webnovel

Setinggi langit dan Bintang

Lia adalah seorang wanita dewasa, yg hobi berbisnis, membuka usaha butik, buku dan kuliner, dia rajin dan penuh semangat, tetapi anehnya dia suka mengomel sendiri, mungkin untuk menghibur hati dan perasaannya, yg selalu di penuhi oleh uang-uang,... hingga pada suatu hari, seorang lelaki datang membeli gaun untuk rekan bisnisnya, berdiri di depan pintu toko, sambil memperhatikan seluruh sudut toko butik miliknya, Lia terpesona oleh gayanya yang berkharisma, sambil berjalan kearahnya, lelaki ini sangat tampan dengan rahang yang kokoh dan memiliki sepasang mata yg indah, teduh namun tajam sampai menusuk ke hati Lia,... tanpa sadar. ternyata Lia telah jatuh cinta pada pandangan pertama, mbak tolong Carikan saya satu buah gaun, yg ukurannya sama persis seperti ukuran tubuh mbak yg punya toko butik ini, apa???... tanpa sadar Lia terkejut,....oh. ia. tunggu sebentar pak. kapan...!?. lelaki misterius, dan tampan ini, akan jatuh cinta sama si Lia,...!?. mari kita tunggu di setiap episodenya,... mungkin entah di episode mana nantinya,... lelaki tampan lagi kaya ini, akan jatuh cinta sama si Lia,.... dan Lia,...akan mendapatkan, impiannya,... walaupun itu. setinggi bintang di langit.!? yang selalu ia harapkan selama ini. dan menurutnya itu mustahil. tetapi kalau Tuhan, yang Maha kuasa menghendakinya,...!?. itu pasti akan terjadi,.... selamat menikmati,... Lika liku, kisah cinta si Lia, dengan lelaki pengusaha yang sangat, kaya raya dan tampan jali.

Daoist996955 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
15 Chs

hadiah, dari rein dan halilintar.

tin....tin....!?..

apa sih, pagi-pagi begini udah bising banget,...

tak lama kemudian.

Lia bangun dari tempat tidurnya, dan berusaha membuka pintu rumahnya,..

rambutnya, masih aut-autan,...

sambil mengintip dari balik pintu, kira-kira siapa yang datang...!?.

mobil siapa, yang parkir, didepan rumahku ya,

ada Honda metik juga, pake phitah segala..

pamer nih kayaknya tetanggaku....

ah. AQ mau mandi dan gosok gigi.

habis ini, mau ke butik lagi.

tak lama kemudian, Lia sudah bersih-bersih di kamar mandi, sampai lupa diri.

maklum Lia suka dengan air, pembaca.

kalau sudah berjumpa dengan air, dia akan sangat bahagia sekali,...

tin...tin...!?.

apalagi sih...

gaya amat, sok kaya, mentang-mentang ada mobil baru, dan Honda baru.

sabar-sabar, Lia....!?.

Lia, ngomel sambil mandi.

setelah mandi, Lia memakai handuk kepala, dan handuk pembalut badan.

sambil berjalan, keluar kamar mandi, menuju ke arah kamar tidur,...

seperti biasa dia melirik, ke ruang tamunya,..

eh, kok banyak bunga-bunga mawar, ya di Shofaku,..

siapa yang sudah berani, masuk kerumahku...!?.

apa tadi, AQ lupa mengunci, pintu depan.

sambil mengecek kunci, ke pintu depan.

tiba-tiba, dari belakangnya ada seseorang,..

yang berusaha, menarik handuk, yang membalut, tubuhnya,...

dan memeluk tubuhnya dari belakang.

aaah.....!?...

tolong...!?...

Lia setengah berteriak...

dan secepat kilat, orang tersebut menutup mulut Lia, dengan telapak tangannya...

ini saya, rein...!?. Lia.

ya...!!.

saya juga di sini, halilintar yang dari tadi, sudah duduk di pojok kiri shofa,...

mengaku, dengan santainya...

aaaa....!?...

kalian dua bersaudara, sudah gila ya.

masuk kerumah, ku tanpa ijin...!?.

lihat, AQ lagi baru mandi, hanya berbalutkan handuk,....

dimana, sopan santun kalian...!?...

