Hari yang dinanti oleh Gina akhirnya tiba, rasa lelahnya seolah hilang saat sudah memakai pakaian kerjanya pagi ini. Setelah berjam-jam dikurung oleh Massimo di dalam kamar Gina merasa memiliki tenaga baru yang berlipat ganda meskipun sebenarnya dia sangat kurang tidur dan lelah karena melayani kegilaan Massimo yang tidak pernah puas untuk menyentuhnya.
"Morning, Daddy," sapa Gina penuh semangat pada Julian.
Melihat putri kesayangannya sudah duduk di meja makan senyum Julian mengembang. "Good morning, Sweetheart. Bagaimana tidurmu?"
"Nyenyak, sangat nyenyak sekali," jawab Gina berbohong, dia tidak mungkin mengatakan siksaan manis dari Massimo yang membuatnya hanya tidur tiga jam itu pada sang ayah. "Bisa kembali tinggal bersama Daddy rasanya menyenangkan."
Kedua mata Julian berkaca-kaca mendengar perkataan Gina. "Syukurlah kalau begitu, Daddy senang mendengarnya."
Gina menipiskan bibirnya. "Oh iya, dari tadi aku tidak melihat Diego. Dia belum bangun, Dad?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com