Arunika tidak pernah mengerti, bagaimana bisa takdir terus membuatnya bingung, menanam semua pertanyaan tanpa menumbuhkan sebuah jawaban. Jika ditanya bagaimana perasaan Arunika sekarang? Entahlah, rasanya semua begitu hambar tanpa bisa Arunika jelaskan bagaimana pun lidahnya terlalu keluh menjelaskan, hatinya sama sekali tidak memendam dan otaknya seakan terhenti.
Sekarang, Arunika sadar. Jika yang memang harusnya ia lakukan adalah tetap diam dan mengalir mengikuti skenario alam juga semesta yang terus-terusan ingin ikut bermain peran disana.
Pelukan Alterio masih begitu erat, menyiratkan banyak perasaan lelah dan rasa takut, bahkan amarah pada dirinya yang begitu saja membuat Arunika terluka. Dan ya, Arunika bisa merasakan itu semua.
"Maaf.." kata itu yang sejak tadi digumamkan oleh Alterio, kata maaf yang bahkan ia tahu tidak akan pernah bisa merubah apapun, Arunika dan rasa kecewannya atau bahkan perasaan gilannya yang terus membuat banyak orang cemas karena ulahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com