Denis tidak mempermasalahkan lagi, berbalik memeluk Faye erat.
Faye menghela napas, "Sekarang kau ingin bermanja-manja, hm?"
"Kalau aku bilang iya, apakah kau tetap mau, Fay?" Denis bertanya balik dengan main-main mempererat pelukannya yang semakin menenggelamkan wajahnya di leher jenjang wanita itu. Ia menyesap aroma bunga dan biji-bijian yang memabukkan itu.
"Tentu saja tidak mau," Faye menjawab main-main juga.
"Sayang~" Denis memprotes layaknya anak kecil.
Untuk malam ini, Faye tidak bisa menolak dengan dingin seperti biasa. Ia ikut juga menggoda, "Aku akan ijinkan, tapi gaji mu dipotong, iya~?"
"Eh? Jahat~"
"Hidup ini bukanlah fairy tale, Denis," kata Faye.
Entah kenapa ucapan Faye kembali mengingatkan Denis dengan wanita yang di klub, melayani pria hidung belang dalam keadaan tidak sadarkan diri, "Iya ... hidup ini bukan fairy tale. Hidup ini keras, siapa yang kuat, dia yang berada di atas, menindas yang lemah."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com