webnovel

bab 36

    

Kurana bertanya kepada maminya nanti turun kemana maminya Kurana menjawab ke rumah kakek, Kurana sangat senang kalau di rumah kakek sebab Kurana sangat dimanja kakeknya itu nanti dia akan bercerita tentang Bella dengan kakeknya.

Tak terasa pesawatnya sudah mendarat di bandara kemudian mereka semua turun dan menuju jalan keluar dari bandara itu mereka sudah ditunggu keluarganya yang menjemput.

Kakek Kurana  ikut menjemput  sebab dia sudah kangen dengan Kurana cucu kesayangannya.

Begitu mereka sampai diluar bandara kakek Kurana langsung memeluk Kurana.

"Kurana cucuku kakek kangen dengan kamu Nana." ucap kakeknya Kurana sambil memeluk Kurana.

"Sama kakek setiap aku akan kesini mengajak Bella tersayang dia hanya tersenyum." ucap Kurana.

"Siapa Bella?" tanya kakeknya Kurana.

"Sudah nanti dijelaskan di rumah saja supaya jelas." ucap papinya Kurana.

Lalu mereka naik ke dalam mobil yang menjemput sengaja membawa dua mobil sebab mereka tahu kalau yang datang orangnya banyak.

Sampai di rumah kakeknya Kurana mereka terus masuk ke rumah lalu kakek Kirana penasaran ingin tahu yang namanya Bella itu siapa.

"Nana sini duduk disini kakek penasaran Bella siapa?" tanya kakeknya Kurana.

"Dia sayangku kakek." jawab Kurana tertawa.

"Cantik dia wajahnya seperti apa sampai kamu tergila-gila?" tanya kakeknya Kurana.

"Jangan ditanya kakek cantik banget dia bodinya gitar Spanyol." jawab Kurana.

"Coba mana fotonya aku ingin lihat wajahnya." ucap kakek Kurana. 

Kemudian Kurana memperlihatkan foto Bella yang ada di hpnya dan video mereka waktu wisata semua diperlihatkan ke kakeknya, kakek Kurana melihat wajah dan bodi Bella dengan cermat dia senyum-senyum.

"Ada yang lucu kakek kok tersenyum sendiri?" tanya Kurana.

"Cantik benar itu yang namanya Bella bodinya juga bagus sesuai selera kakek, ternyata cucuku ada yang bisa mendapat gadis yang cantik dan seksi." jawab kakek Kurana tertawa bangga ada keturunannya yang sama seleranya seperti dia.

"Papi Kurana tidak usah papi ajari dia sudah turun papi  sama persis." ucap maminya Kurana dengan papinya yaitu kakek Kurana.

"Memangnya aku mengajari apa." ucap papinya mami kurana.

"Aku tidak tahu dari kecil sudah bersama papi secara tidak langsung dia pastilah turun papi cara berpikirnya mengenai  gadis." kata maminya Kurana.

"Sudah jangan dibahas itu sudah terlanjur." kata papinya Kurana.

"Zahir tolong Helena antar pulang sekarang." ucap maminya Zahir.

"Ya mami." jawab Zahir lalu mereka berjalan menuju ke mobil Zahir kemudian Zahir mengantar Helena pulang ke rumahnya.

***

Kurana yang diajak ngobrol dengan kakeknya kemudian mengajak kakeknya untuk jalan-jalan ke tempat nongkrong anak muda atau tua semua berbaur disitu.

"Ayo kek kita ke cafe rasanya ingin melihat perkembangan cafe disini." ucap Kurana kelihatan bahagia.

"Ayo segera berangkat sekarang." kata kakek Kurana bersemangat.

"Enaknya cafe yang mana kek?" tanya Kurana.

"Biasa yang kakek ngobrol dengan teman kakek disitu tua muda ada semua orangnya." kata kakek Kurana.

Kemudian mereka masuk ke dalam mobil lalu Kurana menjalankan mobilnya menuju cafe yang diberitahu kakeknya.

Sampai di cafe Kurana memarkir mobilnya selanjutnya Kurana dan kakeknya berjalan masuk ke cafe itu.

Setelah masuk cafe ternyata benar disini bukan tongkrongan anak muda saja tetapi dari anak muda separo baya dan tua seperti kakeknya Kurana ada semua.

Mereka memilih tempat duduk sesuai dengan teman yang diajak nongkrong.

Kakek Kurana menemui temannya yang biasa diajak nongkrong.

"Hai temanku siapa yang kamu ajak kesini?" tanya teman kakek Kurana.

"Kenalkan ini cucu kesayanganku Kurana dia baru datang dari Indonesia." ucap kakek Kurana dengan memperkenalkan Kurana dengan temannya.

Kurana yang melihat ada gadis duduk sendirian dia langsung pamit kakeknya.

"Kakek aku akan kesana dulu." pamit Kurana.

"Ya kesana saja ada gadis sendirian tuh kasihan." ucap kakek Kurana.

Kemudian Kurana berjalan mendekati gadis itu.

"Halo sendirian saja boleh kenalan." sapa Kurana percaya diri.

"Boleh dong." jawab gadis itu.

"Namaku Kurana." kata Kurana sambil menjabat tangan gadis itu.

"Namaku Neihan." jawab gadis itu.

Mereka kemudian mengobrol sambil memesan kopi, dari kejauhan kakek Kurana memperhatikan Kurana asyik dengan gadis kenalannya kakeknya tersenyum.

"Aku tak pernah melihat kamu kalau kakek itu sering aku melihatnya sebab dia sering nongkrong dengan temannya disini." ucap Neihan dengan Kurana.

"Memang aku tidak tinggal disini aku tinggal di Indonesia." ucap Kurana.

"Tinggal di Indonesia wah asyik dong kapan-kapan kalau wisata kesana boleh mampir kerumah kamu enggak?" tanya Neihan bersemangat.

"Dengan senang hati pasti boleh." ucap Kurana kelihatan senang.

"Kalau kesini apa sering sendirian kekasih kamu mana?" tanya Kurana.

"Dia tidak pecinta kopi seperti aku dia kalau kesini pesannya tambah jus." kata Neihan tersenyum.

Dalam hati Kurana anak ini kalau tersenyum manis juga aku jadi terpesona melihatnya.

"Kurana kamu kesini dalam acara apa pasti penting?" tanya Neihan.

"Abang aku besok akan shagun." ucap Kurana tersenyum.

"Sebentar lagi kamu berarti yang akan melamar, kekasih kamu orang sana ya Kurana?" tanya Neihan.

"Ya aku memang suka dengan orang sana." kata Kurana.

"Berarti orang sini tidak kamu lirik." ucap Neihan tertawa.

"Enggak tahu kalau jodoh mungkin aku tidak tahu." ucap Kurana.

Lama mereka ngobrol lalu Kurana duduk ikut kakeknya lagi dia ingin menghubungi Bella.

***

Setelah telponnya tersambung Bella terus bicara.

"Hai Nana kenapa kamu telpon aku kangen ya." ledek Bella.

"Ya sayang aku kangen berat dengan kamu." ucap Kurana.

"Baru tidak ketemu sehari sudah kangen kalau lama bagaimana tuh." ucap Bella.

"Sayang kamu aku kenalkan kakek aku mau?" anya Kurana.

"Mau dong mana kakek kamu." ucap Bella kelihatan gembira hatinya.

"Ini kakek aku." ucap Kurana sambil memperlihatkan wajah kakeknya kepada Bella lewat video call.

"Halo kakek tolong jagain Kurana jangan boleh keluyuran berburu gadis." kata Bella.

"Beres Bella nanti Kurana aku tali kakinya jangan sampai lepas." jawab kakek Kurana tertawa.

"Kakek sekarang ada dimana sih itu seperti cafe ya?" tanya Bella.

"Iya Bella kami berada di cafe." ucap kakek Kurana.

"Itu yang dicari Kurana pasti gadis yang cantik kakek ajak pulang saja dia." kata Bella tertawa.

"Baik Bella kakek ajak pulang sekarang saja." kata kakek Kurana tersenyum.

Kemudian oleh kakek Kurana telponya diberikan kepada Kurana.

"Sayang ngapain kamu suruh kakek menjaga aku memang kamu belum tahu kalau kakek aku biang dari perburuan gadis." kata Kurana tertawa.

"Pantas kamu juga begitu berarti kamu keturunan dari kakek kamu Nana malu aku menyuruh kakek menjaga kamu tak tahunya sama." kata Bella tertawa juga.

"Dasar cucu sama kakek setali tiga uang tidak ada bedanya." ucap Bella.

"Apa tuh." kata Kurana.

"Samaaaa…..!!!..…" ucap Bella teriak.

Kurana mendengar Bella teriak dan melihat ekspresi wajah Bella dia tambah tertawa ngakak Kurana puas bisa menggoda kekasihnya kakeknya yang mendengar Bella teriak juga ikut tertawa karena kakeknya Kurana disuruh menjaga Kurana padahal watak dan sifatnya sama mana bisa menjaga.

Bersambung...