Porsche milik Doni melaju ke sebuah pabrik yang terbengkalai dimana klan balap berkumpul, tapi kedatangannya tidak menarik perhatian siapapun, terlihat bahwa Doni adalah sosok yang sangat biasa saja.
Diam-diam mengemudikan mobil ke sudut, Doni berpura-pura berkata kepada Dias dan Lidya: "Saya biasanya mengendarai Aston Martin lain. Untungnya, saya mengendarai Porsche ini hari ini, jika tidak, para pengagum akan datang, dan kita tidak bisa memasukkan mobil sama sekali. Tapi bagaimanapun, gaya saya yang sederhana. Sebenarnya saya berusaha menyembunyikan identitas saya sebagai Dewa Gunung Merapi. "
Setelah itu, Doni tidak merasa bahwa dia berpura-pura dipaksa, dan dengan tenang membuka pintu mobil, dan menyapa Dias dan Lidya: "Keluar dari mobil dan bermain, seharusnya ada balapan nanti."
Pada saat ini semua orang bermain garang, dan tidak ada yang memperhatikan bergabungnya Dias dan kedua orang itu di kerumunan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com