.

"Micel, kau baik-baik saja, kenapa wajahmu memucat?"

"Siapa micel? Aku Ghizey! Dan dimana aku? Kenapa dari tadi kau tidak menjawab pertanyaanku?! Dan siapa kau?!"

Aku semakin menekan semua perkataan ku, aku tak bisa tenang jika begini.

"Iya tentu saja kau Ghizey... Ghizey Micella, Aku Mira, Temanmu.... kau di ruang Pengobatan sekarang".

Aku terkejut mendengar jawabannya, sejak kapan namaku jadi seperti itu aku Ghizey Camilla bukan Micella, dan dia Mira? Siapa Mira? Ruang pengobatan? Pantas saja susunannya seperti bilik rumah sakit meski ruangan ini di dominasi oleh warna gelap.

"Huft.... Oke, Nama kamu Mira, dan Aku Ghizey.... Ah Ghizey Micella?" Sahutku memastikan

Mira hanya mengangguk sambil menatapku heran.

"Dan sekarang... aku dimana? Maksudku aku tahu ini ruang pengobatan tapi aku dimana? Tepatnya didaerah mana aku sekarang dan kenapa aku disini?!"

Mira kembali terkejut dan membulatkan mulutnya, dia mundur beberapa langkah dengan tatapan mata yang tak berkedip melihatku.

"Suster Zusan....!" Mira berlari keluar meninggalkan ku yang masih setia didekat jendela, aku kembali menatap keluar, aku tidak tahu aku berada dimana, pasti aku mimpi...

Plakkk

Aku menampar pipiku sendiri dengan keras dan meringis kesakitan, "bukan mimpi" gumamku. Aku mendengar suara langkah mendekati ruangan dan berbalik untuk melihat siapa yang datang, disana ada wanita yang sudah lumayan berumur dan laki- laki tua dengan jenggot yang sudah memutih namun masih kekar dan berjalan tegap.

"Micella?" Sapa wanita baru itu padaku.

"Aku bukan micella, namaku Ghizey Camilla" sahutku datar.

Wanita itu menatap Mira dan kembali melihatku "duduklah dulu nak, agar aku bisa memeriksa mu"

Aku yang tidak tahu dia orang baik atau bukan sehingga aku masih diam ditempat, namun aku juga ingin jawaban sehingga aku memilih jalan ke tempat tidurku semula, aku duduk dan mereka bertiga mendekat ke arahku, aku hanya diam sampai wanita itu meminta izin untuk memeriksaku.

Setelah aku mengangguk dia meletakkan telapak tangannya ke keningku dan mulai berkonsentrasi, aku hanya menatapnya kosong mencoba menebak apa yang sedang wanita paruh baya ini lakukan. Cahaya hijau keluar dari telapak tangannya yang menempel pada dahiku, aku tersentak seketika namun itu tak membuat tangan itu lepas dari kepalaku. Seketika kupingku berdenging dan kepalaku mulai sakit kemudian menampilkan bayangan bayangan yang tak ku kenali.

"Dasar lemah"

"Oh ayolah... sosok sepertimu mau melawan Billie? Hahah..."

Orang-orang itu menrtawakanku, aku melihat sekeliling dan mengusap leherku yang sakit ketika terjatuh tadi, hidungku sepertinya sudah mengalirkan darah segar yang membuat beberapa vampire ingin ikut menghabisiku

"Heh lemah, menyerahlah...."sahut wanita blonde dan putih layak albino didepanku

"kau gak akan bisa melawanku, padahal aku kira kau sehebat ayahmu, ahahhaha"

Aku mengeratkan tinjuku, namun belum sempat aku berjalan mendekatinya wanita itu sudah menghantamku lebih dahulu

Brakkk

Pandanganku kabur, yang aku ingat aku sudah terbaring diatas rerumputan.

Wanita paruh baya itu melepaskan tangannya, aku juga membuka mataku dan merasa sakit dikepalaku berkurang.

"Dia orang yang sama, tapi aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, dia sepertinya kehilangan ingatan padahal aku bisa melihat banyak memori dikepalanya, tapi itu memori yang berbeda" sahut wanita itu kepada lelaki tua disampingnya.

Mereka saling menatap dan meninggalkan aku dan Mira disini. Mereka berjalan setidaknya beberapa meter agar pembicaraan mereka tidak terdengar dariku, aku diam sambil menatap keluar memikirkan ingatan yang aku sendiri tidak tahu apakah aku yang mengalami itu. Selang beberapa lama mereka kembali dan menatapku

"nak, kami tidak tahu apa yang terjadi padamu, namun kami harap kau akan kembali mendapatkan memorimu, aku Ezalgan, kepala Sekolahmu dan ini suster Susan salah satu perawat disini, dan yang sudah bersamamu dari tadi adalah Mira sahabatmu... untuk sekarang aku percayakan mira untuk mengatasimu, mungkin para perawat akan mencari ramuan untukmu dan Mira akan mencoba mengingatkanmu berbagai hal yang kau lupa. sekarang kau boleh kembali ke asrama dan beristirahat, aku yakin kau belum sembuh total"

Aku hanya mengangguk dan mengikuti Mira, kami keluar ruangan dan berjalan beriringan tanpa sepatah katapun, aku yakin Mira juga pasti kebingungan akan diriku

*Jangan lupa tinggalkan Jejak yah....*

Beri komentar dan suara nya yah teman-teman ini pertama kali aku nyoba menulis cerita fantasi semoga kalian suka

❤❤❤❤❤

You May Also Like

Terlahir Kembali Sebagai Jodoh Alpha Terkutuk

Apa yang terjadi ketika seorang dewi jatuh cinta pada seorang shifter? Asara; dewi cinta, dihukum oleh ayahnya, dewa petir. Kesalahannya adalah jatuh cinta pada seorang shifter manusia Alpha. Untuk menebus dosanya ia terlahir kembali sebagai Cassandra LeBlanc; seorang Putri manusia di Kerajaan Speldaria yang magis. Keluarga dan kerajaannya, kecuali saudara perempuannya yang tengah, mengucilkannya karena dia lahir tanpa kemampuan sihir apapun dan dia tidak memiliki ingatan tentang identitas sejatinya. Tunangannya, penyihir komandan yang kuat dari Speldaria, tidak terganggu olehnya. Dia menginginkan seseorang yang kuat. Kehidupan Cassandra terbalik ketika ia diberi seorang budak pejuang oleh Alpha dari Dusartine yang perkasa. Dia diminta untuk berpartisipasi dalam Acara Arena Tahunan dengan berkolaborasi dengan pejuang tersebut. Cassandra yang membenci 'Arena' dengan seluruh nafasnya. Tempat di mana darah mengalir seperti anggur dan kehidupan lebih murah dari udara yang mereka hirup tidak mengerti tujuannya di dalamnya. Di atas itu semua, pejuang misterius itu memengaruhi dirinya dengan cara-cara yang tak terbayangkan. Pandangannya yang hipnotis membuatnya tidak tenang. Essensinya yang langka membuatnya kewalahan. Tubuhnya yang kekar berwarna perunggu membuatnya dipenuhi pikiran berdosa. Bahkan mimpi tentang kehidupan masa lalunya pun menghantuinya. Ketika 'Arena' dimulai, agenda tersembunyi dan kebenaran yang mendasarinya terungkap dan Cassandra diberi nasib oleh takdir. Dia tidak punya pilihan lain selain menyerah dan memilih jalan. Pertanyaannya adalah. Bagaimana Cassandra mengatasi begitu dia mengetahui tentang kutukan yang diletakkan padanya? Akankah dia mampu memperoleh kemampuan sihirnya dan melawan ayahnya? Siapa yang akan membantunya sepanjang perjalanan? ~Penggalan~ Kemudian dia merasakannya, seluruh dirinya. Semua kekasarannya. Kekuatan lengannya. Kelembutan bibirnya. Genggaman tangannya. Kehangatan nafasnya. Otot-otot dalam tubuhnya menegang karena implikasi tidur dalam pelukan seorang pria. Dia belum pernah tidur dalam dekapan seorang laki-laki sebelumnya. Seluruh kulitnya bergetar seperti percikan api kecil yang menari di bagian-bagian yang bersentuhan dengannya. Celah-celah di otaknya memiliki ingatan yang bukan miliknya. Sentuhan ini entah bagaimana tidak terasa asing baginya. Dia merasa aman dalam pelukannya yang menenangkan dan tidak ingin mendorongnya pergi namun dia tahu ini jauh dari pantas. Cassandra mencoba untuk merayap keluar dari genggamannya, lengannya tampaknya terbuat dari besi karena tidak mau bergeming. Pakaian tipis yang dia kenakan terangkat dari paha putihnya yang terbuka saat paha kecokelatan dan kekar dia terlipat di atasnya. Dan sekarang dia bisa merasakan sesuatu yang menusuk punggungnya. Matanya tiba-tiba melebar dari kesadaran dan Cassandra benar-benar panik. “Lepaskan!” Dia bersuara dengan berat. Siroos perlahan mengangkat kakinya dan melonggarkan pegangan di pinggangnya agar dia bisa bergerak menjauh. Dia terbangun ketika dia untuk pertama kalinya menjadi kaku tetapi ingin melihat apa yang akan dia coba. Dengan mata yang terbelalak lebar dia mencuri pandang ke arah pria yang memeluknya seperti harta berharga, hartanya. Mata emas cairnya berkedip terbuka dan ada kelembutan dan keinginan dengan cara dia menatapnya. Rambut coklat lembutnya bergelombang melewati matanya karena dia lupa berkedip, menatap kecantikan abadi yang dia miliki. Aromanya yang unik adalah penyiksaan bagi indranya. Seperti dia ingin menggenggam pergelangan kaki mungilnya, menariknya darinya dan memiliki dia terhampar di bawah dirinya. Untuk mencium kulit yang mengeluarkan aroma sedemikian rupa yang membuatnya gila. Sebagai gantinya, dia menekuk lengannya dan menaruhnya di bawah pipinya, menggunakannya seperti bantal untuk menatapnya dengan mata yang penuh keinginan. Ketenangan canggung di antara mereka berlangsung lama saat Cassandra membersihkan tenggorokannya. “Apakah kamu harus naik di atas saya untuk tidur?” “Itu tidak disengaja tetapi pasti menggoda dan pasti tidak akan terakhir kalinya.” Suaranya yang dalam dan hipnotis bahkan lebih memikat di pagi hari saat itu menggema di sekitarnya. Cover buku adalah milik saya.

