Bryan Alexander punya keresahan sendiri usai memergoki Ares masuk ke kamar Putri. Ia sampai tak bisa tidur karena hal tersebut. Pagi harinya, Putri keluar dari kamarnya untuk sarapan pagi seperti biasa. Kemarin ia tak sempat menemui ayah dan ibunya sewaktu mereka baru pulang pagi-pagi. Hari ini, Putri bisa bertemu dengan ayahnya di meja makan menjelang sarapan.
"Pagi, Daddy!" sapa Putri riang langsung memeluk pundak Bryan dengan pekikan riang.
"Pagi, Sayang!" Bryan membalas tapi nadanya bicaranya tak bersemangat sama sekali. Putri menyadari jika ayahnya agak sedikit cemberut.
"Daddy kenapa?" tanya Putri menoleh ke samping sambil masih memeluk pundak ayahnya. Bryan menghela napas dan terlihat bersedih.
"Daddy, sebenarnya pengen ngobrol sama kamu." Putri melepaskan pegangannya pada Bryan dan duduk di kursi meja makan di sebelah Bryan. Bryan masih menatap putri bungsunya itu sampai Nisa datang mencium pipi Putri mengucapkan selamat pagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com