webnovel

The Misterious Man

Author: Uul_Ulhiyati
สยองขวัญ
Ongoing · 29.1K Views
  • 16 Chs
    Content
  • 5.0
    16 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Ini tentang pembalasan dendam karena kehilangan. Teror demi teror berkelebatan, teka teki demi teka teki meminta untuk di pecahkan. Di iringi rasa dendam yang bersatu dengan rasa cinta, sungguh membuat siapa pun dilema. Greysia tidak tahu menahu soal itu, namun dia justru menjadi sasaran untuk pembalasan dendam. Hidupnya di penuhi oleh banyak teror dan percobaan pembunuhan atas dirinya. Gadis itu di kelilingi dua orang pria misterius. Salah satu dari keduanya bagaikan Malaikat Penolong bagi Greyisa di setiap keadaan, dan satu yang lainnya bagaikan Malaikat Maut yang selalu meneror dan berusaha membuat Greysia celaka. Bagaimana jika Greysia justru salah dalam mencintai dua laki-laki itu? Apakah Greysia mampu mengungkap identitas dari kedua laki-laki misterius itu? Apa sebenarnya alasan yang membuat Greysia selalu di teror?

Tags
4 tags
Chapter 11. Pelarian (Prolog)

17 Oktober 2011, Hutan Pinus, Bandung.

"Lari, Nak. Lari yang jauh. Bawa adik kamu pergi, kalian harus selamat. Jangan sampai iblis itu menangkap kalian," teriak seorang wanita yang sudah bermandikan peluh dan darah yang mengucur deras dari keningnya.

"Tapi, Ibu … Ibu bagimana?" tanya seorang anak perempuan berumur 13 tahun itu dengan berurai air mata, dia enggan melepaskan tangan sang Ibu.

"Ibu harus kembali ke sana dan menolong Ayahmu. Kalian berdua harus tetap lari sejauh-jauhnya meskipun tanpa Ayah dan Ibu," jawab wanita itu, dia sudah tidak punya banyak waktu lagi karena harus kembali dan menyelamatkan suaminya yang sedang berada di ambang kematian.

"Ibu … Aku tidak mau jauh dari Ibu. Ayok ikut dengan kita, Bu," seru seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun itu berhambur ke dalam pelukan sang ibu, dia memeluknya dengan sangat erat seolah tak akan pernah dilepaskan.

"Nak, kamu harus pergi bersama Kak Keysa. Ibu tidak bisa ikut dengan kalian karena Ibu sudah pernah berjanji kepada Ayah, hidup atau pun mati kita akan selalu bersama. Ayok, ikuti saja perintah Ibu untuk yang terakhir kalinya," pinta wanita berambut panjang itu dengan nada pilu, dia sesekali melihat ke belakang karena khawatir Iblis itu akan melihat anak-anaknya.

"Ayok, Dek. Kita harus pergi," anak perempuan tadi menarik jari jemari kecil yang masih meringkal di pinggang ibunya.

"Ayok, Nak. Sudah tidak ada waktu lagi, kamu harus pergi sekarang," wanita itu pun melepaskan pelukan anak laki-lakinya. Ini memang tidak mudah untuk seorang Ibu. Tetapi, akan lebih berat lagi kalau dia harus melihat anak-anaknya disiksa oleh Iblis itu. Dia tidak akan sanggup melihat anak-anak tak berdosa harus merenggang nyawa di depannya. Jadi lebih baik membiarkan mereka pergi sejauh mungkin, walaupun dia tahu bahwa ini mungkin akan menjadi hari terakhirnya untuk bertemu dengan mereka.

"Keysa, jaga adik kamu. Apa pun yang terjadi kamu harus tetap melindungi dia," pesan sang Ibu.

"Iya, Ibu. Aku janji," Keysa–gadis kecil itu telah berjanji sepenuh hati untuk menjaga adik kecilnya.

"Ibu … Aku tidak mau, Ibu …," bocah laki-laki tadi masih merengek sambil menangis histeris karena tidak mau berpisah dengan ibunya.

"Ayok, kita harus pergi," kata Keysa. Dia menarik paksa tangan sang adik.

"Lari, Sayang. Lari yang jauh, sejauh-jauhnya!" teriak wanita itu sebelum seorang laki-laki berjubah hitam menangkapnya.

"Lepas, Ah … Lepas," dia meronta-ronta, berusaha melepaskan diri. Namun sayang, tangan laki-laki itu sangat kekar untuk wanita lemah sepertinya. Sehingga dengan sangat mudah, laki-laki berjubah hitam dengan tudung itu menarik rambut sang wanita dan menyeret tubuhnya dengan paksa. Mata tajamnya sesekali melihat ke arah dua anak kecil yang terus berlari menjauh, seolah ingin menjadikan mereka mangsa berikutnya.

