webnovel

10

Setelah sampai dirumahnya yaitu kediaman Wijaya nampak Hanasi yang sedqng bersantai sambil membaca novel. Hanita yang melihat adiknya sedang membaca novel memilih menyapa adiknya.

"Hai, Hanasi konsen sekali membaca novel."

Hanasi yang mengenali suara yang menyapanya yaitu kakaknya segera menghentikan membaca novelnya dan menaruhnya dimeja tepat ada didepan mereka.

"Novel ini bagus kak, menceritakan cinta segiempat antara 2 keluarga dan mereka itu kakak- adik yang merasakan cinta itu. Dimana 2 pria diantara cinta segiempat itu kembar dan mereka laki-laki. Sementara dua lagi wanita dan kakak- adik juga cuma berbeda satu tahun."

Hanita yang mendengar cerita adiknya merasa tertarik akan cerita dari novel adiknya.

"Wah, sepertinya menarik. Kau membacanya dimana novel itu kok bisa tau tentang itu novel?"

"Rekomendasi dari teman kak."

"Terus ceritanya bagaimana lagi?"

Hanasi yang melihat kakaknya penasaran dengan novel yang dibacanya kemudiaan menceritakan kembali kisah dinovel tersebut.

"Adiknya dari wanita salah satu pemeran utama egois sekali dia mengandalkan emosinya tanpa tau fakta sebenarnya. Masak dia marah-marah pada kakaknya karena orang yang dicintainya suka pada kakaknya."

"Terlalu cinta mungkin adiknya itu pada orang yang suka kakaknya."

"Tapi, jangan melampiaskan pada kakaknya dong karena kakaknya juga baru ditolak orang yang dicintainya yang mencintai adiknya sendiri."

"Hem, cukup rumit cerita cinta mereka dan cukup menarik juga."

"Jelas, kak novel ini sungguh menarik. Makanya, aku konsen baca dan ada season 2 nya pula. Tak sabar menghabiskan season pertama dan lanjut season 2."

"Wah, aku juga mau baca dong."

"Kakak bisa baca diapk man****** karena novel ini belum dibukukan."

"Kau berarti lewat hp dari tadi kenapa bisa ada bukunya."

Hanasi memahami ucapan kakaknya dan mengambil buku tersebut.

"Oh, buku ini hanya landasan saja, kak karena capek pegang hp terus."

"Oalah, nanti kakak baca tapi sekarang ganti baju dulu."

"Oke, kak. Aku lanjut baca lagi dan kakak ganti baju sana!"

"Iya."

Hanita segera menuju kamarnya untuk berganti baju dan Hanasi meneruskan acara membaca novelnya dengan begitu konsen.

Sementara Randi yang baru saja sampai rumahnya segera memasuki kamarnya dan alangkah kagetnya saat sudah masuk kamarnya tampak saudara kembarnya ada didalam kamarnya.

"Kenapa, kakak disini?"

"Hanya ingin mengobrol denganmu saja."

"Oh, aku ganti baju dulu baru kita ngobrol."

"Oke."

Randi segera berganti pakaian. Beberapa saat kemudiaan ia telah selesai berganti baju yang tadi mengunakan seragam sekolah sekarang menjadi mengunakan baju santai.

"Hem, apa yang ingin kakak bicarakan?" ucap Randi sambil tidur disamping kakaknya.

Jadi, saat ini Randa dan Randi sedang berbaring dikasur si mulut pedas.

"Aku hanya mau bilang butuh waktu melupakan, Hanita karena dia wanita istimewa."

"Ya, aku tau itu. Makanya, kakak harus terus berusaha melupakannya dan mencari pengantinya."

"Hem, pasti aku akan berusaha melupakannya dan susah mencari pengganti seperti Hanita."

"Ya, Hanita itu memang tidak ada yang bisa menyamainya karena dia begitu istimewa."

"Ya, kau benar."

"Aku ngantuk dan mau tidur. Kakak mau keluar atau berada disini?"

"Aku juga mengantuk. Jadi, lebih baik tidur disini saja karena malas menuju kamarku."

"Baiklah, tidur saja disini."

"Hn."

Randa dan Randi memutuskan tidur bersama karena mereka sama-sama capek dengan aktivitas belajar disekolah tadi. Aktivitas disekolah tadi lumayan menguras tenaga mereka walau ada rasa bahagia juga karena adanya Hanita.

Sementara Hanita yang sudah menganti bajunya tengah tiduran dikasurnya sambil membaca novel yang diceritakan Hanasi tadi tampak ia juga menikmati alur cerita novel tersebut dan kadang baper dibuatnya.

"Kata-kata dalam novel ini begitu manis dan cara menunjukan cinta dari setiap pasangan berbeda-beda tapi entah kenapa aku lebih suka cara si adiknya dari salah satu cowok disini karena cara dia begitu lembut dan romantis."

Hanita tampak suka dengan karakter dari salah satu cowok pemeran utama dinovel tersebut.

Sedangkan Hanasi tampak emosi sedikit membaca novel tersebut.

"Dasar adik laknat enak sekali dia begitu pada kakak perempuannya. Tidak takut durhaka apa dia, dasar adik dakjal."

Hanasi nampak kesal dengan salah satu karakter wanita dinovel tersebut.

"Dasar ini adiknya berubah-ubah kek bunglon ya."

Hanasi kembali membaca novel tersebut walau kadang kala dibuat emosi oleh karakter dinovel tersebut.

Dikediaman Nugraha tampak begitu sepi karena para penghuni dirumah tersebut tengah beristirahat. Sementara kakak dari si kembar masih kuliah maka rumah terlihat sepi bila tidak ada Taci karena ia yang biasa paling berisik diantara keluarga Nugraha.

Disisi lain orang yang berisik dikeluarga Nugraha tengah bosan dengan penjelasan guru dan berharap segera pulang.

"Hei, Naji."

Disini ternyata Naji dan Taci kuliah dibidang yang sama yaitu bisnis dan juga sekelas tak lupa mereka juga bersahabatan dari zaman smp.

"Hem, apa?"

"Aku bosan kapan kita bisa pulang, sih?"

"Sebentar lagi. Kau sabar saja menunggu sambil membaca mendengarkan penjelasan dosen."

"Hah, aku tetap paham walau tidak mendengarkan penjelasan dosen karena keluargaku diberkati dengan kepintaran yang luar biasa."

"Ya, aku tau walaupun begitu hargai dosen yang tengah menjelaskan pelajaran kepada kita karena mereka pasti juga lelah berbicara panjang lebar agar kita paham."

"Iya- iya, kau ini gila pelajaran padahal kau juga pintar."

"Hem."

Taci tampak kesal dengan balasan dari ucapan Naji dan ia memilih mendengarkan penjelasan dosen walau membosankan tetapi dia harus hargai dosen yang tengah menjelaskan pelajaran.

Walaupun penjelasan guru atau dosen membosankan dan kadang kala diulang berkali-kali. Kita harus hargai dan dengarkan penjelasan dari para dosen dan guru karena mereka bekerja ektra agar murid yang diajarnya menjadi pintar dan itu adalah kebanggaan bagi mereka berhasil mendidik muridnya dengan benar.

Sementara sahabat Hanita yaitu Ina tengah berpikir cara mendapatkan Randa dan juga membuktikan dia suka pada pria tersebut karena sikapnya yang membuat penasaran atau karna wajahnya yang tampan.

"Aku suka pada, Randa karena wajah atau sikapnya ya. Sampai sekarang belum tau akan jawaban ini dan kalau suka karena sikapnya harus menaklukannya dengan cara apa. Sepertinya, ia tidak tertarik sama sekali denganku."

Ina nampak bimbang antara suka atau tidak pada Randa karena selama ini ia hanya menyukai lelaki karena wajahnya saja.

"Hah, aku bingung memikirkannya. Lebih baik tidur saja.

Aktivitas sekolah tadi sedikit menguras tenaganya. Apalagi dia juga bertengkar terus dengan Randi dan itu pasti mengurusa tenaganya.

tbc.....

Yo, Miwa back setelah lama tidak ada kabar dan melanjutkan novel ini. Sebenarnya part 9 itu aku jatuh sakit dan ini belum terlalu sembuh tapi aku paksain nulis karena sudah terlalu lama hiatus dan moga Miwa cepat sembuh agar gak hiatus lagi.

Oh, iya kalau ada yang penasaran dengan novel yang dimaksud Hanita dan Hanasi itu novel karya Miwa juga diapk mt. Kalau mau baca cari judulnya hati memilih novel pertama Miwa dan juga novel kesukaanku karena cinta yang penuh lika-liku dan juga kata-kata manis yang bikin aku baper walau yang nulis.

Oke, cukup ngocehnya nanti kalian mual.

Jangan lupa vote dan komen!

Terimakasih

7/12/20

By:Miwa

ตอนถัดไป