webnovel

1. Malam

"iya entar deh, entar aku kabarin lagi gimana2 nya yahhh" Vya memutuskan sambungan telpon yang sudah memiliki durasi 25 menit Lebih 13 detik itu, itu bukan sambungan telpon biasa itu adalah sambungan telpon antara Vya dan juga Rineke teman sebangku kuliah nya dulu. dalam masa itu Rineke lah satu2 nya orang yang sangat mengerti dirinya dan Rineke juga satu2 nya orang yang Vya percaya hingga kini dalam hal permintaan pendapat atau tempat penyaluran masalah yang paling bener karena Rineke bisa menerima semua perlakuan Vya.

kemudian Vya terduduk kembali melihat ke lembaran kertas yang sudah menumpuk di hadapan nya, kertas2 itu sangat berguna buat kantor nya namun sangat menyebalkan bagi Vya, perlahan dia raih lembaran demi lembaran kemudian merevisi semua data yang di perlukan dan mulai memainkan jemarinya indah nya agar pekerjaan yang sudah dibilang menumpuk itu selesai dan besok dia tidak akan di marahi oleh pak Andrue laki2 yang sangar dan penuh dengan ambisi itu sangat menakutkan saat di kantor apalagi bila berhubungan dengan date line dia sangat disiplin dan membuat semua pegawai kewalahan, namun yang sedikit menarik adalah semua sikap perfeksionis yang dimiliki nya tidak pernah dia tampak kan di depan keluarga nya dan itu adalah alasan kenapa si duda yang sudah punya anak satu itu tidak pernah membawa serta anak nya ke kantor, mungkin takut di cap sebagai "papa galak" Vya sampai jungkir balik terpingkal memikirkan si bapak perfeksionis itu di panggil dengan sebutan "papa galak" oleh anak nya, namun kemudian dia bunag jauh2 fikiran itu dan fokus pada layar laptop yang masih meneranginya walau dunia terasa gelap karena semua lampu rumah mati, mungkin bunda nya sudah mematikan seluruh lampu rumah kecuali teras depan karena sudah pukul 02 pagi, (hummp, waktu yang menyenangkan bila di habiskan dengan guling dan bantal yang empuk) batin Vya yang masih berkutat dengan layar laptop nya.

pagi-pagi sekali Vya sudah mulai berbenah dan mengambil secarik roti dan mengunyah dengan kasar sambil berjalan menuju sepeda motor nya, membuat bunda nya harus berlari kecil sambil meneriaki Vya "nak jangan lupa bekel nya, di dalam kantong di jok kereta ya sayang" Vya masih mengunyah roti nya dan menjawab dengan gumpalan roti yang masih beradu dengan giginya dan sedang sibuk memakai kan helm di kepalanya

"kgsjgdndvudbxhxjxb" bunda nya hanya mengangguk paham melihat keadaan putri nya yang sedang memanaskan mesin dan memakai helm dengan buru2, di tambah lagi secarik roti yang berukuran sedang itu dia tenggelam kan habis pada mulutnya dan mengunyah dengan sembarang membuat suara yang di keluarkan tidak akan di mengerti oleh Mbah Google sekalipun. kemudian bunda nya tersenyum melihat tingkah putri nya yang akan melakukan segala sesuatu bersamaan bila sedang terburu2.

setelah melewati kemacetan yang cukup menyesakkan, Vya berlari kearah lift dan memencet lift tersebut membuat seseorang di sampingnya yang akan melakukan hal yang sama terhenti dan berdiam menunggu lift itu menjemput mereka, merasa tidak perduli Vya hanya menghela nafas mencoba menemukan kembali pernafasan nya yang cukup terputus_putus ketika dia akan mencapai kantor untuk rapat pukul 09 hari ini, kemudian Vya melirik arloji nya yang menunjukan masih pukul 08:21 membuat vya tersenyum dan menarik nafas lega, namun Vya merasa terganggu dengan orang yang berdiri tepat di samping hya itu, orang itu terlihat cukup tinggi dengan perawakan yang dingin Vya menghindari kontak mata dengan orang itu dan hanya memandang sekilas ke arah sepatu nya, dan berjalan menuju lift karena Hal yang di tunggu itu sudah tiba, melihat pintu lift yang terbuka seperti bertemu dengan mantan kekasih yang belum bisa move on Vya senyum sumringah ke arah lift yang terbuka. Vya sama sekali tidak memperdulikan seseorang yang masih berdiri di samping nya karena didalam lift itu hanya mereka berdua.

"Arvya Gunawan, kenapa kamu belum mengerjakan laporan yang saya suruh semalam? " Andrue bertanya dengan wajah yang tegang dan mata nya sedikit melotot, sementara Vya dengan gemetar menjawab

"ud uddd..ah koq pak" kemudian Vya menundukkan pandangan nya sambil menunjuk kan file berwarna kuning yang sedang di pegang nya, dan seperti dugaan nya seisi ruangan rapat ini memelotot padanya.