Keysa terus membawa adik kecilnya berlari sekuat yang ia bisa. Meskipun adiknya berkali-kali meronta ingin di lepaskan, tapi Keysa tak menghiraukannya dan terus berlari. Apalagi saat mereka masih bisa melihat ibunya di seret oleh Iblis kejam itu, ingin sekali rasanya berbalik dan menolong sang Ibu. Namun Keysa sadar, apa yang bisa di lakukan oleh dua orang bocah kecil tanpa tenaga ini? Yang ada Meraka justru akan di jadikan mangsa berikutnya.

"Kak, Ibu … Kak Keysa, ibu ditangkap oleh orang itu," teriak sang bocah laki-laki.

"Iya, Dek. Kakak tau, tapi Ibu bilang kita harus terus lari yang jauh, jangan menoleh ke belakang lagi," jawab Keysa. Hatinya sakit, dadanya sesak, tapi dia harus kuat demi adik kecilnya.

Mereka sepertinya sudah berlari cukup jauh karena kaki kecil mereka pun rasanya sudah sangat letih.

"Kak, aku lelan," bocah itu mengeluh, dia meminta kepada kakaknya untuk berhenti berlari barang sejenak.

"Oke, kita berhenti dulu di sini," kata Keysa. Dia membawa adiknya bersembunyi di antara semak-semak karena khawatir Iblis itu akan tiba-tiba datang.

"Setelah ini kita mau ke mana?" tanya adiknya.

Keysa menggeleng, dia sama sekali tidak tahu harus pergi ke mana sekarang. Apalagi ini sudah larut malam dan dia tidak mengenal tempat ini sama sekali.

"Kakak tidak tau harus ke mana, Dek," jawab Keysa.

Tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki yang sedikit terseok-seok, "Di mana kalian bocah kecil?" teriak orang itu.

Keysa dan adiknya terbelalak, mereka saling berpandangan. Bocah laki-laki itu langsung berpegang erat pada kakaknya untuk mencari perlindungan.

"Jangan berisik," bisik Keysa sambil mengangkat jari telunjuk di bibirnya. Keysa sedikit mengintip di celah-celah semak itu untuk mengetahui siapa pemilik suara tadi.

Keysa terkejut, matanya membulat sempurna, dia sampai kesulitan menelan salivanya sendiri. Gadis itu melihat laki-laki berjubah hitam sedang berjalan mendekat.

"Dia pasti sedang mencari kami," kata Keysa dalam hati. Dia memutar otaknya untuk mencari cara menyelamatkan sang adik agar tidak tertangkap.

"Siapa, Kak?" bisik adiknya.

Keysa malah tersenyum manis sembari menggenggam tangan sang adik, "Dek, kamu harus tetep di sini ya. Jangan keluar apa pun yang terjadi," ujar Keysa dengan suara yang sangat pelan.

"Kakak mau ke mana?" tanya adik kecilnya.

"Kakak sudah berjanji kepada Ibu untuk melindungi kamu. Jadi, kakak mohon, kamu harus tetap di sini, jangan ke mana-mana sampai orang itu pergi," jawab Keysa.

Keysa berpikir bahwa dia akan mengalihkan perhatian Iblis itu agar tidak bisa menemukan adiknya. Keysa rela melakukan apa pun asalkan adiknya selamat.

Bocah laki-laki itu menggeleng, dia tidak ingin di tinggalkan sendirian. "Kakak tidak boleh pergi. Kakak harus di sini bersamaku," cegahnya.

"Kakak janji kakak akan kembali, kalau seandainya nanti Kakak tidak kembali maka kamu harus menyelamatkan Kakak dari Iblis itu. Kakak tidak akan pergi jauh darimu, Dek," ucap Keysa. Dia melihat iblis itu semakin mendekat. Sudah tidak ada waktu lagi, dia harus segera mengalihkan perhatian Iblis itu. Untuk terakhir kalinya, Keysa memeluk sang adik dengan sangat erat lalu melepaskannya.

"Kakak pergi. Inget selamatkan Kakak suatu saat nanti, kalau kamu sudah bisa melawan iblis itu," pesan Keysa. Gadis itu segera keluar dari persembunyiannya. Lalu dia menghadap sang Iblis dengan sangat berani. Walaupun sebenarnya, jantung Keysa berdegup sangat kencang, tangannya gemetaran, tapi dia tetap memberanikan diri.

"Rupanya kamu di sini bocah kecil," ucap iblis itu. Wajahnya sama sekali tidak terlihat karena terhalang oleh tudung yang di pakainya.

"Mau apa kamu? Hah!" gertak Keysa dengan sangat berani.

