"Zel, kamu jangan mondar-mandir terus. Kasihan anakmu itu," ucap bibi Zeline menegur Zeline yang perutnya mulai membesar.
"Iya Bi, tapi kok sudah pukul segini Rafael belum kasih kabar juga. Mana ditelpon gak bisa, aku kan jadi khawatir Bi. Takutnya mereka kenapa-napa," sahut Zeline lalu duduk di samping bibinya.
"Jangan bicara buruk, itu tidak baik. Kamu harus berpikir positif, mungkin mereka harus mengurus sesuatu. Lagian kan asisten Rafael hanya tidak mengangkat, bukan ponselnya mati Kali saja mereka sedang bertemu presiden, makanya tidak bisa mengangkat telepon. Sudah kita tunggu saja, pasti mereka balik kok. Kamu tidak usah khawatir," tutur bibi Zeline menasehati.
"Iya juga ya, Bi. Ya semoga saja mereka tidak apa-apa, aku yakin dia akan pulang. Dia pasti akan menemui putranya, aku mau lihat Lexis dan yang lainnya menyiapkan dekorasi di depan." Zeline pun akhirnya memutuskan untuk melihat ke ruang depan yang sedang di dekorasi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com