webnovel

14. Penyusup

Satu minggu berlalu setelah Altea terbangun setelah dirinya tertembak dan terjatuh ke dalam perairan. Dia pun diselamatkan oleh sepasang suami istri yang hingga saat ini masih merawatnya, mereka berdua sangat baik dan mereka juga selalu memberikan beberapa pelatihan pada Altea.

Masa penyembuhan Altea bisa dibilang cukup cepat karena Samantha yang merawatnya dan memberikan obat yang bisa dengan cepat dalam masa penyembuhannya. Dia sangat menyukai Altea dan dia merasa kembali teringat dengan wanita yang sudah menyelamatkannya dari keluarga yang menginginkannya mati.

"Apa kalian tahu siapa yang hendak membunuhku?" tanya Altea yang sampai saat ini belum tahu siapa yang menyerangnya dan membuatnya tertembak lalu terjatuh.

Alex dan Samantha menggelengkan kepalanya sebab mereka belum tahu siapa yang sudah menyerang Altea. Sebab sudah bertahun-tahun lamanya mereka tidak ke luar atau menunjukkan wajahnya ke luar hutan.

Mereka ke luar hutan hanya jika sedang memerlukan bahan baku untuk keperluan mereka dan mereka selalu menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk satu tahun atau lebih. Dan sisanya mereka bisa mencari di tengah hutan yang masih bisa dimanfaatkan.

"Mungkin mereka adalah musuhmu karena aku tidak yakin jika musuh orang tuamu tahu tentang keberadaanmu di Cias Islands," ucap Samantha.

Altea terdiam sejenak dan dia memikirkan misi apa saja yang sudah dia jalankan dan apakah bisa menimbulkan musuh. Namun, dia masih belum bisa menemukan siapa mereka yang menginginkan kematiannya.

Dia menatap ke depan dan melihat anak kecil yang selama beberapa hari ini selalu menemaninya berlatih. Dia berpikir apakah anak itu tidak rindu akan kehidupan di luar hutan tetapi anak kecil itu terlihat sangat menikmati kehidupan di tengah hutan.

"Apakah dia adalah anak kalian?" tanya Altea pada Samantha dan juga Alex.

"Bukan. Aku menemukannya di dalam hutan saat masih bayi dan sepertinya anak itu sengaja di buang," jawab Alex sembari melihat anak itu yang sedang asyik bermain.

Samatha pun membenarkan apa yang dikatakan oleh suaminya dan dia yakin jika anak itu memang sengaja di buang. Mereka sangat menyayangi anak itu meski anak itu bukan anak kandung mereka sebab Samantha tidak bisa mengandung atau melahirkan setelah sebuah kecelakaan yang hampir membuatnya tewas.

Altea merasa jika anak kecil itu sangat beruntung karena sudah ditemukan oleh mereka berdua sehingga bisa merasakan kasih sayang orang tua. Dia pun kembali teringat semua hal yang membuatnya sangat menderita setelah kematian kedua orang tuanya hingga akhirnya semua rumah dan kekayaan yang dimiliki oleh mereka diambil dengan paksa oleh saudara sang ayah.

Dia juga kembali teringat apa yang terjadi di saat mereka semua membuang dirinya dan sang kakak ke sebuah panti asuhan. Namun, semua penderitaannya tidak selesai karena di panti pun mereka berdua tidak mendapatkan yang namanya perhatian dan juga kasih sayang.

"Jadikan semua hal yang membuatmu menderita itu menjadi sebuah kekuatan untuk menemukan siapa yang sudah menjadi dalang kematian kedua orang tuamu," Samantha berkata pada Aleta karena dia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh wanita yang ada di depannya.

Altea tersenyum karena apa yang dikatakan oleh Samantha memang sudah dia lakukan dan itulah yang bisa membuatnya bertahan hingga saat ini. Dia pun kembali teringat dengan sang kakak dan berharap jika Clarinda bisa hidup dengan bahagia bersama dengan Don.

Dia tidak ingin sang kakak ikut bersama dengannya untuk mencari orang yang sudah membuat kedua orang tua mereka tewas. Dia juga tahu dengan pasti sang kakak sudah tidak ingin membalas tentang peristiwa itu dan memilih untuk memaafkannya.

"Aku akan pergi dalam dua hari ke depan," Altea berkata pada Alex dan juga Samantha.

"Apa kau yakin akan peri secepat ini?" Samantha kembali bertanya pada Altea yang baru saja pulih dari luka-lukanya.

Altea menganggukkan kepalanya dan dia mengatakan jika lebih cepat dirinya pergi itu lebih baik sebab dirinya tidak akan membuang-buang waktunya lagi. Sebenarnya dia tidak tahu apa yang akan dilakukan olehnya untuk menemukan orang yang ada kaitannya dengan pembunuh kedua orang tuanya. Namun, yang pasti dirinya tidak akan pernah menyerah dan akan terus mencarinya.

Samantha dan Alex pun saling menatap dan mereka juga melihat jika Altea sudah menentukan keputusannya. Mereka berdua tidak bisa mengubah atau menghalangi apa yang sudah diputuskan oleh Altea dan mereka hanya bisa berharap jika wanita muda yang ada di hadapan mereka bisa berhasil menemukan siapa orang yang sudah merencanakan pembunuhan itu.

"Altea, apakah kau ingin bermain denganku?" tanya anak kecil itu yang baru saja masuk.

"Tentu saja," jawab Altea sembari tersenyum dan dia pun beranjak lalu berjalan ke luar dari rumah bersama dengan anak kecil itu.

Gadis kecil yang tampak begitu cantik jika tersenyum dan Altea sangat menyukai gadis kecil itu jika tersenyum. Dia hanya berharap jika gadis kecil itu bisa hidup dengan bahagia dengan Alex dan juga Samantha yang sudah menyelamatkannya.

Samantha melihat keakraban antara Altea dan juga sang putri, dia tidak mengira jika sang putri dapat dengan cepat bisa beradaptasi dengannya. Dia berpikir apakah sudah saatnya dirinya dan juga sang suami untuk ke luar dari hutan agar sang putri bisa bersekolah dan bermain dengan teman sebaya.

"Sayang, apakah sudah tepat jika kita ke luar dari sini?" tanya Samantha pada sang suami yang sedang menatap sang putri yang bermain juga dengan Altea.

"Apabila kau sudah siap maka aku pun sudah siap dan semua ini kita lakukan demi gadis kecil itu," jawab Alex yang memang sudah beberapa bulan yang lalu berpikir akan hal itu.

Mereka pun mulai membicarakan semua hal yang akan mereka lakukan setelah ke luar dari dalam hutan. Mereka juga sebenarnya sudah menyiapkan sebuah rumah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kota tetapi rumah itu sangat cocok untuk mereka tempati.

Samantha mengatakan jika dia juga sudah menemukan sebuah sekolah yang pas untuk sang putri, dia mengatakan jika dengan bersekolah di sana dirinya bisa mengawasinya dengan baik. Karena lokasi sekolah tidak begitu jauh dengan tempat tinggal mereka.

Alex tersenyum dan dia mengatakan jika dirinya juga sudah menemukan hal-hal yang baik juga nanti setelah meninggalkan hutan. Namun, dia mengatakan pada sang istri jika dalam seminggu akan ada beberapa hari kembali ke hutan. Terdengar suara yang menandakan jika ada yang masuk ke dalam lingkaran yang sudah Alex dan Samantha buat.

"Ada penyusup," ucap Alex sembari beranjak begitu pula dengan Samantha.