webnovel

1

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah menengah atas.

Dari postur tubuhku mungkin memang seperti bukan anak yang baru masuk sekolah menengah atas.

Terlebih saat aku melihat kakak-kakak kelasku yang postur tubuhnya jauh lebih kecil dibandingku.

Tak jarang saat aku melewati koridor sekolah, teman-teman sebayaku terlihat membungkukkan badannya padaku,

ckk mungkin mereka kira aku adalah kakak kelas mereka, dan ah ..

Namaku Bintang ..

Orang tuaku memberiku nama itu, mungkin karena mereka ingin aku selalu menjadi terang walau aku harus dikelilingi oleh kegelapan, agar aku bisa menjadi setitik cahaya untuk semesta, agar aku bisa seperti bintang jatuh yang selalu menjadi harapan.

Ya .. orangtuaku memberi nama yang baik untukku, mereka ingin apa yang aku katakan atau apa yang aku doakan bisa selalu terwujud seperti menaruh harapan kepada bintang jatuh, sejauh ini .. apa yang aku doakan selalu terwujud, namun hmm ... ada satu hal yang sampai saat ini belum saja terwujud, ah tapi aku tidak ingin membahasnya sekarang, hanya akan membuatku sedih saja.

Saat ini aku sudah duduk di bangku kelasku, aku memilih posisi bangku yang tidak terlalu depan namun tidak juga terlalu belakang, dari dulu aku memang selalu memilih duduk di pertengahan seperti ini, nyaman saja untukku.

Di hari pertama aku belajar, semua berjalan lancar tak ada hambatan apapun, dari mulai bel masuk sampai bel pulang aku melewatinya dengan biasa saja.

Dan saat semua teman sekelasku sudah berhamburan keluar kelas saat bel pulang tiba, aku masih tinggal di dalam untuk merapikan alat-alat tulisku di dalam tas.

"Aissh hening sekali di sini, cepat sekali mereka meninggalkan kelas" ucapku dalam heningnya kelas.

BUGGG !!

Aku terkejut saat tiba-tiba salah satu jendela kelasku seperti tertiup angin, namun tunggu, mengapa jendela lain tidak tertiup angin juga ?

Padahal di kelas ini terdapat beberapa jendela yang terbuka juga, ah tapi sudah lah tak penting, aku keluar saja.

Rencanaku hari ini hanya ingin melihat-lihat sekeliling sekolahku, melihat kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di sekolah baruku ini. Sejauh ini memang aku belum mempunyai teman, walau sebenarnya lebih baik seperti ini. Aku memang lebih suka menyendiri saja, walau di

kelas tadi pun banyak yang ingin berkenalan denganku, namun aku hanya merespon mereka seadanya saja, jujur saja ... aku memang orang yang dingin apa lagi kepada orang yang belum aku kenali.

Tak terasa juga hari sudah semakin sore, sekolah pun sudah tampak mulai sepi, aku beranjak dari tempat berdiriku saat ini, dan untuk menuju gerbang sekolah aku harus melewati lagi kelasku.

Dan saat aku melewati depan kelasku, aku melihat penjaga sekolah menutup semua jendela kelas, ah tunggu ...

Ada satu jendela yang penjaga sekolah itu lewatkan.

"Pak, itu jendelanya belum ditutup semua" ucapku saat penjaga sekolah hendak menutup pintu kelas.

"Ah jendela itu memang tak pernah ditutup" jawab penjaga sekolah itu.

"Loh memangnya kenapa?" tanyaku.

"Memangnya kamu belum tahu ya ? Di sekolah ini memang ada satu jendela yang tak pernah bisa ditutup. Walaupun kita sudah menutupnya, jendelanya pasti akan terbuka dengan sendirinya, dan kebetulan jendela itu terdapat di kelas ini" jawab bapak penjaga sekolah, lalu dia pergi menutup pintu kelasku.

Aku hanya mengerutkan dahiku mendengar ucapan penjaga sekolah itu, sampai rasa penasaranku muncul. Aku perlahan membuka pintu kelasku, aku mulai memasuki dan menghampiri jendela yang masih terbuka itu. Perlahan tanganku mendekati jendela itu, aku menyentuhnya lalu tak lama kemudian aku menutup jendela itu.

Aku diam untuk beberapa saat melihat jendelanya, namun tidak ada sesuatu yang terjadi setelah aku menutupnya.

"Ckkk apa harus aku yang menutup jendelanya agar tidak terbuka kembali ?" ucapku tersenyum lalu keluar dari kelas dan menutup pintunya kembali.

Aku pun turun dua lantai karena kelasku memang berada di lantai tiga.

Saat aku sudah berada di bawah menuju gerbang sekolah,

aku sengaja melihat ke atas, lebih tepatnya lagi ke arah dimana kelasku berada.

Dan ...

Tunggu .. apa yang aku lihat ini ??

Jendelanya ???!!!

Jendelanya terbuka kembali ??!! Apa aku tidak salah lihat ? Itu benar kelasku kan ? Ah lebih baik aku kembali ke atas untuk memastikan.

Namun baru saja aku berjalan beberapa langkah, langkahku terhenti karena aku merasakan cairan sedikit kental keluar dari hidungku, aku menyentuh cairan itu.

"Darah .. " ucapku saat ternyata aku mengeluarkan darah dari hidungku.

Aku tidak terkejut dengan darah ini, karena ini bukan kali pertama aku mengeluarkan darah dari hidungku, namun karena darah ini, ada hal yang aku sadari.

Ini artinya ..

Ada makhluk halus yang sedang memperhatikanku atau bahkan berada di dekatku saat ini.

Ya ..

Aku bisa merasakan kehadiran mereka, aku bisa mengetahui bila mereka hadir, aku akan selalu mengeluarkan darah dari hidungku bila ada makhluk halus di dekatku.

Lalu aku mengingat ..

Jendela itu ?? Aku menoleh kembali ke atas, hmm apa ini ada hubungannya dengan jendela itu ? Atau memang benar ada sesuatu tentang jendela itu ? Atau apa ini artinya ..

Kelasku ada penunggunya ?

"Aishh .. baru pertama masuk sekolah sudah seperti ini, kalau memang di kelasku ada penunggunya , itu artinya pasti hidungku akan selalu mengeluarkan darah, aaaarrggh itu akan merepotkan !!!" gerutuku.

Niatku yang awalnya akan kembali ke kelas itu aku urungkan, lebih baik hari ini aku pulang dahulu, karena mulai besok pasti akan menjadi hari yang merepotkan.

"Arrgghh untuk apa juga tadi aku menutup jendela itu, bodoh sekali" ucapku memukul-mukul kepalaku sendiri sambil berjalan meninggalkan sekolah.