Masa sekarang.
Idris masih tidur-tiduran di pinggir pelabuhan dengan menjuntaikan kedua kakinya ke arah sungai, saat menunggu pertemuan para ras Cindaku selesai di lapangan terbuka pelabuhan tua yang telah tidak terpakai.
"Tuanku." Suara dari dalam sungai.
"Ya." Sahut Idris masih tetap berbaring dan menatap langit.
"Kenapa Tuanku terlihat sedih?" sosok ular naga bertampuk memperlihatkan diri dengan naik lebih tinggi ke atas permukaan sungai hingga ia dapat melihat langsung sosok Idris.
"Saya tidak sedih. Hanya sedang mengingat masa lalu." Ucap Idris sambil duduk.
"Mengingat masa lalu? Masa lalu tentang apa Tuanku?" si ular naga bertampuk menyandarkan kepalanya pada lantai pelabuhan di sisi kanan Idris, saat Idris mengangkat tangannya untuk mengusap kepala si ular naga bertampuk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com