webnovel

Sebuah Komitmen

Author: EjeS
วัยรุ่น
Completed · 20.3K Views
  • 5 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Nino bertemu dengan teman masa SMA-nya, Vira. Di acara pernikahan salah satu teman mereka. Dari sana mereka kembali saling kontak dan bertemu. Seiring waktu, Vira mengutarakan kalau dirinya ingin pacaran dengan Nino. Karena, mendengar saran teman-teman mereka untuk pacaran. Nino setuju saja dan mereka pun mengikrarkan janji mereka. Nino adalah seorang perokok dan Vira ingin Nino berhenti merokok, demi kesehatannya sendiri. Namun, hal itu berat bagi Nino. Suatu waktu Nino merasa gelisah jika tidak merokok. Alhasil, Nino merokok tanpa sepengetahuan Vira. Hanya saja, lama-lama Vira tahu jika Nino tetap merokok tanpa ia ketahui. Dari situ, Vira merasa gagal dalam mengubah kebiasaan Nino. Nino pun meminta kepada Vira untuk putus saja. Karena, menganggap usaha Vira tidak ada artinya. Namun, Vira marah dan pergi dari Nino. Mereka tak lagi melakukan kontak untuk beberapa waktu. Dan hal itu membuat Nino merasa hampa. Apakah mereka akan kembali bersatu atau tidak? Langsung saja baca kisah lengkapnya.

Tags
4 tags
Chapter 1Part 1

Nino tengah memasuki area taman tempat pesta berlangsung. Pesta pernikahan salah satu teman semasa sekolahnya. Dan pesta tersebut merupakan Private Party. Hanya orang-orang terdekat saja yang diundang.

Nino menulis namanya di buku tamu, lalu memasukkan amplop berisi uang ke dalam sebuah kotak yang disediakan di sana.

Pakaian yang Nino kenakan cukup rapi dan keren. Memakai atasan kemeja putih dengan blazer warna abu-abu. Bawahannya memakai jeans warna biru dongker. Sepatu pentopel dari bahan kulit sintetis.

Nino memperhatikan ke sekitar taman. Ternyata masih sepi. Baru ada Jono, Gusti dan Soni yang sedang mengobrol.

Nino berjalan ke arah mereka dan menyapa mereka.

"Hey! Semua!"

Nino menjabat tangan Jono dan bertanya kabarnya.

"Whats up, Jon?""

Jono kesal mendengar Nino memakai bahasa inggris untuk menyapanya.

"Alah, pake bahasa inggris segala. Inget, lo, tuh, masih makan nasi jangan sok inggris."

Nino tergelak tawa mendapati reaksi Jono.

"Hahaha. Lo tuh ya, masih aja anti sama bahasa inggris."

Nino juga berjabat tangan kepada Soni dan Gusti.

Tidak lama teman-teman Nino yang lain berdatangan. Ada Rido yang langsung bergabung dengan mereka. Lalu, ada juga Alde dan Agni. Pasangan sejoli, yang dari awal mereka sekolah sudah pacaran.

Soni berceletuk saat mereka berdua datang.

"Ca ilah, batre A dua kita masih langgeng aja sampe sekarang."

Alde dan Agni sedikit tertawa dengan celetukan Soni. Tapi, tidak bagi Gusti. Gusti menanggapi celetukan Soni dengan berbeda.

"Hus, ngomong tuh dijaga jangan asal ucap."

Soni tersinggung oleh perkataan Gusti.

"Gue salahnya di mana, Gus? Yang gue omongin, kan, bener."

"Omonganmu itu kayak yang gak suka mereka langgeng."

"Yo wis, lah, terserah lo aja."

Nino mencoba melerai mereka.

"Udah-udah, kok, malah pada ribut, sih."

Tampak yang punya hajat naik ke atas panggung, yaitu Bobi dan istrinya, Lisa.

"Halo, teman-teman! Terima kasih sudah hadir di pesta pernikahan gue."

Nino dan yang lainnya tampak memperhatikan dengan saksama.

"Acara ini bukan hanya pesta pernikahan gue. Tapi, juga sekaligus acara reunian kita. Yang selalu gagal buat dilaksanain. Oleh karena itu, sekali lagi gue ucapkan terima kasih. Karena, sudah meluangkan waktunya untuk hadir di acara ini."

Sesi pertama adalah makan bersama. Mereka duduk di meja bundar, yang ditata melingkar, berisi 2 sampai 4 orang. Banyak sekali menu yang dihidangkan di meja. Sehingga Nino bingung untuk memilih menu yang mana. Namun, pada akhirnya dia memilih juga. Pilihannya jatuh ke makanan seafood, cumi goreng tepung sambal balado.

Sesekali Nino memperhatikan teman-temannya makan. Mereka pada lahap sekali. Apalagi Jono, ia tampak sangat menikmatinya.

"Jon, lo makannya bisa santai, gak? Gak usah ngegas gitu napa."

"Lo kayak yang gak tau dia aja, dia kan suka lupa rem kalo makan enak kayak gini."

Nino hanya tertawa dan kembali menyantap makanannya.

Setelah selesai makan-makan, barulah Bobi membuka obrolan di antara mereka. Namun, sebelum itu ia meneguk air putih terlebih dulu.

"Gue mau tau, setelah sekian taun kita gak kumpul. Gimana, sih, kabar kalian sekarang?"

