webnovel

school love story (SLS)

Cerita tentang seorang anak konglomerat dengan seorang gadis cantik yang memiliki trauma akan kegelapan dan ruangan tertutup. Sang gadis sedang mencari seseorang yang menyelamatkannya saat tragedi penculikan 12 tahun yang lalu.

Haechan_sun · วัยรุ่น
Not enough ratings
32 Chs

SLS BAB.29

Terlihat di sana adalah keluarga kolega Liam. Ava hanya ikut saja yang penting makan malam. Liam bersalaman dengan keluarga Cavero yang hanya memiliki satu orang anak laki-laki. Seperti keluarga Elard yang hanya memiliki satu anak laki-laki.

"Sudah datang terlebih dahulu ternyata tuan. Levi" Liam bersalaman dengan tersenyum. "Tidak juga tuan kami baru saja datang" jawab tuan Levi. "Halo nyonya Oliver" Angelina bersalaman dengan wanita yang terlihat berumur sekitar 40 tahun.

"Halo om, Tante saya Ava Carrabella Liam" Ava bersalam dengan Tuan Levi dan nyonya Oliver. "Ava kamu sudah besar ya, dulu pernah menggemparkan satu kota karena kamu hilang" Tuan Levi berbicara sambil sedikit terkekeh.

"Cantik sekali kamu Ava, mau sama anak Tante gak?" Nyonya Oliver kali ini memujinya bahkan menawarkan anaknnya kepada dirinya. Ava hanya tersenyum canggung menanggapi ucapan tuan Levi dan nyonya Oliver. Bisa habis keluarga cavero jika dirinya di jodohkan dengan anak laki-laki mereka.

"Halo om, Tante saya Irven" Ucap pemuda yang umurnya sekitar 18 tahun. "Irven cukup tampan ya" ucap Angelina, karena yang paling tampan menurutnya adalah calon menantunya yaitu Felix Arsenio Elard.

Makan malam kali ini hanya dengan canda tawa dan terkadang keluarga cavero menanyakan tentang Ava yang sudah memiliki pacar atau belum. Menurut Ava itu cukup membuatnya tidak nyaman karena lagi-lagi tuan Levi menawarkan anaknya kepada dirinya.

Sudah cukup Ava sudah jengah dengan ini semua dan akhirnya di permisi untuk pergi ke toilet. Hanya untuk sekedar cuci muka dan juga menghindari percakapan yang sangat mengganggu telinganya. Ingin sekali dirinya berteriak kalau ia sudah memiliki pacar.

Tapi ia harus menjaga image di depan keluarga cavero. Mungkin jika Ava sudah jengah ia akan melempar meja layaknya orang yang tidak waras. Btw Ava juga kehabisan obat penenang dan dia harus pergi menemui dokter yang selama ini merawatnya.

Sepertinya cukup cocok untuk Ava melempar meja dan berteriak kalau ia sudah memiliki pacar dan tidak ingin di jodohkan dengan anak dari keluarga cavero yang sungguh bisa di bilang kalah tampan dari Felix. Yaampun kalau ia berteriak seperti orang gila mungkin sudah seperti monyet ilang atau lepas dari kandang zoo.

Setelah berfikir yang tidak-tidak Ava berinisiatif untuk menelfon Felix. Karena mungkin ia tidak akan pergi ke base camp malam ini. Setelah beberapa saat berdering akhirnya Felix menjawab telfon Ava.

"Halo"~ Felix

"Halo, Felix"~ Ava

"Ada apa baby girl"~ Felix

"Malam ini aku gak jadi ke base camp"~ Ava

"Oke-oke gak masalah"~ Felix

"Yaudah nanti pagi jemput ya"~ Ava

"Iya nanti aku jemput sekalian numpang makan"~ Felix

"Sukanya yang gratisan"~ Ava

"Enggak dong aku sukanya kamu doang"~ Felix mode bucin on

"Nye.....byeee..." Ava langsung mematikan telfonnya

Ternyata sedari tadi ada yang menguping Ava yang sedang menelfon di pintu masuk toilet wanita. Mungkin suara cukup jelas karena Ava telfonan di sekitar wastafel tempat cuci tangan.

"Ava gak bakalan bisa jadi milik lu, Ava itu milik gua" Sang pemuda menampilkan smirk. Senyumnya cukup menyeramkan.

Haechan_sun: maaf kalo jarang update, mungkin makin kesini bakalan banyak konflik :)🌼