webnovel

Beginikah Sikapmu Terhadap Suamimu?

Lisa nyaris mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak ingin tidur bersama pria itu tetapi ia memilih untuk mengabaikan pertanyaan Oscar. Lisa membalikkan tubuhnya, menarik bantal lain di atas kepalanya dan memukul kepala Oscar. Lisa berkedip berusaha untuk kembali tidur.

"Kamu tidur aja lah kenapa sih gangguin terus!"

"Jadi begini caramu memperlakukan suamimu sekarang? Setelah bantuan dan segala kemewahan yang kuberikan padamu?"

Lisa membalikkan tubuhnya, menghadap pria itu sekali lagi. "Dengar, kamu tau kan kalau sampai karyawan tahu kita satu ranjang aku bakal kehilangan pekerjaanku di perusahaanmu! Jadi sebaiknya tolong kamu diam saja, kembali tidur dan besok pagi aku ingin kamu keluar dari kamarku!"

"Kamu sadar kamu sampai bisa tidur di kamar ini karena aku?"

"Sudahlah! Tidur Oscar! Tidur! Aku capek!"

Lisa menggeleng mencoba untuk tidak menggubris pria yang berbaring di sampingnya itu. Apa yang dipikirkan pria itu? Mengapa ia masih nekat melakukan hal – hal yang beresiko membongkar hubungan rahasia diantara mereka berdua? Lisa benar – benar tidak paham.

Oscar bangkit dari tempatnya dan mengunci tubuh Lisa dengan tubuhnya. Cengkeramannya sangat kuat, Lisa tidak mampu berontak darinya. "Kamu! Benar – benar jalang tidak tahu terima kasih!"

Lisa terkejut melihat Oscar yang berubah total. Beberapa saat lalu pria itu sangat manis dan manja. Tiba – tiba sekarang ia terlihat seperti harimau kelaparan yang siap menerkamnya. Kilatan mata pria itu terlihat sangat menakutkan. Raut wajahnya semakin meremang. Pria ini benar – benar marah!

"Kamu adalah istriku! Kamu harus menerima apa saja yang kuterima! Jangan sok kuat dan sok mandiri Lisa, aku tahu kamu terlahir dari orang tua yang tidak kaya dan tidak miskin tetapi realistislah! Jika aku tidak menikahimu, sudah pasti kamu akan sengsara! Aku yakin kamu tidak akan mampu menafkahi keluargamu ketika anak yang ada di dalam perutmu itu lahir!"

Perubahan sikap Oscar yang dadakan membuat Lisa kewalahan. Ia tak mampu memberontak dari cengkeraman pria itu. Tubuhnya jauh lebih kecil, dan kekuatan pria itu melampaui kekuatan Lisa.

"Oscar, lepaskan aku! Aku hanya ingin tidur!" Tubuh Lisa gemetaran, suaranya seperti orang tercekik. Air mata mengalir dari salah satu matanya.

"Kamu tidak akan tidur sebelum aku mendapatkan apa yang seharusnya kamu berikan Lisa!" Pria itu merobek dengan kasar jubah tidur yang dikenakan Lisa. Tubuhnya tereskpos di hadapan harimau lapar yang siap menerkamnya.

Lisa sudah kehabisan tenaga untuk melawan pria itu. Ia hanya menangis dan pasrah. Ia menyadari tubuhnya saat ini tidak ditutupi sehelai benang pun! Hanya sebuah jepit rambut yang terpasang di kepalanya.

"Oscar kumohon, jangan malam ini.." wanita itu merintih, memohon untuk dilepaskan. Suara rintihan wanita yang ada di bawahnya itu membuat Oscar semakin bergairah.

"Aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku Lisa! Ingatlah bahwa kamu adalah wanita! Kamu seharusnya berlaku selayaknya wanita!"

Lisa tidak mengeluarkan sepatah kalimat dari mulutnya yang gemetar. Ia tidak sanggup menahan tangis dari dalam dirinya. Pria itu menanggalkan jubah tidurnya, melemparkannya dengan asal – asalan ke lantai. Tangannya mencengkeram tubuh mungil Lisa dengan erat, wanita itu sampai merintih kesakitan.

Pria itu menggigit leher Lisa dengan kasar, meninggalkan bekas gigitan dan ruam kebiruan. Kedua tanganya meraih payudara Lisa yang puncaknya menegang, meremasnya dengan kasar hingga wanita itu mengerang.

"Oscar… stop.. hentikan…" rintih Lisa kewalahan.

"Inilah hukumannya bila kamu tidak memberikan apa yang seharusnya aku dapatkan!" Pria itu kembali menggerayangi tubuh indah Lisa. Ia membalikkan tubuh Lisa dan mendekatkan bokong wanita itu tepat di selangkangannya.

