"Aku lebih nyaman bekerja secara independen, memilih personel berdasarkan profesionalitas."
"Baiklah kalau begitu, Nyonya, kami paham sekarang.'
"Ternyata Nona sangat bijaksana ya. Pantas saja kalau Tuan Amurwa benar-benar mencintai Nyonya. Kami baru sadar kalau ternyata selama ini Tuan meninggalkan kami setelah waktu menunjukkan pukul dua siang karena di rumah sedang menunggu istri solihah yang cantik seperti Nyonya.
"Sudahlah, Pak. Jangan membuatku bersedih lagi karena mengingat suamiku. Aku duduk di sini bersama bapak dan ibu sekalian karena ingin menghibur diri, agar tidak selalu menangis mengingat kebersamaan kami."
"I-Iya, Nyonya kami mohon maaf atas segala kesalahan kami. Mulai hari ini mari kita membuka lembaran baru untuk kelangsungan perusahaan biar lebih baik."
"Terima kasih."
Mita dan beberapa karyawan memandang Padmasari yang kini meneteskan airmata.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com