Aku tidak bisa berdebat dengan Rain. "Bukan gua yang memasak, tapi gua yang membuat hidangan utamanya."
Bibir Rain berubah menjadi senyuman miring. Dia memperhatikanku dengan perasaan curiga ketika aku melepaskan kertas timah dari kreasi yang aku buat. "Apa itu….."
"Roti lapis selai kacang dan jeli." Aku menyelesaikan ucapan Rain. "Dibuat dengan tangan gua sendiri yang romantis."
Jika Rain tersenyum lebih lebar, bibirnya akan pecah. Dia mengulurkan tangan dan mengambil salah satu segitiga roti lapis sebelum menggigit dengan kemurahan hatinya. "Ini adalah sandwich terbaik yang pernah gua rasakan." Dia menyeka remah-remah dari sudut mulutnya. "Kapan-kapan, Lu harus memberi tahu gua resepnya."
"Ini rahasia perusahaan." Aku bercanda, sambil mengetuk sisi hidungku.
"Ini... sangat luar biasa." Seru Rain sambil menatap ke air laut.
"Gua senang sekali," kataku sambil menghela napas lega. "Gua tidak yakin, apakah menurut Lu roti itu payah."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com