Di antara mereka tidak ada yang mau menjawab lebih dulu. Selain Jono yang terlihat antusias.

"Gue udah punya rumah sendiri. Cuman...,"

Namun, tiba-tiba ia jadi sedih.

"belum ada yang nemenin."

Kesedihan Jono disambut tawa oleh sebagian dari mereka, termasuk Nino.

Rido yang berbicara selanjutnya.

"Kalo gue, sih, lagi ngejalanin ta'aruf sama calon istri gue. Do'a in aja semoga cepet nyusul si Bobi."

Doa' Rido diaminin oleh semua orang.

"Oh, iya, Al. Kapan lo nikah in si Agni. Kasihan tau, dia udah nungguin lama..."

Bobi tampak berekspresi nakal cenderung mesum.

"...buat dimainin."

Perkataan Bobi disambut gelak tawa oleh semua orang kecuali Nino.

Nino mulai tidak senang dengan topik obrolan mereka. Nino beranjak dari tempat duduk sambil membawa minuman.

Vira, salah satu dari teman-teman wanita Nino, penasaran ketika melihat Nino pergi ke pinggir kolam.

Nino duduk di kursi santai pinggir kolam renang. Memandangi kolam tersebut seraya meneguk minumannya sedikit demi sedikit.

Vira menghampiri Nino dan menyapanya.

"Hey! Lo, kok, malah menyendiri di sini?

Lalu, Vira duduk di kursi yang satunya.

"Obrolan mereka bikin kuping gue panas. Jadi, gue pindah aja ke sini."

Vira tertawa mendengar ocehan Nino. Dan Nino kembali berbicara.

"Lo tau gak, ini bukan acara pesta pernikahan sekaligus reunian saja. Ini acara buat saling nyombongin diri."

Nino dan Vira melihat ke arah teman-temannya yang tengah asyik mengobrol.

"Liat aja, kalo gak nyombongin pekerjaan atau pasangan. Ya, pasti pendidikan."

Terdengar salah satu dari mereka sedang berbicara tentang pendidikan yang sudah ditempuhnya.

"Bukan gue mau sombong, tapi gue udah mau wisuda bulan depan. S2."

Mereka semua memberi selamat.

"Wih, selamat, ya!"

"Lo hebat, bro."

Nino menuntaskan bicaranya.

"Lah, gue, apa yang mau disombongin. Gue Cuma karyawan pabrik dan masih jomblo."

Vira menyemangati Nino.

"Segitu juga udah bagus. Daripada gue, belum juga kerja dari awal lulus sekolah."

Nino sedikit tertawa.

"Lah, malah lebih parah."

"Makanya, lo harus bersyukur. Jangan ngeliat apa yang mereka punya. Tapi, apa yang udah lo dapat selama ini."

Nino memberikan pendapat soal pekerjaan yang cocok untuk Vira.

"Sebaiknya, menurut gue, lo jadi motivator aja. Soalnya, omongan lo itu bagus buat memotivasi orang-orang."

Vira tertawa.

"Ada-ada aja, lo. Gue bukan tipe yang suka berkoar-koar di depan banyak orang. Gue lebih suka ngobrol empat mata kayak gini."

"Kalo gitu, buka jasa konsultasi soal kehidupan aja. Pasti laku, tuh."

Vira menggelengkan kepalanya menanggapi pendapat dari Nino.

"Napa malah jadi ke sana, sih? Udah, ah. Obrolin yang lain aja."

Waktu sudah menjelang malam dan tiba waktunya sesi dansa bersama pasangan. Hanya ada beberapa pasangan saja yang berdansa. Sebagian lagi hanya menonton seraya duduk di kursi. Apalagi, yang hanya datang sendiri seperti Nino. Kecuali Jono. Jono tampak asyik berdansa meski sendirian.

Vira hendak duduk di kursi di sebelah Nino.

"Lo gak ikut dansa?"

"Kan, buat yang punya pasangan."

"Jono, gak ada pasangannya, tetep ikutan."

"Dia emang udah putus urat malunya. Jadi, gak peduli mau sendiri atau enggak."

"Kalo gue temenin, mau?"

Nino sedikit terkejut dan terdiam sejenak. Lalu, menerima tawaran dari Vira untuk menari.

"Boleh-boleh aja."

Nino dan Vira berjalan ke tengah untuk berdansa. Dan sesaat kemudian jadi pusat perhatian. Karena, mereka bukan pasangan, tapi mereka terlihat sangat serasi saat menari bersama.

Di akhir alunan musik, mereka berdua berhenti berdansa dan mendapatkan riuh tepuk tangan dari semua yang menyaksikan mereka.

Nino dan Vira tertawa dan saling menatap satu sama lain. Mereka tidak menyangka akan diberi tepuk tangan semeriah itu.

***

Ponsel Vira yang ada di atas meja, berdering. Tanda ada yang menelepon.

"Nino," ucap Vira saat hendak mengangkat telepon tersebut.

"Halo!"

"..."

"Ah, nggak. Gue lagi baca-baca buku aja."

"..."

Vira penasaran dengan ajakan Nino.

"Lo mau ngajak gue jalan ke mana?"

You May Also Like

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · วัยรุ่น
5.0
430 Chs

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · วัยรุ่น
4.9
450 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT