webnovel

Pernikahan Kelima

Author: Aily_Ar
ชีวิตในเมือง
Ongoing · 15.2K Views
  • 20 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Menginjak usia tiga puluh tahun Molly telah menikah sebanyak empat kali. Namun, Molly tidak pernah patah hati saat keempat mantan suaminya menceraikannya. Di ulang tahunnya yang ketiga puluh tahun, Molly ingin menikah lagi. Setelah menimbang keputusan akhirnya Molly membuka lowongan untuk mencari calon suami. Namun, siapa sangka dari sekian banyak yang mendaftar akhirnya Molly memilih Arsa—lelaki usil yang pernah menjadi murid privatnya. Sayangnya, Molly hanya mengenal Arsa di permukaan. Setelah mereka menikah, Arsa mulai berubah. Molly yang terbiasa diceraikan mulai ragu pada pernikahan kelimanya dengan Arsa. Perasaan ragu akan cinta membuat Molly mengabaikan keberadaan Arsa. Namun, perasaan itu justru hadir saat Arsa memiliki rahasia yang tidak bisa Molly terima. Apakah pernikahan kelimanya dengan Arsa akan bernasib sama seperti pernikahan-pernikahan sebelumnya?

Chapter 1Lowongan jodoh

Satu bulan telah berlalu dan aku resmi menyandang status janda.

Yang keempat kalinya.

Jangan bayangkan seperti apa masa-masa yang aku lalui hingga bisa menikah sebanyak empat kali. Dan jangan pernah bayangkan posisi apa saja yang aku coba bersama mantan-mantan suamiku. Jika kalian berpikir aku sangat energik atau bersemangat menikah kemudian bercerai, maka tebakan kalian salah besar.

Aku tidak merencanakan pernikahan sebagai sesuatu yang harus aku lakukan dalam hidup. Singkat kata aku menikah hanya karena status bukan karena sebuah keharusan. Mungkin dari sana permasalahan rumah tangga dimulai dan berujung perceraian.

Aku mengakui sebagian dari diriku mati rasa akan cinta yang cenderung toxic. Bayangkan saja aku harus melapor selama dua puluh empat jam kemana pun aku pergi. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya seseorang akan menjalani hidup seperti itu hingga tua.

"Jadi, lo serius mau buka lowongan jodoh?"

Pertanyaan Johan membuyarkan lamunanku. Aku menatap Johan serius sementara laki-laki itu tampak santai menyesap minumannya.

"Menurut lo?" Aku balas bertanya.

Johan mengendikkan bahu. "Lo yang jalani, kenapa tanya sama gue?"

Aku tidak langsung menjawab melainkan menatap Johan lebih lama. Namun, aku segera menyadari bahwa laki-laki itu tidak pernah peduli mengenai urusanku.

Lebih tepatnya kehidupan asmaraku.

"Atur aja," ucapku lirih.

"Lo nggak capek nikah terus cerai lagi?"

Aku menggeleng. "Gue lebih capek dengerin omongan keluarga gue kalau akhir tahun ini pulang tanpa bawa pasangan."

"Lo baru cerai sebulan yang lalu bulan, Mol!"

Suara Johan terdengar keras membuatku tersentak sementara laki-laki itu menatapku penuh selidik.

"Terus hubungannya sama lo apa?" tanyaku.

Johan terdiam tampak tidak bisa menjawab kata-kataku. Sudahlah, seperti biasanya laki-laki itu tidak pernah menjelaskan alasan kekesalannya dari setiap keputusan yang aku ambil.

Hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan bohong jika tidak melibatkan perasaan. Buktinya aku mencintai Johan sejak puluhan tahun yang lalu, tapi laki-laki itu tidak pernah membalasnya.

Entahlah, aku sendiri tidak tahu bagaimana menyimpulkan hubungan kami.

"Gue ada janji sama Intan. Lo nggak apa-apa pulang sendiri?"

Mungkin alasannya karena Johan sudah menemukan tambatan hatinya bernama Intan itu. Perempuan bertutur kata lembut yang jelas sekali tipikal perempuan idaman Johan. Aku tidak perlu bertanya sejauh apa hubungan mereka karena di jari manis laki-laki itu tersemat cincin pertunangan.

Aku sudah tidak memiliki alasan lagi.

Menikah sebanyak empat sekali tidak berarti apa pun bagi Johan.

"Molly?"

Aku tersenyum tipis. "Lo bisa balik ntar gue naik taksi aja dari sini."

"Gue minta orang jemput lo di sini," ucap Johan lantas mengeluarkan ponselnya. "Tunggu bentar ya."