"Aku mau kamu. Kamu harus jadi pengganti adikku yang mati," jawab sang Iblis sambil tertawa terbahak-bahak.

Tanpa membuang waktu lagi, Iblis itu segera membopong tubuh kecil Keysa. Meskipun gadis itu sudah meronta-ronta, memukul dengan sekuat tenaga, tapi tubuhnya masih bisa di angkat dengan mudah.

"Lepas, lepaskan aku! Aku bukan adik kamu, lepas," teriak Keysa.

"Kamu memang bukan adikku, tapi setidaknya dendamku sudah terbalaskan kepada Ayahmu yang telah membuat adikku bunuh diri," suara iblis itu menggelegar sambil tertawa puas. Lalu dia melepaskan tudungnya karena berpikir kalau permainan ini telah usai. Tanpa dia sadari bahwa masih ada sepasang mata kecil yang memperhatikannya di balik semak belukar.

Tangan bocah itu mengepal sempurna, apalagi saat dia melihat dengan jelas wajah iblis itu, dia ingin keluar dari persembunyian untuk menolong kakaknya. Tapi, itu semua akan percuma karena dia hanya seorang bocah kecil.

"Lihatlah Reyhan, aku sudah bisa mendapatkan anakmu. Aku akan membuat gadis ini merasakan semua penderitaan adikku karena dirimu. Seharusnya dari dulu kamu memilih adikku bukan wanita itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Selamat menyaksikan balas dendamku dari akhirat sana," seru sang Iblis, seraya membawa pergi Keysa di atas pangkuannya, meskipun gadis itu terus memukuli punggungnya dengan tangan kecilnya.

Sekilas Keysa masih bisa melihat adiknya di antara semak-semak dengan mata berkaca-kaca, dia memberikan isyarat kepada adiknya untuk segera pergi jauh, suatu saat nant dia yakin bahwa adiknya itu akan menyelamatkan dia dari sang Iblis yang kejam.

You May Also Like

INDIGO

[REAL STORY] [KISAH NYATA] 1. Jikalau kamu merasa tidak memiliki kepercayaan akan hal diluar akal manusia maka jangan baca buku ini. 2. Karena buku ini berisi tentang ceritaku, yang tidak masuk akal. 3.Tapi Jika kamu merasa ingin tahu maka bacalah. 4. Aku tidak akan melarangmu untuk berkomentar atau tidak. Itu hak asasi kamu. 5. Pesanku untukmu. Mereka yang tidak terlihat, tidak seperti yang kalian bayangkan. 6. Takutlah pada dirimu sendiri. =============== Hmmm bisa di bilang aku sama seperti yang dimaksud. Aku bisa melihat mereka, aku bisa berkomunikasi dengan mereka, aku bisa melihat masa depan seseorang, aku bisa melihat masalalunya dan apa perasaannya sekarang. Dan aku bisa melihat kejujuran sesorang. Mungkin jikalau kalian merasa enak menjadi diriku. Kalian salah. #Indigo #Indrake6 #horor #Real #Ceritanyata #Supranatural -------------------------------- Ejh (Nama Samaran) adalah Anak normal pada umumnya, tetapi sebuah kejadian yang sangat tidak dia inginkan menghampiri kehidupannya. Setelah dia tahu bahwa dia adalah keturunan dari INDIGO, dia menjadi resah dan tidak bisa menerimanya, berbagai cara dia lakukan agar dia bisa menjadi normal kembali. Dan melihat mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya. Berbagai macam kendala dia dapatkan mulai dari gangguan dari makhluk yang tidak terlihat hingga Mati Suri pun pernah dia alami. Cuma satu kuncinya, bersyukur dan menerima sebuah karunia yang sudah dia dapatkan adalah kunci untuk mengontrol semuanya. (REAL STORY) --------------------------------- Di Dalam kisah ini semua yang terjadi adalah nyata (Tergantung Dari Kepercayaan Si Pembaca, Percaya Atau Tidak Itu Masalah Si Pembaca) dan ada memang beberapa kejadian yang di lebih minimalisir di ceritakan karena kejadiannya yang memang terlalu tidak masuk akal. Semua tokoh dan nama adalah asli, terkecuali beberapa nama yang disamarkan karena permintaan dari pihaknya sendiri. Dan nama tempat yang ada adalah asli terkecuali beberapa tempat yang memang tidak bisa di sebutkan namanya. Semua Kejadian berdasarkan Pengalaman Si Penulis. Kisahnya yang di mulai dari SMP sampai Sekarang Ini. --------------------------------- Copyright 2019 : 1996Tama

1996Tama · สยองขวัญ
4.9
246 Chs

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · สยองขวัญ
Not enough ratings
216 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT