Doni Muliady tangguh, keras, dan bertato, menyembunyikan kesadaran dirinya di balik penyinggungan seseorang. Doni tidak pernah cocok—tidak di rumah di Padang dengan ayah mekanik mobil dan saudara-saudaranya, dan tidak di sekolah di mana teman-teman sekelasnya di Universitas Tingkat Tinggi memandang rendah dirinya. Sekarang, Doni lega memiliki pekerjaan di sebuah perguruan tinggi kecil di Hotel, Medan Utara, tetapi dia adalah anak kota terus menerus, dan jelas bahwa kota kecil ini adalah satu lagi tempat yang tidak cocok untuknya. Roni Ven berpegang teguh pada rutinitas untuk mengusir kesepian: mengasah tubuh berotot, menyempurnakan resep, dan membuat furnitur khusus. Roni telah tinggal di Jakarta selama bertahun-tahun, tetapi rasa malu dan ukuran tubuhnya yang mengesankan telah membuatnya tidak dapat berhubungan dengan orang-orang. Ketika kedua pria itu bertemu, chemistry mereka meledak, tetapi Roni takut Doni akan menjadi orang lain dalam barisan panjang yang meninggalkannya, dan Doni telah belajar bahwa membiarkan siapa pun masuk bisa menjadi kelemahan yang fatal. Tepat ketika mereka mulai meruntuhkan tembok yang memisahkan mereka, Doni dipanggil pulang ke Padang, di mana dia menemukan rahasia yang mengubah cara dia memahami segalanya.