Aku menatap punggung Johan yang semakin menjauh sementara laki-laki itu tampak berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Aku tidak suka melihatnya seperti ini selama puluhan tahun, tapi untuk mengatakannya lidahku seakan berkarat.

Sulit sekali digerakkan.

Sepuluh menit kemudian Johan menghampiriku lalu menepuk bahuku pelan.

"Orang yang mau jemput lo lagi di jalan. Gue cabut duluan ya ntar kabari kalau lo udah sampai rumah," ucap Johan.

Belum sempat aku menjawab Johan sudah berlalu dari hadapanku. Terlihat sekali laki-laki itu tidak sabar bertemu Intan.

Masalahnya aku tidak tertarik menunggu teman Johan menjemputku.

***

Minggu selanjutnya aku meminta Johan membuka lowongan jodoh yang langsung disanggupi laki-laki itu tanpa protes. Di hari selanjutnya aku menemui Johan untuk memastikan kriteria yang aku minta sesuai dengan persyaratan lowongan itu.

"Lo ngilang sebelum temen gue sampai di kafe."

Aku tidak menggubris ucapan Johan yang entah berupa pernyataan atau pertanyaan. Aku sibuk memperhatikan masing-masing cv dari para lelaki yang tertarik dengan lowongan jodoh itu.

Seorang Molly ternyata masih memiliki daya tarik di usia tiga puluh tahun. Aku tersenyum sendiri melihat usia dari masing-masing pelamar berada sangat jauh di bawahku.

"Gue nggak bilang lo pernah nikah sebanyak empat kali." Ucapan Johan menyebabkan senyumku memudar. "Gue cuma bilang lo pernah nikah terus cerai, tapi nggak bilang sebanyak empat kali," tambahnya lagi.

"Lo cemas mereka bakal kabur setelah tahu gue janda sebanyak empat kali?" tanyaku penuh selidik.

Johan tampak gugup dan buru-buru mengalihkan tatapannya ke arah komputer. Siang itu aku mendatangi Johan di waktu senggang laki-laki itu. Jika aku tidak cepat menemuinya, bisa saja waktunya tersita oleh Intan.

"Gue udah nemu beberapa kandidat yang pas buat lo."

Aku menatap Johan sekilas lalu memperhatikan layar komputer yang menunjukakn resume seorang lelaki berusia dua puluh lima tahun.

Dari fotonya terlihat menarik, tapi aku tidak mau tertipu dengan rupa seseorang. Bertahun-tahun ini aku sudah melihat berbagai jenis lelaki tampan yang ternyata sangat brengsek.

"Gue udah atur waktu kencan kalian. Tips pertama sebelum lo jalin hubungan serius dengan seseorang. Kenali dulu orang itu dengan baik dan lihat sikapnya di hari pertama kalian ketemu. Misalkan orang itu nggak buat lo terkesan dan cenderung narsis, lo bisa batalkan kencan berikutnya. Lo paham sama omongan gue, Mol?"

Aku yang sejak tadi serius memperhatikan resume seseorang tersentak kaget saat Johan menepuk bahuku. Jika tidak salah lihat, aku merasa foto pelamar itu terlihat tidak asing. Namun, aku tidak ingat di mana pernah melihatnya.

"Besok malam lo harus dandan yang cantik dan gue jemput lo di rumah. Selama sesi kencan kalian, gue bakal pantau lo dari jauh."

Aku menarik napas berat kemudian mengangguk singkat.

Semoga saja kencan ini berjalan sesuai yang aku harapkan.

Berantakan hingga membuat Johan melihatku sebagai seorang perempuan.

***

Malam selanjutnya Johan membawaku ke sebuah restoran bintang lima. Aku tidak berharap ada adegan menggandeng tangan seperti dalam film.

Johan berjalan di depanku sedangkan aku sedikit enggan mengikuti langkahnya. Begitu tiba di sebuah meja yang terletak di sudut ruangan. Johan memintaku duduk di sana sementara laki-laki itu menghilang entah kemana.

Seorang pelayan laki-laki menghampiriku kemudian aku hanya meminta segelas anggur. Sisanya bisa dipesan jika pasangan kencanku tiba sesuai waktu yang ditentukan Johan.

Hingga anggurku hampir tandas, sosok pasangan kencanku belum juga tiba. Ponselku terus berkedip menampilkan nama Johan di layar. Dengan enggan aku menjawab panggilan itu sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling tempat itu.

Johan tidak terlihat di mana pun.

