webnovel

RIANTI : Dendam Terindah

Rianti Hendarmoko, mungkin sebagian besar penduduk Ngargoyoso tidak akan pernah bisa untuk sekadar tidak mengetahui nama itu. Sosok yang lahir dari rahim seorang Ndoro yang paling dicintai oleh seluruh pelosok penduduk kampung. Lahir oleh benih sosok Juragan yang sangat bijaksana dan kepemimpinannya begitu luar biasa. Keturunan darah biru, katanya. Atau kadang-kadang bisa juga disebut dengan seorang Ndoro Putri yang akan mewarisi segala sesuatu yang disebut dengan harta, tahta, dan segalanya. Bersama dengan seorang Kangmas yang tidak kalah bedanya dengan dua sosok yang telah melahirkannya. Namun, tidak semua kejayaan itu sempurna. Tidak semua kejayaan itu indah dan bisa untuk memiliki semuanya. Faktanya, Rianti tidak bisa menggapai apa yang dia ingin miliki. Tidak bisa menggenggam apa yang telah lama menjadi angan-angan. Karena pemuda yang dia cintai memilih untuk mundur, dari pada berjuang hanya karena status sosial mereka yang terlampau berbeda. Tidak hanya sampai di situ, nestapa Rianti harus berlanjut pada sebuah kenyataan pahit lainnya. Ketika seorang pemuda lain datang, dengan menawarkan kebencian. Bukan cinta atau pun kasih sayang. Namun kebencian, dan juga hujatan. Hingga pada akhirnya, keduanya terjebak pada sebuah situasi yang membuat keduanya tidak bisa mengendalikan diri. Pantangan itu dilanggar, pagar ayu pun sudah tidak lagi terjaga. Kehormatan hilang dengan sekejab mata, dan berganti dengan sebuah torehan luka yang menjijikan tiada tara. Dan ikatan pernikahan pun harus terlaksana tanpa adanya kata cinta. Akankah keduanya bisa bertahan? Pada situasi saling benci yang sangat mengerikan akan terus berjalan untuk selamanya? Ataukah kejadian dari orangtuanya dulu akan terulang kembali kepadanya?

PrincesAuntum · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
101 Chs

-37-

"Baiklah, jika itu yang menjadi keputusan kalian," tampak jika Bima merasa canggung, kemudian dia memilih keluar.

Dan setelah itu, paginya, setelah semua pemeriksaan dan segalanya dinyatakan baik dan aku hanya menderita anemia saja, aku langsung meminta pulang. Tidak enak berada di dalam rumah sakit, meski kamarnya bisa dikatakan seperti hotel sekalipun, tetap saja aku tidak betah. Terlebih, semua biaya itu semua yang menanggung Bima dan ayahnya. Aku sendiri juga tidak paham, kenapa ayahnya begitu peduli denganku. Seolah-olah dia begitu sangat mengenalku, begitu lembut dan sangat perhatian seperti aku ini adalah anaknya sendiri, sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan bahkan sampai kapan pun juga.

Aku sudah bersikeras untuk bisa mengganti rugi semuanya, tapi ayahnya Bima tetap keras kepala, tidak mau. Kalau aku masih ngotot maka beliau akan marah. Entah apa yang terjadi, sebuah hal yang tidak terbayangkan bahkan sampai kapan pun juga.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com