Lia marah sambil menjerit-jerit,...

kalian Khan, orang hebat dan berjabatan, masa kelakuannya seperti ini,...

enggak tau malu...!!

Lia masih saja ngomel...sambil bibirnya monyong-monyong...!?.

tenang Lia...!?..

kami enggak ada, maksud buruk....

kami hanya ingin, memberikan kejutan padamu....

seru reein, dengan penuh rasa penyesalan...

ia. Lia, maafkan kami...!?

jawab halilintar, berbarengan...

puas kalian, melihatku setengah telanjang seperti ini,...

huh...dasar cabul...

Lia mendengus kesal.

he...he...

kami sangat puas Lia, rein tertawa menggoda,...

ya sudah, AQ mau pakai baju.

eit,...!?.

tunggu dulu...!?...

halilintar bangun, dan menghalangi Lia,...

yang mau pergi, menuju ke kamarnya...

kamu enggak usah pakai baju, dulu.

apa maksud kalian sih,...

hati Lia hampir ketakutan, sambil memegang erat simpul handuknya yang melilit di badan.

kalian mau apa sih,...!?.

jangan takut Lia....!?.

kami tidak akan mencelakakan mu,...

kami hanya ingin, berbicara 5 menit saja...

halilintar berbicara tegas..!!.

ia, terus, apa. cepat katakan...!?.

rein, hanya senyum-senyum, saja.....

sambil memperhatikan Lia, yang hampir ketakutan.

rein datang dari belakang Lia,....

dan berusaha untuk memeluknya, kembali.!?.

sambil berbisik, di telinga Lia.

selamat ulang tahun, sayang.

Lia heran, melihat tingkah mereka berdua,...

rein memeluknya dari belakang..!?.

sedangkan halilintar, dengan puasnya

memandang tubuhnya dari depan...

juga, sambil mengucapkan.

selamat ulang tahun untuk, Lia...!?.

dan, ini hadiah dari kami, berdua...

dua kunci, mobil dan Honda metik,...

kami berikan untukmu, seru halilintar... dengan senang.

semoga, kamu tetap bahagia. dan segala urusan bisnismu, lancar dan sukses..

rein mendoakannya dengan tulus.

kenapa. kamu diam saja...!?.

bukannya terimakasih...!?.

ia, terimakasih,...

atas niat baik kalian berdua...!?.

tetapi, sepertinya kalian berdua, ada kelainan kejiwaan, ya...!?.

jawab Lia...

maksudmu,...!?.

halilintar heran...!?.

masa,..!?.

Abang dan adik...!?.

bisa menyukai satu wanita, yang sama...!?.

dan datang memberikan hadiah, bersama...

tanpa malu, dan canggung,..

apalagi, enggak merasa cemburu,...

karena berdua, bisa melihat saya tanpa pakaian....!?.

aneh kan,...!?.

kayaknya, kalian berdua,....

harus pergi deh, berobat kerumah sakit jiwa....!?.

Lia berkata sambil menyindir. keras.

udah, ah...!?.

lepasin pelukanmu rein...!?.

dan kamu halilintar, minggir dari hadapanku...

saya enggak tergoda, walaupun kalian keren dan tampan,...

minggir,...!?.

Lia berusaha lepas dari pelukan rein dan hadangan halilintar...

Lia kami sangat mencintaimu.

deg...!?.

hati Lia berdetak,...

sambil berusaha meraih gagang pintu kamar.

Lia sempat ngomel, kalian gila...

dan ada kelainan,...!?.

masa, bisa mengutarakan cinta di waktu bersamaan...!?.

hiii....!?.

serem...!?.

Lia, bergidik ngeri,...!?. pura-pura.

ke arah rein dan halilintar.

membayangkannya saja, saya sudah ngeri.

apalagi jika kalian berdua jadi suamiku...!?.

ah....!?.

gimana rasanya, bertiga dalam satu tempat tidur...!???!.

oh my God...!?.

Lia menepuk jidatnya,..

sambil menutup pintu kamar.

brakk...!?..

Lia, tunggu..!?.

kami bersedia....jika kamu menyukainya.

apa...!?...

kalian memang sudah gila ya,...

gilaaaa...!?.