Lisa meronta – ronta berusaha lepas dari cengkeraman pria itu namun sia – sia. Pria itu memasuki tubuhnya secara paksa. Lisa berteriak kencang, kesakitan. Ia belum siap untuk dihujam dengan kejantanan Oscar yang berukuran besar.

Oscar menahan kedua pergelangan tangan Lisa dan mengikatnya dengan tali dari jubah tidurnya. Ikatan itu sangat kencang, mustahil bagi Lisa untuk dapat lepas darinya. Pria itu kembali menghujam tubuh Lisa dengan kasar. Gerakan pinggulnya sangat cepat dan terburu –buru sampai membuat napas pria itu terengah – engah.

Sambil mendorong tubuhnya ke dalam tubuh Lisa, Oscar menampar keras bokong mulus Lisa. Lisa terjengat dan merintih kesakitan. Meskipun sudah beberapa kali bermain dengan suaminya itu, malam ini permainan panas mereka sangat menyakitkan bagi Lisa.

Lisa merasa harga dirinya sedang dijatuhkan oleh pria berdarah Eropa yang menyetubuhinya. Bahkan harga diri Lisa terasa lebih rendah daripada seorang pelacur! Bodohnya Lisa tidak mengelak ketika pria itu menggerayanginya. Nampaknya tubuh Lisa sangat menikmati persetubuhan itu, tetapi tidak bagi batin Lisa.

Pria itu menyetubuhi Lisa dengan gerakan yang semakin cepat dan beringas. Ia benar – benar tidak memberikan ruang kosong bagi Lisa untuk dapat kabur dari cengkramannya.

Oscar menarik kasar rambut Lisa yang berantakan, membuat wanita itu berteriak dan menjengat. Kejantanan pria itu masih ada di dalam tubuh Lisa, sangat dalam. Pria itu menggenggam dagu Lisa dan menggigit bibir Lisa. Setitik darah keluar dari balik bekas gigitan di bibir wanita itu.

"Oscar, kenapa!? Lepaskan aku Oscar, kenapa kamu menyiksaku seperti ini!?" Lisa memohon ampun kepada suaminya tetapi pria itu tidak menghiraukannya.

Pria itu melepaskan kejantanan dari tubuh Lisa dan memasukkan dua jemari rampingnya ke dalam tubuh Lisa. Mengoyak ke dalam kewanitaan Lisa yang mulai basah. Wanita itu merintih kesakitan tiada henti ketika jemari ramping pria itu merangsek sangat dalam.

"Kamu menyukainya kan Lisa? Haha, aku tahu kamu sangat suka main kasar. Tenang saja, akan kulayani. Ini masih belum apa – apa!" Oscar melempar tubuh Lisa di atas ranjang. Tangan wanita itu masih terikat kuat, dengan keadaan seperti ini ia tidak akan mungkin bisa kabur.

Pria itu mengeluarkan sabuk dari kopernya. Sabuk itu sangat panjang dengan ujung yang menyempit. Pria itu melipat sabuk itu dan menggenggamnya dengan erat. Melampiaskan amarah dan hasrat seksualnya secara bersamaan lewat sabuk yang dipukulkannya ke bokong Lisa.

Wanita itu menjerit. Air mata mengalir semakin deras dari kedua mata gelapnya. Rasa sakitnya tak tertahankan. Pria itu melakukan pukulan berkali –kali hingga membuat seluruh tubuh Lisa terasa kebas.

"Karena kamu tidak memuaskan hasrat seksualku Lisa, malam ini akan kuperlakukan kau seperti budakku!" Pria itu memukul bokong Lisa dengan sabuk tadi, kali ini lebih kuat dan menyakitkan.

Pria ini sakit jiwa pikir Lisa. Pria ini hanya menggunakan tubuhnya sebagai alat pemuas hasrat seksual saja. Lisa yakin pria ini tidak bersungguh – sungguh menikahinya karena cinta. Tangisannya pecah, air mata mengalir dengan sangat deras hingga membasahi bantal yang ia tiduri.

"Oscar.. tolong… aku minta ampun…"

"Berjanji kamu akan selalu memuaskan hasrat seksualku ketika aku memintanya?" Pria itu bertanya dengan nada suara dingin dan menakutkan.

"Baiklah… aku berjanji…." Jawab Lisa yang terisak dan lemah.

Pria itu melempar sabuknya ke lantai, beranjak ke tempat tidur dan menjambak rambut Lisa dengan kasar. "Aku maafkan kamu, berjanjilah untuk selalu memuaskan suamimu ini!"

Lisa mengangguk lemas. Tubuhnya sebentar lagi akan tumbang. Dilepasnya ikatan tangan itu oleh Oscar. Pria itu mendorong Lisa di atas tempat tidur dan berkata, "Sekarang waktunya tidur!"

ตอนถัดไป