Kemana laki-laki itu pergi?

"Pasangan kencan lo lagi terjebak macet di jalan," ucap Johan dari seberang.

Aku hanya diam.

"Tunggu aja sekitar sepuluh menit. Lo kabari gue kalau dia udah sampai, Mol."

Selanjutnya Johan terus berbicara tanpa memberiku kesempatan untuk menyela. Sepanjang pembicaraan itu tidak hentinya Johan memintaku berhati-hati pada pasangan kencanku. Katanya aku tidak boleh terjebak dalam pesona laki-laki itu dan berakhir di ranjang keesokan harinya.

Aku mendengus kesal merasa Johan menganggapku seperti perempuan murahan. Jujur saja aku memang janda, tapi bukan berarti murahan.

Perhatianku teralihkan pada seseorang yang menyentuh bahuku. Aku mendongak kemudian menemukan seorang laki-laki berpakaian berantakan. Wajahnya terlihat lelah dan tampak jelas laki-laki itu datang kemari tanpa persiapan.

"Maaf saya terlambat."

Aku tidak mendengar ucapan Johan dari seberang karena saat ini mataku menatap lekat laki-laki yang berada di seberang mejaku.

"Kamu—" Ucapanku menggantung begitu saja.

Laki-laki itu balas menatapku dan seketika terkejut seperti melihat hantu yang berdansa di restoran mewah.

"Mbak Molly!"

Aku tidak tahu harus merespons apa saat menyadari orang itu merupakan orang yang pernah menjadi mimpi burukku.

***

You May Also Like

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · ชีวิตในเมือง
4.7
513 Chs

Nyonya Mengejutkan Identitasnya Seluruh Kota Lagi

Qiao Nian tinggal di rumah keluarga Qiao selama 18 tahun sebelum orang tua kandungnya menemukannya. Tiba-tiba, semua keluarga kaya di kota itu tahu bahwa keluarga Qiao memiliki anak perempuan palsu! Anak perempuan sejati dari keluarga yang berkecukupan pasti berbakat, lembut dan baik hati. Anak perempuan palsu pasti tidak akan bisa menguasai kemampuan apa pun dan tidak mencapai apa-apa. Semua orang ingin melihat betapa sengsaranya dia ketika dia harus kembali ke lembahnya setelah diusir dari keluarga kaya! Qiao Nian juga berpikir bahwa orang tua kandungnya adalah guru-guru miskin dari Kabupaten Luohe. Siapa sangka bahwa kakaknya mengendarai Phaeton yang harganya tiga ratus ribu yuan! Ayah kandungnya juga seorang profesor yang mengajar di Universitas Tsinghua! Bos besar dari keluarga penjahat itu menjadi penjilat dan membungkuk di depan kakeknya... Qiao Nian terperangah. Ehm... ini tidak sama dengan mengatakan ya! Setelah terbebas dari keluarga penjahat, Qiao Nian bisa menjadi dirinya sendiri. Dia adalah siswa terbaik dalam ujian masuk perguruan tinggi, bintang siaran langsung dan pewaris warisan budaya yang tak ternilai... Identitasnya terungkap dan ketika dia mulai muncul di pencarian teratas di kota, keluarga penjahat itu menjadi pucat. Anti-fans mengejek: Apa gunanya berpura-pura? Bukankah kamu hanya terus mengikuti kakakku setiap hari? Qiao Nian menjawab: Maaf tapi saya sudah punya pasangan. Kakak Sempurna: @Qiao Nian. Izinkan aku memperkenalkannya kepada semua orang. Ini adalah adikku. Kakek Kaya Raya: Cucu kesayanganku, kenapa kamu bekerja keras? Kalau kamu mau sepeda, kakek akan belikan untukmu! Orang kaya dan berpengaruh di Beijing menyebarkan rumor bahwa Master Wang menyembunyikan seorang istri di rumah mewahnya. Tidak peduli seberapa keras orang mencoba membujuknya, dia tak pernah membawanya keluar untuk bertemu orang lain. Jika ditanya, dia akan mengatakan kalimat yang sama. "Istri saya dari pedesaan dan dia pemalu." Itu sampai pada suatu hari ketika seseorang melihat Master Wang yang mulia dan dingin memegang pinggang ramping seorang gadis sambil bersembunyi di sudut dinding dan bergumam dengan mata merah. "Sayang, kapan kamu akan memberiku gelar?" [Anak perempuan palsu yang sebenarnya berasal dari keluarga kaya] + [Dua bos besar]

Brother Ling · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
715 Chs

SUPPORT