Lia berteriak dari dalam kamarnya...!?.

...

....

cepat pulang...!?....

apa kalian, enggak kerja...!?.

nanti, habis bangkrut, perusahaan kalian,...

baru tau rasa...!?...

umpat Lia.

Lia besok saya jemput di butik,...!?.

makan malam di rumah, seru rein dari balik kamar...

ogah, enggak mau,...!?..

Lia menjawab dengan jengkel.

kenapa,..

apa alasanmu...!?.

jawab halilintar, yang sudah gemez dari tadi.

nanti saya, juga ikutan gila, seperti kalian.

nanti kalian berdua cabul lagi.

wajah rein bersemu merah.

ah....

sudahlah...

pokonya besok kami jemput...

mau enggak mau, nanti kamu, kami paksa...

rein menjawab dengan tegas...

enggak mau, saya kencan dengan dua laki-laki bersaudara yang sudah gila,..

kayak, enggak ada wanita lain sih...!?.

nanti, saya cariin untuk kalian, besok saya kasih kabarnya...!?.

Lia menjawab sambil tetap berteriak-teriak, dari dalam kamar.

kami hanya mau, kamu...!?.

seru halilintar, yang sudah enggak sabar lagi.

enggak mau, kalian cabul.

ah, sudahlah...

kami pulang dulu.

pusing kalau ngomong, sama kamu Lia.

kami juga ikut-ikutan, kekak-kanakan seperti kamu, seru rein...!?.

eh kalian, yang cabul, kepingin kencan bertiga...!?.

masa saya yang di bilang, kekanak-kanakan.

AQ enggak terima, pokoknya saya enggak mau datang.

ya udah terserah kamu,...

hadiah mobil dan Hondanya, di jaga dan di urus baik-baik,....

tu... di depan rumah kami tinggalin.

ia, terimakasih tuan rein dan tuan halilintar,..

kalian baik sekali...

Lia menjawab dengan menyindir.

dan tertawa pelan, sambil menahan lucu, di dalam kamar.

akhirnya rein dan halilintar,....

pergi meninggalkan rumah Lia.

hah....

Lia mendesah lega, dengan kepulangan mereka.

hatinya masih merasa khawatir, dengan kejadian tadi.

dasar mereka, sudah gila dan cabul.

kalau saja, mereka berdua tidak bisa mengendalikan diri dengan baik.

mungkin tadi saya sudah tidak perawan lagi.

hanya bermodalkan, kain handuk pembalut badan....

di depan, dua orang laki-laki,...

yang sangat, ingin memilikinya...!?.

adalah, sebuah keberuntungan.

jika, saya bisa selamat.

gila, ngasih hadiah. enggak mikir-mikir, dasar orang kaya yang boros.

beli mobil dan Honda. sudah seperti beli kerupuk saja.

Lia mendengus kesal dan heran.

sepertinya, mulai sekarang saya harus hati-hati, dan waspada.....

dengan mereka berdua.

apa mobil dan Hondanya, enggak usah saya pakai, ya...!?

nanti saya harus balas Budi, sama mereka.

huh...!?.

saya pusing sekaligus bahagia.

dan saya bahagia sekaligus pusing.

kenalan, dengan orang kaya, yang keren dan tajir...!?.

bagaikan sebuah dilema.

bagai meraih bintang di langit.

padahal tangga tak kumiliki...!?.

jika AQ nanti terjatuh karena patah hati,...!?.

kemanakah obat yang hendak ku cari.

Lia menggumam di dalam hati....

merintih sedih, dalam kamar yang sepi.

oh sungguh dilema, nasib Lia.

sudah ada lelaki dan hadiah.

tetapi dia harus menderita, untuk memikirkan dan mempertimbangkan, baik buruknya...!?.

demi, masa depannya kelak, yang bahagia.

agar tidak, tumbuh penyesalan, dan kesengsaraan,....!?.

sebelum melangkah, ke tengah Medan pertempuran.

cinta dan kesetiaan....!?.

kebahagiaan dan kesengsaraan....!?.

Lia memandang wajahnya di kaca.

habis deh idenya pembaca.

lanjuut....

zzzzzzzzzzz.....