"Mau ini perpustakaan atau apapun itu kamu tetap harus menjaga tata kramamu, Tuan Galih Surya Atmadja yang terhormat." Papa Galih menghembuskan napasnya secara perlahan saat mendengar apa yang barusan dikatakan oleh sang ratu di hatinya.
"ARGH!!!" Teriakan dari Sari mau tidak mau membuat Papa Galih dan juga Mama Kinanti menunda dulu untuk sementara waktu perdebatan mereka yang terkesan receh juga tidak penting tersebut.
"Sakit nggak, Nak?" Lagi-lagi pertanyaan dari Papa Galih membuat Mama Kinanti jengkel bukan main saat mendengarnya. Pertanyaan yang sangat konyol.
"Sa--ri?" Panggilan dari dokter muda yang sedari tadi bersama dengan Papa Galih itu membuat rasa sakit akibat kontraksi yang sedari tadi Sari rasakan hilang bagaikan tertiup angin entah ke mana perginya saat melihat sosok yang memanggil dirinya adalah lelaki yang waktu masih berstatus sebagai mahasiswa selalu dia tolak dan paling tidak ingin dia lihat wajahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com