"Bangun, Honey."
Sayup-sayup terdengar suara Astro membangunkanku. Dengan jarinya sedang mengelus pipiku dan bibirnya yang mengecup dahiku. Aku hanya menggumam sambil merapatkan tubuh padanya. Tubuhnya hangat sekali. Aku menyukainya.
"Katanya mau minta diajarin caranya niru?"
"Nanti aja. Aku masih ngantuk." ujarku sambil memeluknya lebih erat. Aku tak ingin repot-repot membuka mata karena memeluknya seperti ini terasa nyaman sekali.
Astro menyentil dahiku pelan, "Ini udah siang, kamu tau? Kamu kan mau ketemu perajin hari ini."
Dia benar. Aku membuka mata karena tiba-tiba mendapatkan kesadaran, tapi kepalaku terasa berdenyut. Aku mencari keberadaan jam di dinding, pukul 04.21. Aku mencubit pipi Astro karena merasa kesal.
Sudah siang dia bilang?
"Jadi sering bohong ya kamu." ujarku dengan tatapan tajam, tapi dia tertawa. Anehnya tawanya justru terlihat dewasa.
"Kalau ga gitu kamu ga bangun."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com