webnovel

MINI DIARY ( JENILY AND JEREMY)

NIGHTMARE ( PART 3)

" kami dah balik," uncle Larry dan Jeremy yang baru sahaja balik dari melakukan kerja mereka

" kenapa uncle dan abang balik lambat?" soal Jenily sambil menghidangkan makan malam diatas meja makan.

" tadi uncle pergi jumpa orang tadi nak ambik barang" balas uncle Larry

" berat sangat barang uncle ni" keluh Jeremy

" dah dah mari biar auntie simpan barang ni dekat meja, kamu dua pergi bersihkan badan kamu sebelum makan" kata Shene sambil mengambil barang yang ada ditangan Jeremy lalu diletakkan di atas meja ruang tamu.

" baiklah" balas Jeremy sambil meuju kebiliknya yang berada di tingkat dua.

setelah makan malam telah tersediakan. mereka semua duduk manakala aunti Shene mengambil nasi lalu diberikan kepada uncle, jeremy, jenily lalu dirinya.

" terima kasih atas rezeki hari ini, kami sentiasa bersyukur akan apa yang kami dapat, kami akan menghargainya" uncle Larry sebelum makan.

" baiklah mari kita makan semua" pelawa uncle Larry. semuanya makan seperti biasa.

setelah makan malam selesai.

Jenily dan Jeremy mencuci pinggan mangkuk, auntie Shene mengemas dan membersihkan meja makan manakala uncle Larry mengelap pinggan mangkuk lalu diletakkan di dalam almari dapur.

" Jeremy dan Jenily, habis kamu buat kerja kamu tu tunggu uncle di ruang tamu ya ada benda uncle nak kamu tahu." kata Larry sambil menyusun pinggan mangkuk di dalam almari.

" baiklah uncle tapi apa benda dalam bungkusan yang Jeremy bawa tu uncle?" soal Jenily.

" nanti kamu tahu juga" balas Larry.Jeremy dan Jenily berasa keliru bercampur ingintahu tapi mereka hanya mengabaikan tentang perasan mereka untuk sementara waktu. ;

setelah kerja mereka selesai. mereka terus bergegas ke ruang tamu dimana uncle Larry dan auntie Shene duduk sambil minum teh.

" uncle, auntie kami dan siap buat kerja." kata Jeremy sambil mereka munuju kearah uncle dan auntie lalu duduk di bangkuk.

" Shene tolong ambikkan bungkusan tadi yang Jeremy bawa tadi" Larry meminta Shene untuk mengambil bungkusan tadi yang berada tidak jauh dri ruang tamu.

" baiklah" Shene berdiri lalu mengambil bungkusan tadi lalu dibawa kepada Larry.

"Jeremy dan Jenily ambiklah bungkusan ini, ni hadiah untuk kamu berdua" kata Larry sambil memberikan bungkusan tadi kepada mereka.

" hadiah? untuk kami? betul ke ni uncle?" soal Jenily walau ia agak terkejut.

Jeremy membuka bungkusan tersebut dan hadiah tersebut adalah buku yang terdiri daripada beberapa jenis buku iaitu magik, politik, ekonomi, seni bela diri dan ilmu pedang.

" WAHHH.... banyaknya buku baru semuanya terlihat sepertinya susah untuk didapatkan " kata Jenily.

" bukan ke buku begini harganya mahal?? macam mana uncle boleh dapatkan ini?" soal Jeremy dengan nada sedikit sedih.

" siapa bilang uncle beli? dan siapa bilang ia susah didapatkan?" soal Larry balik.

" t-tapi bukan disini susah untuk dapat buku begini sedangkan di pekan pun jarang ada kalau ada pun mesti harganya mahal" balas Jeremy.

" adakah ini dari ayah dan ibu kami?" soal Jenily secara tiba-tiba.

" itu adalah jawapan yang paling tepat, kan kamu dua ndak buku? jadi auntie Shene tulis surat kepada ayah kamu tentang permintaan kamu. jadi 2 hari lepas auntie Shene kamu terima surat yang mengatakan buku kamu sudah sampai sebab tulah uncle bawa Jeremy ke pekan tadi" balas Larry dengan tenang.

" kenapa? kamu tak suka ke auntie minta tolong dekat ayah kamu?" soal Shene dengan wajah yang risau.

"b-bukan kami bukan tak suka atau marah t-tapi kami cuma terkejut saja." kata Jenily dengan cemas." ia buat kami gembira..... baru pertama kali kami menerima hadiah dari hasil permintaan kami... terima kasih auntie, uncle" Jeremy sambil mengucapkan terima kasih sambil menundukkan kepalanya lalu diikuti oleh Jenily.

" sudah menjadi tugas kami untuk memastikan segala keperluan kamu ada tapi kamu kena ucap terima kasih kepada ayah dan ibu kamu" kata Shene sambil tersenyum.

" sebenarnya orang tua kamulah banyak berjasa. tanpa mereka belum tentu auntie dan uncle boleh jaga kamu hingga sekarang." kata Larry sambil menghirup teh nya.

" jadi kamu harus jaga dan belajar apa yang ada dalam buku tu untuk membuktikan apa yang kamu minta membuahkan hasil!" kata Shene dengan bersemangat.

" baiklah!" kata Jeremy dan Jenily.

" bagus itu yang terbaik untuk kamu" kata Shene.

" auntie, uncle. bolehkan kami baca buku ini sekarang dekat bilik kami?" soal Jeremy dan Jenily dengan mata yang bersinar-sinar.

" pergilah lagipun buku itu sudah menjadi hak kamu" balas Larry.

" yeah! jomlah Jeremy kita ke bilik untuk baca ni! tak sabar nak baca!" kata Jenily sambil menarik tangan Jeremy lalu berlari ke tingkat dua

Larry dan Shene hanya mempu tersenyum melihat reaksi Jeremy dan Jenily yang begitu lucu.