"jadi kenapa waktu kita berbarengan di lift kamu nggak menyapa saya?" Vya terheran dengan pertanyaan bos nya kenapa harus membahas hal yang kekanak-kanakan disini? pantas saja Vya merasa orang yang berdiri di sebelah nya tadi terasa tinggi dan sedikit dingin itu karena dia adalah bos nya yang sangat perfeksionis, bukan hanya Vya seisi ruangan merasa aneh dengan pertanyaan bos mereka, selama ini dilihat atau tidak di sapa atau tidak bos mereka tidak pernah marah, itu karena bos mereka memiliki sifat cuek tingkat akut dan tidak akan peduli dengan hal apapun kecuali putra nya.

" maaf pak, saya kejebak macet tadi buru2 makanya nggak sadar bapak di samping ?" Vya memaksakan senyum nya dan mencoba membuat penjelasan tidak perlu untuk membuat suasana tegang 2 menit yang lalu sedikit mencair.

"aduh lo koq begok banget sih Vya, kenapa juga ngak tahu itu bos kita? emang nya Lo nggak lihat apa gelagat nya atau perawakan nya vy, soalnya tuh boss kita itu khas jadi semua juga bakalan tau dia itu bos kalau udah Deket sama dia walaupun nggak lihat wajah nya, Lo udah kerja 2 tahun kan Vya, harus nya Lo tau Donk? bos kita itu nggak pernah marah Sampek segini nya loh" Cindy menjelaskan semua hal pada Vya yang membuat vya hanya bisa menganggukan kepala tanda mengerti walaupun sebenarnya dia tidak tahu dimana salah nya, (emang nya aku salah apa? dasar bos galak ) Vya meracau sendiri dalam hati nya dan meluapkan amarahnya agar Cindy yang masih menyesap es jeruk itu tidak mendengar nya atau dia akan mengadu pada bos karena dia adalah pengagum rahasia sang makhluk dingin itu,atau rahasia umum kali yah karena semua pegawai yang berjenis kelamin perempuan yang bertemu dan bekerja di perusahaan itu mengagumi nya kecuali Vya yang selalu merasa biasa saja dan bahkan tidak perduli dengan kehadiran bos nya dan hal itu yang membuat si perempuan yang sedang menyedot es jeruk di samping nya agak kesal pada Vya dan mengatakan kalau Vya tidak normal.

>Kantin kantor

Vya mengunyah semua makanan yang di bekal kan bunda nya secara kasar masuk kedalam mulut nya, masih kefikiran dengan omongan sang bos yang mengatakan kalau dia tidak menyapanya dan itu membuat dirinya selama rapat menjadi pusat perhatian karena nya. Vya tidak berhenti merutuki dirinya di dalam hati sambil memasukkan kan makanan nya dengan kasar ke dalam mulut nya membuat salah satu pegawai kantor yang juga satu ruangan dengan nya bertanya heran

"Vya kamu..? " pertanyaan laki2 itu membuyarkan semua fikiran Vya dan mendongak heran pada laki2 itu.

"kamu?? lagi ada Masalah ??" Vya terheran dengan pertanyaan laki2 itu, apa dia bisa mendengar rutukan ku dari tadi mana mungkin ada orang yang bisa mendengar isi hati seseorang, itu hanya di dalam film batin Vya. kemudian dia melihat kearah makanan nya dan melihat makanan itu sudah habis, dan merasa kalau dia tidak bisa menjawab pertanyaan laki2 itu dan dia tau kalau laki2 itu menghawatirkan benda yang sudah memenuhi mulut nya, akhirnya Vya mengunyah isi mulutnya dan menelan nya dengan segera

" ng.. ngagk papa cuma laper iya laper" senyum Vya terlihat terpaksa hanya agar laki-laki itu tidak bertanya lagi, kemudian dia mengambil langkah tiba2 dan meninggalkan kantin itu. dia tidak tahu seharian dia sama sekali tidak merasa lapar dan juga kenyang, ada apa ini??

>Rumah Vya

Vya hanya mondar mandir dari sekembalinya dari kantor sore tadi, membuat bunda nya terheran sejak kapan tingkah anak nya jadi absurd begini? akhirnya bunda nya mencoba bertanya mungkin saja anak nya aada masalah ?

"Vya, kamu kenapa nak? bunda perhatikan tingkah kamu aneh? kamu ada masalah mau cerita sama bunda?" bunda nya menawarkan dengan hati2 karena dia tahu kalau putri nya sangat sulit bercerita tentang apapun Maslaah nya.

"Bunda .. Vya heran deh, jadi tuh kan Bun di kantor bos Vya tadi pagi satu lift sama Vya, emang Vya nggak perhatiin siapa pun yang ada di sekitar Vya karena niat Vya cuma pengen biar nggak telat dan nggak kena marah pas rapat. tapi bunda yang paling aneh, dia marah sama Vya di rapat hari ini cuma karena Vya nggak merhatiin dia ada di dekat Vya, Vya nggak nyapa dia cuma gara2 itu doank Bun aneh nggak sih? " Vya bercerita tanpa jeda membuat bunda nya seakan bingung harus memberi masukan apa pada putri nya.

"bos kamu, gila hormat nggak ? maksud bunda misalnya setiap ketemu dia harus di sapa gitu? "

"enggak Bun, malahan dia sama sekali ngga peduli dengan siapapun ?"

kamu masih berdiam sama dengan budaya mu berusaha mencari jawaban atas tingkah aneh pak bos itu ?

--------------