webnovel

Kebaikan Dalam Penyelamatan Nyawa, Dibalas Dengan Pengabdian

Editor: Wave Literature

Beberapa orang itu pun lalu berbincang-bincang untuk beberapa saat. Lalu, pada pukul 9 tepat, Ou Zun pun bangkit berdiri dan berkata, "Aku mau membawa anak manis ini pulang dulu untuk beristirahat. Bersenang-senanglah sesuka kalian."

Setelah itu, Ou Zun menarik tangan Mu Qianxun dan langsung pergi meninggalkan ruang privat tersebut. Sementara Lu Lingxi dan Qin Shen yang masih berada di dalam ruangan pun saling memandang satu sama lain dengan bingung dan heran usai kepergian pria itu.

Lu Lingxi lalu membuka pembicaraan, "Anak ini, Ou Zun, apa yang sedang dimainkannya kali ini?"

Qin Shen bangkit berdiri dengan wajah yang tampak kaku dan suram. "Untuk urusan pernikahan, dia tidak pernah bermain-main." Kemudian, dia juga pergi meninggalkan Lu Lingxi di dalam ruang privat itu.

 ***

Ou Zun kini tengah mengendarai mobilnya dan membawa Mu Qianxun ke Jingyuan. Gadis yang tengah merasa lapar itu mengelus-elus perutnya dan berkata, "Tadi aku tidak makan apa-apa, jadi sekarang sangat lapar. Aku ingin pergi membeli makanan dulu."

Lalu, Ou Zun menarik dan menggenggam tangan Mu Qianxun. "Aku tahu sebuah tempat. Aku akan membawamu pergi ke sana."

Kalau soal makanan, mereka selalu makan di luar. Mu Qianxun tidak memiliki pengetahuan dan tidak paham sedikit pun soal urusan di dalam dapur. Sementara Ou Zun, sebelumnya pernah menjadi seorang prajurit sehingga telah memakan apa pun dan juga bisa memasak beberapa makanan.

Namun, sejak Mu Qianxun datang, Ou Zun tidak pernah menggunakan dapur lagi. Bukan karena dia tidak suka melakukannya, akan tetapi karena hasil masakannya memiliki rasa yang tidak enak. Dia ingin membangun citra paling agung dan mulia di hadapan gadis itu dan tidak ingin memberikan citra jelek sedikit pun. Termasuk, soal kemampuan memasaknya yang seperti sampah.

Ou Zun membawa Mu Qianxun memutari Jingyuan, membelok di sebuah tikungan besar, lalu sampai di sebuah bisnis kedai mie yang buka 24 jam. "Rasa mie daging sapi di kedai ini super duper lezat, aku sering datang kesini untuk makan."

Bagian depan kedai yang tampak di hadapan mata mereka itu tidak besar, kira-kira hanya berukuran 20 meter persegi. Dengan beberapa meja yang ditempatkan di situ, membuatnya kelihatan tertahan sempit. Selain itu, terdapat beberapa meja lain di bagian luarnya.

Kemudian, mereka melihat seorang pria dengan aura dan perilaku yang familiar tengah duduk di sana sambil mengutak-atik ponselnya. Ou Zun pun membawa Mu Qianxun untuk berjalan menghampirinya dan menyapa, "Qin Shen, kenapa kamu tidak bermain dan bersenang-senang?"

Baru pukul sembilan lebih, tapi Qin Shen telah datang? Gumam Ou Zun dalam hati.

Qin Shen mengangkat pandangannya dan kelihatan tidak terkejut saat mendapati Ou Zun. Ditambah lagi, dia tidak menatap Mu Qianxun yang berada di sebelah pria itu. Tidak perlu dibahas lagi betapa arogannya kelakuan itu.

Mu Qianxun pun berkata pada Ou Zun, "Aku mau pergi membeli segelas air."

Ou Zun tidak menghalanginya, lalu saat menatap Mu Qianxun berjalan memasuki mini market, dia baru menolehkan kepalanya dan memandang Qin Shen sambil tersenyum. "Dunia di luar sana selalu bergosip kalau kita berdua adalah pasangan. Hari ini, aku ragu-ragu apakah kamu menyukaiku atau tidak. Kalau tidak, bagaimana bisa kamu memperlakukan tunanganku dengan tanpa ketertarikan, seolah-olah dia udara kosong?"

Qin Shen mengeluarkan suara dengusan yang begitu dingin, lalu membalas, "Kamu bilang dia adalah tunanganmu. Untuk apa aku harus mengurusnya?"

"Ya. Jadi?" kata Ou Zun yang tidak memedulikannya sedikit pun.

Qin Shen lalu meletakkan ponsel yang ada di genggaman tangannya, kemudian menatap Ou Zun dan membahas masalah itu dengan sangat serius. "Ou Zun, sejak kecil kita tumbuh dewasa bersama-sama, sampai-sampai berapa ekor jumlah cacing gelang yang ada di dalam perutmu itu pun aku mengetahuinya dengan jelas. Tetapi kali ini aku tidak paham. Di mana sisi bagus gadis ini hingga membuatmu ngotot ingin bertunangan dengannya?"

Tanpa status, tanpa posisi dan tanpa wajah. Bukan berarti Mu Qianxun tidak cantik, akan tetapi ada banyak sekali wanita yang lebih cantik jika dibandingkan dengannya. Jadi, poin manakah yang bisa membuat Ou Zun menyukainya? Batin Qin Shen.

Ou Zun menyilangkan kakinya di atas kaki lainnya, lalu ekspresi wajahnya berubah menjadi terlihat bangga. "Kalau aku ingin bertunangan, ya tinggal bertunangan saja."

"Bagaimana kamu bisa mengenalnya?" tanya Qin Shen.

Ou Zun mengingat-ingat pertemuannya dengan Mu Qianxun, kemudian tanpa sadar sebuah senyum lembut mengapung di sudut mulutnya "Kupikir, kejadian semacam kaki yang kram saat berenang, seharusnya hanya akan dijumpai sekali saja sepanjang hidupku."

Pada saat itu terjadi, Mu Qianxun adalah orang yang mengulurkan tangannya pada Ou Zun. Dan setelahnya, dia menjadi wanitanya.

Pada akhirnya Qin Shen mengerti, kalau hal ini adalah kebaikan dalam mekan nyelamatnyawa, kemudian dibalas dengan pengabdian. Akan tetapi...

"Wenxin juga menyelamatkanmu, ditambah lagi dia juga rela sehidup dan semati demi dirimu, dia juga cantik. Dia bahkan juga seorang gadis kaya raya yang berstatus dan berpengaruh. Dia juga pintar dalam hal mengontrol diri."