Rio memandangi Ayu yang terlihat sumringah. Beberapa kali dia berusaha menggenggam tangan Rio tapi perlahan pula Rio menepisnya halus.
Wajah Ayu berubah sendu. Jujur dengan Rio dia benar - benar mencintai lelaki itu. Dia hanya tak mau rugi, terlebih dia tahu Rio punya andil besar dalam kesuksesan usaha bakso itu.
" Apa mas sudah tidak cinta sama Ayu?." Tanyanya sendu.
" Apa cintamu tulus buatku?. Bukan karena aku pemilik waralaba bakso sukses kala itu?." Tanya Rio lirih.
" Aku tulus, mas. Bagaimana caranya aku harus mengatakannya."
" Lalu kenapa kamu harus menggunakan ilmu hitam agar kita bersama?. Lalu ini semua siapa?." Tanya Rio sambil memperlihatkan foto - foto lelaki yang didapatnya dari kotak kayu.
Wajah Ayu berubah pias. Pasti Rio sudah tahu apa yang selama ini dia lakukan. Sorot mata Rio pun sudah berubah, garang penuh amarah.
" Aku bisa jelaskan. Sungguh." Rio menggelengkan kepala.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com