Sunny_Shumail · แฟนตาซี
Not enough ratings
262 Chs

Hasrat Wanita Bayaran

Namanya adalah Choon-Hee, Perempuan cantik yang tubuhnya Molek dengan bokong besar yang seksi. Memiliki arti nama, perempuan yang lahir di musim semi. Wajah Choon-Hee memang teduh seperti musim semi, namun daya pikatnya mampu membuat banyak laki-laki rela menghabiskan banyak uang, hanya untuk menyewa Choon-hee Satu malam.. Ya.. Choon-Hee adalah wanita bayaran di sebuah Bar mewah di kota JD. Salah satu Bar yang pemiliknya merupakan pengusaha Sukses yang tampan dan rupawan, Sudah lama Choon ingin bisa bertemu dengan pemilik Bar ini. Bar yang diberi nama 'Horsesky' memang patut di acungi jempol. Siapapun yang pulang dari Bar ini, mereka akan terbang kembali dan menghabiskan uangnya lagi dan lagi.. Siapa yang tidak mengenal Pria tampan Bernama Edwards Salvador? Pria itu menjadi incaran banyak wanita di seluruh dunia. Walaupun Edwards telah memiliki Seorang istri, namun tersiar kabar bahwa istri Edwards adalah penyuka sesama jenis. Tentu itu adalah kabar baik bagi seluruh wanita, yang ingin sekali bisa bersanding dengan Edwards dan merasakan mandi uang setiap hari.. Memangnya apa yang wanita inginkan dari laki laki tampan dan kaya? tentu saja uang.. uang.. dan Uang.. Begitupula Choon-Hee, menanti setiap saat kedatangan Bos besar itu dan berusaha untuk menarik perhatiannya. Akankah Tubuh Choon-Hee bisa menarik perhatian Edwards Salvador? Kita akan lanjutkan kisahnya di bab-bab berikutnya!!!! Jangan lupa berikan komentar positif dan beli koin gratis untuk membuka Bab terkunci, satu koin gratis dari kalian. akan membuat Author semakin bersemangat menulis! Happy Reading!!! [My Instagram: Silvaaresta]

silvaaresta · แฟนตาซี
4.9
357 Chs

SUPPORT